Corona di Indonesia

7 Hari Setelah Divaksin, Bupati Sleman Sri Purnomo Dinyatakan Positif Covid-19

Bupati Sleman, Sri Purnomo terkonfirmasi positif Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) pada Kamis 21 Januari 2021,

Editor: Wema Satya Dinata
KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA
Bupati Sleman Sri Purnomo saat disuntik vaksin di Puskesmas Ngemplak 2. Tujuh Hari Setelah Divaksin, Sri Purnomo Dinyatakan Positif Covid-19 

TRIBUN-BALI.COM - Bupati Sleman, Sri Purnomo terkonfirmasi positif Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) pada Kamis 21 Januari 2021, setelah sehari sebelumnya menjalani pemeriksaan rapid antigen dengan hasil reaktif dan dilanjutkan pemeriksaan tes swab PCR.

 Orang nomor satu di Bumi Sembada itu dinyatakan terpapar oleh virus SARS-CoV-2 tepat tujuh hari setelah disuntik vaksin Sinovac tahap pertama, pada Kamis 14 Januari 2021 lalu.

"Bapak Bupati saat ini melakukan isolasi mandiri, karena hasil antigen kemarin (Rabu) reaktif kemudian hasil swab PCR hari ini (Kamis) positif," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Harda Kiswaya, dihadapan awak media, saat menggelar Jumpa Pers, Kamis sore.

Lebih detail tentang ihwal Bupati Sleman positif diceritakan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo.

Baca juga: Mayoritas Warga Gianyar Bali yang Meninggal Karena Covid-19 Adalah Orang Lanjut Usia

Menurut dia, Bupati Sri Purnomo pada Selasa 19 Januari 2021 malam, sempat merasakan batuk-batuk dan suhu tubuhnya tinggi mencapai 37.6 derajat.

Lalu, hari Rabu dilakukan tes antigen dengan hasil positif.

 Keesokan harinya, untuk meyakinkan diagnose, dilakukan uji swab Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Siang hari tadi sudah keluar, ternyata positif," ujar dia.

Joko mengatakan, kondisi Bupati sebelumnya hanya demam ringan dan batuk ringan, tidak terlalu berat.

Bahkan, telah dilakukan uji thorax dan CT scan thorax hasilnya paru-paru dalam keadaan bersih.

 Artinya, kata dia, tidak ada tanda pnemounia.

"Secara fisik semuanya bagus. Saat ini beliau memilih untuk Isolasi mendiri di rumah dinas.

Sesuai anjuran pemerintah pusat, pasien tanpa gejala cukup Isolasi di rumah," jelas dia.

Soal Vaksinasi

Joko mengungkapkan, Bupati Sri Purnomo merupakan salah satu tokoh yang mendapat suntikan vaksin Sinovac tahap pertama di Sleman.

 Saat divaksin, kondisi Bupati saat itu dalam keadaan baik.

Baca juga: Hasil Tracing Dinkes Sleman Istri Dosen UPN yang Meninggal karena Covid-19, Juga Positif Corona

Menurutnya, tensi menunjukkan hasil bagus dan tidak ada riwayat kispa dalam sepekan terakhir.

Sehingga, memenuhi syarat untuk disuntik Vaksin.

Vaksin diberikan dua kali. Tahap pertama dan kedua.

Joko mengatakan, pemberian vaksin tahap pertama belum memberikan efek kekebalan atau antibodi belum terbentuk memadai sehingga harus dilakukan penyuntikan tahap kedua.

Jeda waktunya minimal 14 hari dari penyuntikan pertama.

Penyuntikan vaksin tahap kedua berfungsi sebagai booster atau penguat.

Sehingga ketika vaksin sudah diberikan dua kali, kata dia, maka akan membentuk kekebalan tubuh secara optimal.

"(Bupati) bukan menjadi positif gara-gara vaksin. Tetapi kebetulan saja seminggu lalu divaksin dan hari ini positif," kata Joko, sembari menjelaskan bahwa kekebalan tubuh memiliki kurva.

 Pada penyuntikan vaksin tahap pertama, kekebalan tubuh baru akan naik, kemudian ketika disuntik vaksin tahap kedua maka kekebalan tubuh akan mencapai puncaknya.

Ia menjelaskan, orang yang telah disuntik vaksin dengan orang yang tidak disuntik vaksin ketika terpapar virus Corona, terdapat perbedaan pada gejala.

Baca juga: Korban Tewas Akibat Kegiatan Susur Sungai di Sleman Bertambah, Kini Jadi 9 Orang

Di mana yang disuntik vaksin tidak bergejala berat.

"Karena virusnya yang masuk itu lebih sedikit dibanding yang belum divaksin," terang dia.

Roda Pemerintahan

Sekda Sleman Harda Kiswaya mengungkapkan, kondisi Bupati Sri Purnomo saat ini dalam keadaan baik.

Masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).

 Sehingga, meskipun dinyatakan positif corona dipastikan masih tetap bisa memimpin roda Pemerintahan Kabupaten Sleman.

"Hanya memang dilakukan secara daring, karena melakukan isolasi mandiri di rumah dinas," tutur Harda.

Menurutnya, warga masyarakat masih bisa melakukan interaksi dengan Bupati melalui daring, ataupun via telepon.

Sementara itu, Bupati Sleman, Sri Purnomo melalui media sosial-nya juga sudah memberikan keterangan mengenai kabar dirinya yang dinyatakan positif covid-19.

 Ia mengatakan, saat ini dalam kondisi sehat. Tidak ada gejala apapun.

Pihaknya mengimbau kepada warga masyarakat, untuk selalu mematuhi Protokol Kesehatan.

 Memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak.

"Mudahan-mudahan dengan disipilin prokes maka covid-19 ini bisa segera selesai," harap Sri Purnomo.

Berikut pernyataan resmi Bupati Sri Purnomo pasca terkonfirmasi positif Covid-19

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Hari ini Kamis 21 Januari 2021, saya Sri Purnomo Bupati Kabupaten Sleman menyampaikan kondisi terkini yang sedang saya hadapi.

Sebelumnya, Rabu 20 Januari 2021 saya menjalani tes swab antigen yang mana hasilnya dinyatakan positif. Kemudian dilanjutkan dengan tes swab PCR, dimana hasil yang saya terima pagi ini dinyatakan positif.

Kemudian siang ini pukul 13.00 Wib saya ke rumah sakit untuk melakukan rontgen thorax dan juga CT Scan thorax dan alhamdulilah hasilnya bagus dan paru-paru saya bersih.

Kondisi kesehatan saya hari ini alhamdulilah 100 persen sehat dan tidak menunjukkan gejala penyakit apapun. Memang pada hari Selasa malam Rabu tgl 19 Jan 2021 saya sempat batuk-batuk dan suhu badan naik di angka 37,6 derajat.

Saya saat ini sedang menjalankan isolasi mandiri di rumah dinas dan tidak di rumah sakit dikarenakan kondisi badan saya tidak menunjukkan gejala apapun.

Seluruh keluarga saya dan staff di rumah dinas yang sering berinteraksi dengan saya, alhamdulilah kemarin sudah dilakukan swab antigen dan hasilnya negatif semua.

Meskipun beberapa waktu lalu saya telah divaksin sebagai pencegahan penyebaran virus Covid-19, saya ingatkan vaksin bukanlah sebuah obat. Vaksin hanya mendorong pembentukan kekebalan spesifik pada penyakit Covid-19 agar terhindar dari tertular maupun kemungkinan sakit berat.

Saya menghimbau bahwa perlindungan yang diberikan vaksin Covid-19, tetap perlu diikuti dengan kepatuhan menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin memakai masker, cuci tangan pakai sabun serta jaga jarak dan hindari kerumunan.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved