Situasi Tak Biasa di Washington DC Jelang Pelantikan Joe Biden, Bagai Zona Perang

Washington DC biasanya dipenuhi ratusan ribu orang mulai dari selebriti, sosialita, hingga warga lokal, tetapi kini sangat sepi

Editor: Eviera Paramita Sandi
AFP PHOTO/ANDREW CABALLERO-REYNOLDS
Personel Garda Nasional berjaga di depan Gedung Capitol Hill, Washington DC, pada 17 Januari 2021. Pengamanan diperketat jelang pelantikan Joe Biden pada 20 Desember. 

TRIBUN-BALI.COM, WASHINGTON DC - Jelang pelantikan presiden baru Amerika Serikat Joe Biden dan wakilnya Kamala Harris, ibu kota Amerika Serikat (AS) Washington DC dijaga ketat aparat keamanan. 

Pelantikan Joe Biden, pada 20 Desember mendatang dan kini segala sesuatunya tengah dipersiapkan oleh negeri adidaya tersebut. 

Situasi ini terlihat berbeda karena pengamanan dibuat layaknya zona perang. 

Diantaranya tidak boleh ada kerumunan massa, dan pandemi virus corona membuat kursi-kursi tamu pelantikan harus diberi jarak.

Baca juga: Joe Biden Disebut Akan Ubah Aturan Donald TrumpTerkait Larangan Masuk bagi Negara Muslim

Acara pengambilan sumpah Joe Biden sebagai presiden ke-46 AS tampaknya akan berada dalam situasi berbeda dari pelantikan-pelantikan sebelumnya.

Washington DC biasanya dipenuhi ratusan ribu orang mulai dari selebriti, sosialita, hingga warga lokal, tetapi kini sangat sepi jelang hari besar Biden.

Kantor berita AFP mewartakan, ini adalah pengamanan terketat di Washington DC sejak serangan 11 September 2001.

Bukan tanpa alasan, karena sebelumnya terjadi kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari oleh massa pro-Trump, yang menghambat peresmian kemenangan Joe Biden di pilpres AS.

Lockdown kota Sejak pendukung Trump menyerbu Capitol pada 6 Januari, aparat keamanan semakin siaga atas ancaman apa pun yang mengintai Biden serta pendukungnya.

Menjelang pelantikan, akses sebagian besar lalu lintas ke Washington DC diblokir.

Selama dua hari jembatan utama menuju ke sana juga ditutup.

Gedung Capitol, Gedung Putih, dan gedung-gedung utama lainnya akan dibarikade dan dijaga lebih dari 20.000 personel Garda Nasional bersenjata.

Di pelantikan presiden AS sebelumnya, sekitar 1 juta orang menyaksikannya langsung di ibu kota, tetapi kali ini tidak akan begitu.

Dinas Pertamanan Nasional akan menutup National Mall, ruang terbuka hijau antara Capitol dan Lincoln Memorial.

Sebagai gantinya, lahan luas itu akan dipasangi 200.000 bendera.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved