Komjen Listyo Sigit Prabowo akan Dilantik sebagai Kapolri pada Akhir Januari 2021, Ini Profilnya

Komjen Listyo Sigit Prabowo akan dilantik sebagai Kapolri pada akhir Januari 2021. Hal ini disampaikan dalam keterangan tertulis

Dok. Divisi Humas Polri
Komjen Listyo Sigit Prabowo saat konferensi pers di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Kamis (17/9/2020). Surat yang menyetujui Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri diterima Istana pada Jumat 22 Januari 2021 dan ditujukan kepada Presiden Joko Widodo. 

TRIBUN-BALI.COM - Komjen Listyo Sigit Prabowo akan dilantik sebagai Kapolri pada akhir Januari 2021.

Hal ini disampaikan dalam keterangan tertulis dari laman Sekretariat Negara.

Pihak Istana Kepresidenan telah menerima surat Persetujuan DPR RI terkait pemberhentian dan pengangkatan kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ( kapolri).

Surat yang menyetujui Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri itu diterima Istana pada Jumat 22 Januari 2021dan ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.

"Disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Sesjen DPR RI) Indra Iskandar kepada Mensesneg di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat 22 Januari, pukul 10.40 WIB," demikian petikan keterangan tertulis yang dilansir Kompas.com dari laman Sekretariat Negara.

Dalam surat tersebut, Ketua DPR RI Puan Maharani menyebutkan bahwa rapat paripurna tanggal 21 Januari 2021 telah menyetujui laporan Komisi III DPR untuk mengangkat Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri.

Listyo bakal menggantikan Jenderal Polisi Idham Azis yang memasuki masa pensiun.

Baca juga: Gebrakan Komjen Listyo Sigit Jika Jadi Kapolri: Keadilan Hukum hingga Layanan Secepat Memesan Pizza

Berdasarkan persetujuan itu, akan ditetapkan keputusan presiden mengenai pengangkatan Listyo sebagai Kapolri.

"Pelantikan Kapolri yang baru akan dilakukan sebelum masa tugas Kapolri Idham Azis berakhir pada akhir Januari 2021," demikian bunyi keterangan tertulis.

Bersamaan dengan itu, DPR juga menyampaikan surat mengenai persetujuan terhadap calon anggota Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi (Dewas LPI) dari unsur profesional.

Dalam surat itu, Puan Maharani menyebutkan bahwa pihaknya menyetujui nama-nama calon anggota Dewas LPI dari unsur profesional yakni Darwin Cyril Noerhadi, Yozua Makes, dan Haryanto Sahari.

Terkait hal itu, akan diterbitkan Keputusan Presiden tentang Pengangkatan Dewas LPI.

Adapun pengesahan keputusan Komisi III DPR yang menyetujui pengangkatan Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri dilakukan melalui rapat paripurna DPR RI, Kamis 21 Januari 2021.

Komisi III diambil seusai uji kepatutan dan kelayakan terhadap Sigit pada Rabu 20 Januari 2021.

"Komisi III melalui pandangan fraksi, secara mufakat menyetujui untuk memberhentikan Jenderal Idham Azis sebagai Kapolri dan selanjutnya menyetujui mengangkat Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri," kata Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni saat membacakan laporan uji kepatutan dan kelayakan.

Sahroni mengatakan, kecakapan, integritas, dan kompetensi merupakan syarat mutlak menjadi Kapolri.

Berdasarkan indikator tersebut, Komisi III menyetujui Listyo Sigit sebagai Kapolri dengan harapan mampu meningkatkan citra dan wibawa Polri.

Baca juga: Komisi III Setujui Komjen Listyo Sigit sebagai Kapolri, Fraksi PAN, PKS, & Demokrat Beri Catatan Ini

Profil Listyo Sigit Prabowo

Listyo Sigit Prabowo lahir di Ambon, Maluku, 5 Mei 1969, dan kini ia berusia 51 tahun.

Listyo Sigit Prabowo adalah alumni Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1991.

Beberapa rekan seangkatannya adalah Brigjen Krishna Murti (Karomisinter Divhubinter Polri); Brigjen Fadil Imran (Kapolda Metro Jaya); dan Irjen M Iqbal (Kapolda Nusa Tenggara Barat).

Termasuk Brigjen Prasetijo Utomo, sosok jenderal di Polri yang membantu Djoko Tjandra.

Listyo Sigit juga merupakan lulusan S2 Universitas Indonesia (UI) dengan judul tesis tentang penanganan konflik etnis di Kalijodo, Jakarta.

Listyo Sigit Prabowo menikah dengan Juliati Sapta Dewi Magdalena.

Karier Listyo Sigit

Perjalanan karier Listyo Sigit terbilang cukup moncer di angkatannya.

Setela lulus, karier Listyo dimulai sebagai anggota Polres Tangerang yang kala itu masih berpangkat Letnan Dua (Letda).

Pada 1998, ia telah menjadi Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi (Kapuskodalops) di Polres Tangerang dan berpangkat Kapten atau setara dengan Ajun Komisaris Polisi (AKP).

Selain itu, Listyo Sigit pernah beberapa kali menduduki jabatan di daerah Jawa Tengah.

Semula pada 2009, ayah Cornelius Krishna Satya Patria Wardhana itu menjabat sebagai Kapolres Pati.

Tak lama, ia dipindah menjadi Kapolres Sukoharjo pada 2010, lalu menjadi Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang.

Pada 2011, Listyo Sigit menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta.

Saat itu, Jokowi masih menjadi Wali Kota Solo.

Kemudian, pada 2012, saat Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta, Listyo Sigit dirotasi ke Jakarta untuk menjabat sebagai Asubdit II Dit Tipdum Bareskrim Polri.

Pada tahun berikutnya, Listyo Sigit Prabowo bertugas di Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara.

Berikut daftar jabatan yang pernah diemban Listyo Sigit.

- Kepala Bagian Pengendalian Personel Biro Personel Polda Metro Jaya

- Kepala Kepolisian Resor Pati (2009)

- Kepala Kepolisian Resor Sukoharjo (2010)

- Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang

- Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta (2011)

- Kasubdit II Dittipidum Bareskrim Polri (2012)

- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara (2013)

- Ajudan Presiden RI (2014)

- Kepala Kepolisian Daerah Banten (2016)

- Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (2018)

- Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (2019)

Listyo Sigit merupakan satu di antara perwira yang dekat dengan Jokowi.

Kedekatan keduanya terjalin saat Listyo Sigit menjabat sebagai Kapolresta Solo, dimana Jokowi menjadi wali kotanya.

Saat menjabat sebagai Kapolresta Solo, Listyo Sigit pernah menangani kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton.

Maka, saat Jokowi terpilih menjadi presiden pada 2014, Listyo Sigit diangkat sebagai ajudan presiden.

Saat itu, Kapolri Jenderal (Purn) Sutarman mengajukan empat nama sebagai calon ajudan dan Jokowi langsung menunjuk Listyo Sigit.

Seperti dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 21 Oktober 2015, Jokowi memilih orang yang pernah 'dekat' dengannya untuk memastikan kerjanya berjalan optimal.

Dua tahun menjadi ajudan Jokowi, Listyo Sigit dimutasi menjadi Kapolda Banten dan mendapat kenaikan pangkat menjadi brigadir jenderal.

Setelah itu, ia mendapat promosi sebagai Kepala Divisi (Kadiv Propam) pada 2018 dan resmi menyandang pangkat bintang dua atau inspektur jenderal.

Kemudian, Listyo Sigit ditunjuk sebagai Kabareskrim oleh Idham Azis pada 6 Desember 2019.

Penunjukan itu dilakukan setelah jabatan tersebut kosong selama lebih dari sebulan sejak Jenderal (Pol) Idham Azis dilantik sebagai Kapolri pada 1 November 2019.

Masih di tahun yang sama, Listyo Sigit bersama Wakapolri Gatot Eddy Pramono naik pangkat satu tingkat menjadi jenderal bintang tiga atau komisaris jenderal (komjen).

Diana Listyo, merupakan istri Komjen Listyo Sigit Prabowo. Sosok Diana Listyo ternyata memiliki kebiasaan yang mulia, yakni senang mengasuh anak yatim.
Diana Listyo, merupakan istri Komjen Listyo Sigit Prabowo. (kolase tribunnews)

Daftar Harta Kekayaan

Sebagai pejabat negara, Listyo Sigit wajib menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada KPK.

Dalam LHKPN per 11 Desember 2020, Listyo Sigit diketahui memiliki harta kekayaan sebesar Rp 8.314.735.000.

Kepemilikan tanah memang menyumbang sebagian besar aset mantan Kapolda Banten itu.

Walau 'hanya' punya tiga tanah, tapi nilai setiap tanahnya di atas Rp 1 miliar.

Total aset kekayaan Listyo Sigit berupa tanah dan bangunan mencapai Rp 6.150.000.000.

Listyo Sigit juga hanya memiliki satu unit mobil Toyota Fortuner senilai Rp 320 juta.

Aset lain yang dimiliki lulusan Akpol 1991 ini adalah harta bergerak lainnya serta kas dan setara kas.

Masing-masing nilainya adalah Rp 975.000.000 dan Rp 869.735.000.

Berikut daftar lengkap harta kekayaan Listyo Sigit.

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 6.150.000.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 275 m2/300 m2 di Kota Semarang, hasil sendiri Rp 1.650.000.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 120 m2/58 m2 di Kota Tangerang, hasil sendiri Rp 1.000.000.000

3. Tanah dan Bangunan Seluas 205 m2/180 m2 di Kota Jakarta Timur, hasil sendiri Rp 3.500.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 320.000.000

1. Mobil, Toyota Fortuner Tahun 2018, hasil sendiri Rp 320.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 975.000.000

D. SURAT BERHARGA Rp ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp 869.735.000

F. HARTA LAINNYA Rp ----

Sub Total Rp 8.314.735.000

UTANG Rp ----

TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp 8.314.735.000

Dikutip dari Warta Kota, ditunjuknya Listyo Sigit sebagai calon tunggal Kapolri disebut mengulang momen Tito Karnavian.

Bahkan Listyo Sigit Prabowo memecahkan rekor Tito Karnavian sebagai Kapolri termuda andai nanti disetujui oleh DPR.

Saat dilantik menjadi Kapolri pada 3 Juli 2016, diketahui Jenderal (Purn) Tito berusia 51 tahun, 9 bulan.

Pria yang saat ini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri ini lahir pada 26 Oktober 1964.

Sementara jika Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri, usianya masih 51 tahun tepatnya 51 tahun, 8 bulan, jika pelantikan dilakukan pada Februari 2021.

Listyo Sigit kelahiran Ambon, 5 Mei 1969 dan baru berusia 52 pada 5 Mei 2021 mendatang.

Baik Tito Karnavian maupun Listyo Sigit juga sama-sama melewati empat angkatan saat dipilih sebagai calon Kapolri.

Saat itu, Tito Karnavian adalah alumni Akpol angkatan 1987 menggantikan Badrodin Haiti yang lulusan 1982.

Sehingga Tito Karnavian melewati empat angkatan yakni 1983, 1984, 1985, dan 1986.

Saat itu, ia pun tercatat sebagai Kapolri termuda sepanjang sejarah Polri.

Sama halnya dengan Listyo Sigit yang merupakan angkatan 1991 dan melewati lulusan 1990, 1989, 1988, dan 1987.

Bedanya Tito Karnavian adalah peraih Adhi Makayasa atau lulusan terbaik, sedangkan Listyo Sigit bukan.

Peraih Adhi Makayasa angkatan 1991 adalah Irjen Wahyu Widada, yang kini menjadi Kapolda Aceh.

Perbedaan lainnya, Tito tak pernah menjadi ajudan presiden, sedangkan Listyo Sigit pernah. (*)

Artikel ini telah tayang di 

Kompas.com dengan judul "Istana Terima Surat DPR soal Pengangkatan Listyo sebagai Kapolri, Pelantikan Akhir Januari", dan di Tribunnews.com dengan judul PROFIL LENGKAP Listyo Sigit, Calon Tunggal Kapolri: Eks Ajudan Jokowi, Ikut Tangkap Djoko Tjandra

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved