Corona di Bali
Verifikasi Prokes Sekolah Sudah 50 Persen, Disdik Kebut Penerapan Sekolah Tatap Muka di Klungkung
Dinas Pendidikan Klungkung berupaya mempercepat dimulainya pembelajaran tatap muka.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
“Simulasi pembelajaran tatap muka dan juga pembelajaran tatap muka ditunda karena Denpasar masih PPKM. Kami belum tahu sampai kapan, masih melihat perkembangan dulu,” kata Kabid Pendidikan SMP, Disdikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama saat dikonfirmasi, Kamis 14 Januari 2021 siang.
Diketahui bahwa menurut rencana, simulasi pembelajaran tatap muka untuk SMP dilakukan bulan Januari 2021, tingkat SD bulan Februari 2021, sementara tingkat TK dan Paud dilakukan bulan Maret 2021 mendatang.
Namun semuanya ditunda termasuk pembelajaran tatap muka untuk SMP yang sebelumnya sempat diwacanakan mulai Maret 2021.
“Kami tunggu sampai zona merah ini menurun, apalagi kasusnya meningkat,” imbuhnya.
Wiratama menambahkan, untuk persiapan sekolah tetap dilakukan, seperti teknis, persiapan protokol kesehatan semuanya sudah dilakukan.
Persiapan itu dilakukan agar saat sudah memungkinkan, pihak sekolah bisa langsung mengajukan ke Dinas untuk melaksanakan simulasi.
Namun, jika sekolah tersebut masih berada pada zona merah dipastikan tidak bisa melakukan simulasi.
“Kalau pun Denpasar sudah masuk zona kuning atau hijau, kita juga masih memantau pergerakan kasus di wilayah sekolah. Jangan sampai masih banyak kasus sekolah malah membuka simulasi belajar tatap muka,” katanya.
Adapun persyaratan sekolah yang nantinya akan ditunjuk sebagai tempat simulasi yakni sekolah tersebut harus masuk dalam wilayah zona hijau dan maksimal zona kuning.
Siswa maupun guru yang boleh ikut simulasi juga harus berasal dari zona hijau dan zona kuning.
“Semua itu bisa dilihat dalam aplikasi Jagabaya, dari sana sekolah akan melihat siapa saja siswa yang bisa ikut simulasi,” katanya.
Jika nantinya ada siswa yang dari zona merah atau orange memaksa datang ke sekolah maka akan dipulangkan.
Sekolah yang ditunjuk sebagai tempat simulasi juga menyiapkan sarana protokol kesehatan yang lengkap.
“Lama anak di sekolah dalam simulasi tidak boleh lebih dari 2 jam pelajaran. Dan peserta didik paling banyak hadir ke sekolah seminggu dua kali,” imbuhnya.
Untuk persiapan pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka di Kota Denpasar, pihaknya juga menggunakan aplikasi Jagabaya.