Pilkada Serentak

Wayan Koster Puas Bisa ‘Rebut’ Karangasem, Langsung Umumkan Artha Dipa Jadi Kader PDIP

Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster mengatakan bahwa pihaknya cukup puas dan bangga dengan raihan kemenangan di Pilkada Serentak 2020.

Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ragil Armando
Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster didampingi para kepala daerah terpilih di DPD PDIP Bali, Sabtu 23 Januari 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – PDIP akhirnya mampu memenangi lima dari enam Pilkada yang diselenggarakan di Bali.

Partai berlambang banteng moncong putih itu hanya kalah di Bali Barat yakni Pilkada Jembrana.

Terkait hal tersebut, Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster mengatakan bahwa pihaknya cukup puas dan bangga dengan raihan kemenangan di Pilkada Serentak 2020.

Ia bahkan mengaku kelima Pilkada yang diselenggarakan tersebut kelimanya merupakan kader PDIP

Baca juga: Penetapan Bupati-Wabup Bangli Terpilih Hanya Dihadiri 3 Anggota KPU, Dua Komisioner Positif Covid-19

“Jadi semua kader-kader tidak ada kombinasi,” kata Koster saat mengumumkan kemenangan para kadernya di DPD PDIP Bali, Sabtu 23 Januari 2021.

Bahkan, ia juga sempat menyebut bahwa pihaknya juga sangat puas mampu memenangkan Pilkada Karangasem.

Pasalnya, pihaknya mampu meruntuhkan dominasi parpol non PDIP yang sudah menguasai Karangasem sejak 2005 lalu.

“Gede Dana yang nasibnya pas-pasan jadi Bupati,” ucapnya sambal tertawa.

Menariknya, ia menyebut Wakil Bupati Karangasem terpilih, Wayan Artha Dipa sebagai kader PDIP.

Gubernur Bali ini menyebut jika Artha Dipa merupakan kader yang sudah resmi memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.

“Juga kader-kader, saya katakan kader-kader. Udah ber-KTA PDI Perjuangan ini Pak Artha Dipa ini,” ujarnya.

Koster juga mengatakan bahwa Artha Dipa sendiri menjadi kader PDIP sebagai bagian dari komitmen saat awal pencalonannya di awal helatan Pilkada.

“Karena sebelum dicalonkan udah janji, nanti calon lalu jadi terus segera ber-KTA,” ujarnya.

Dia juga menegaskan bahwa masuknya Artha Dipa ke PDIP tidak sendiri, bahkan juga membawa gerbong politik di keluarga besarnya.

Baca juga: Ditetapkan Jadi Bupati Karangasem Terpilih, Gede Dana: Saya Biasa-biasa Saja,Hanya Menjalankan Tugas

Anak Artha Dipa sendiri kata Koster juga sudah dipersiapkan juga sedang persiapan masuk ke PDIP.

“Sampai keluarganya juga ber-KTA. Sampai anaknya sudah persiapan,” paparnya.

Di sisi lain, Wakil Bupati Karangasem terpilih, Wayan Artha Dipa membenarkan pernyataan Koster tersebut.

Ia mengaku sudah menjadi kader PDIP sesaat usai pencoblosan Pilkada pada 9 Desember 2020 lalu.

“Begitu, habis pencoblosan, dapat dari DPC,” katanya.

Ia juga mengatakan bahwa di PDIP sendiri posisinya sampai saat ini masih menjadi kader.

Mengenai posisi di kepengurusan sendiri, ia mengaku menyerahkan kepada Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster.

“Di partai kepengurusan belum, masih kader. Kami serahkan kepada beliau karena beliau yang menentukan,” akunya.

Mengenai posisinya sebagai kader Golkar sendiri, dia juga dengan tegas sudah mundur dari posisinya di partai berlambang pohin beringin itu sejak awal mundur dari proses penjaringan di internal Golkar awal 2020 lalu

“Sudah mundur,” jawabnya singkat.

Seperti diketahui, Artha Dipa sendiri sampai saat sebelum Pilkada Karangasem 2020 merupakan Politikus Golkar yang juga Wakil Bupati Karangasem incumbent mendampingi Bupati Karangasem, IGA Mas Sumantri.

Keduanya terpilih di Pilkada Karangasem 2015.

Baca juga: BREAKING NEWS: PDIP Bali Gelar Syukuran, Rayakan Kemenangan di Lima Pilkada

Saat itu, Mas-Dipa yang diusung oleh partai kecil saat itu , NasDem, Hanura, dan PKPI melalui Koalisi Karangasem Hebat (KKH) mampu melawan dominasi PDIP dan Golkar.

Golkar sendiri saat itu mengusung calon incumbent yakni Wakil Bupati Karangasem, Made Sukerana yang berpasangan dengan adik Bupati Karangasem saat itu, Komang Kisid.

 Sedangkan, PDIP mengusung, Wayan Sudirta dengan Ni Made Sumiati.

Pasangan nomor urut 2, I Gusti Ayu Mas Sumatri – I Wayan Artha Dipa memenangkan Pilkada Karangasem dengan perolehan 104.560 suara (41,75 persen).

Di posisi kedua ada pasangan calon nomor urut 1, Wayan Sudirta – Ni Made Sumiati dengan perolehan suara 77.057 suara (30,95 persen).

 Posisi ketiga ditempati pasangan nomor urut 3, I Made Sukerana – I Komang Kisid yang memperoleh suara sebanyak 68.348 (27,29 persen).

Hanya saja, dalam perjalanannya Mas-Dipa akhirnya pecah kongsi.

Ini dengan majunya Artha Dipa di akhir 2019 yang keluar dari NasDem dan masuk ke Golkar untuk ikut penjaringan calon kepala daerah dari partai berlambang pohon beringin itu.

Namun, kemudian Artha Dipa memilih mundur dari proses penjaringan bakal calon bupati Karangasem di Golkar. Surat pengunduran diri tersebut saat itu diantarkan oleh adik Artha Dipa, Ketut Sumerta dan anak keduanya, Kadek Dwi.

Surat itu sendiri diterima langsung oleh Ketua Tim Pilkada DPD II Golkar Karangasem, Wayan Sekep Manusbat.

Dalam surat dua halaman tersebut. Artha Dipa menyampaikan beberapa hal yang membuat dirinya memutuskan mundur dari penjaringan.

Salah satu diantaranya yakni dirinya merasa kurang tepat merebut tiket penjaringan calon Bupati/Wakil Bupati Karangasem dari Partai Golkar dengan I Gusti Ayu Mas Sumatri, Bupati Karangasem yang masih aktif.

Apalagi posisinya saat ini yang masih menjadi Wakil Bupati Karangasem.

Dalam perjalanannya, Artha Dipa memutuskan menerima pinangan dari Ketua DPRD Karangasem yang juga Ketua DPC PDIP Karangasem, Gede Dana.

 Pasangan yang dikenal dengan nama NADI itu sendiri akhirnya mampu menang dengan meraih 148.060 suara (56,6 persen).

Sedangkan lawannya yang merupakan petahana yakni pasangan Mas Sumatri-Sukarena nomor urut 2 meraih 113.597 suara (43,44 persen).

Pasangan yang diusung PDIP itu mencatat kemenangan di hampir seluruh kecamatan yang ada di Karangasem.

Dari delapan kecamatan, mereka unggul di tujuh kecamatan.

Sedangkan pasangan nomor urut 2 yang diusung koalisi enam partai hanya unggul di satu kecamatan saja.

Gede Dana: Saya Biasa-biasa Saja

Seperti diberitakan, KPU Karangasem resmi menetapkan pasangan Gede Dana-Wayan Artha Dipa (NADI) sebagai Bupati dan Wakil Bupati Karangasem terpilih periode 2020-2024, Sabtu 23 Januari 2021.

Saat dikonfirmasi Tribun Bali, Bupati Karangasem terpilih, Gede Dana mengaku biasa-biasa saja dengan hasil tersebut.

Ia mengaku dirinya hanya menjalankan tugas dan amanah selaku petugas partai untuk melayani masyarakat.

Bahkan, menariknya ia mengatakan tidak kaget dengan hasil Pilkada yang akhirnya berhasil dimenangkannya.

Seperti diketahui, pasangan NADI sendiri meraih 148.060 suara (56,6 persen).

Sedangkan lawannya yang merupakan petahana yakni pasangan Mas Sumatri-Sukarena nomor urut 2 meraih 113.597 suara (43,44 persen).

Pasangan yang diusung PDIP itu mencatat kemenangan di hampir seluruh kecamatan yang ada di Karangasem.

Dari delapan kecamatan, mereka unggul di tujuh kecamatan.

Sedangkan pasangan nomor urut 2 yang diusung koalisi enam partai hanya unggul di satu kecamatan saja.

“Saya biasa-biasa saja, saya hanya menjalankan tugas saya.

Saya setiap perjuangan selalu optimis, nggak pernah tidak optimis,” katanya.

Saat disinggung mengenai persiapan menjelang pelantikan sendiri, Mantan Ketua DPRD Karangasem ini mengaku tidak memiliki persiapan khusus.

“Apa yang perlu dipersiapkan, saya sudah sering dilantik kok, udah empat kali dilantik DPRD,” imbuhnya.

Pun juga mengenai langkah utama yang akan dijalankan sebagai pemimpin Karangasem empat tahun mendatang, Ia menegaskan akan menjalankan visi-misinya yang dilakukan saat kampanye lalu, yakni ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali di Karangasem melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Karangasem Era Baru’.

“Sudah jelas saya akan menjalankan visi-misi saya. Ini kan kita menjalankan APBD 2021 yang sudah ditetapkan 2020, kalau anggaran pemerintah sudah lewat saya, saya hanya menjalankan saja, nanti di tahun depan baru bisa,” ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved