Profil Tommy Soeharto yang Menggugat Pemerintah Indonesia Sebesar Rp 56 Miliar
Berikut Profil dan Biodata Tommy Soeharto: Tommy Soeharto bernama lengkap Hutomo Mandala Putra. Putra bungsu mantan Presiden Soeharto, menggugat Peme
TRIBUN-BALI.COM – Tommy Soeharto, putra bungsu mantan Presiden Soeharto, menggugat Pemerintah Indonesia sebesar Rp 56 miliar.
Gugatan dilayangkan Tommy Soeharto ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Bidang tanah dan bangunan miliknya itu berlokasi di Cilandak, Jakarta Selatan.
Proyek tol yang terkait bangunan tersebut adalah proyek pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari ( Tol Desari).
Tol Depok-Antasari merupakan salah satu proyek tol penting yang menghubungkan Jakarta bagian selatan dengan Kota Depok di Jawa Barat.
Baca juga: Tanah dan Bangunan Tommy Soeharto Terkait Proyek Tol Depok-Antasari Hingga Gugat Pemerintah Rp 56 M
Siapakah Tommy Soeharto?
Mungkin ada yang belum tahun Profil Tommy Soeharto.
Berikut Profil dan Biodata Tommy Soeharto:
Tommy Soeharto bernama lengkap Hutomo Mandala Putra.
Melansir dari Wikipedia, Tommy Soeharto lahir di Jakarta pada tanggal 15 Juli 1962.
Ia sempat memegang jabatan Ketua Umum Partai Berkarya pada Maret 2018.
Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai anggota Fraksi Karya Pembangunan DPR RI pada 1 Oktober 1992 hingga 21 Mei 1998.
Tommy merupakan anak kelima dari Mayor Jenderal TNI Soeharto dan Siti Hartinah, biasa dipanggil Ibu Tien.
Kakak-adiknya adalah Siti Hardijanti Rukmana (Tutut), Sigit Harjojudanto (Sigit), Bambang Trihatmodjo (Bambang), Siti Hediati Hariyadi (Titiek), dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek).
Nama tengahnya diambil dari nama operasi militer Indonesia, Komando Mandala Pembebasan Irian Barat, yang dipimpin oleh Mayor Jenderal TNI Soeharto.
Dalam autobiografinya, Soeharto menulis bahwa nama tengah Tommy merupakan pengingat operasi Mandala.
Setelah lulus SMP di Jakarta, Tommy masuk Akademi Penerbangan Sipil.
Ia kemudian kuliah pertanian di Amerika Serikat, tetapi tidak selesai. Ia pulang ke Indonesia untuk merintis karier bisnisnya.
Baca juga: Tommy Soeharto Gugat Pemerintah RI Rp 56 Miliar, Tak Terima Propertinya Digusur Proyek Jalan Tol
Karier Tommy Soeharto
Tommy sempat berkarier sebagai pembalap mobil dan mengikuti lomba Rally Indonesia tahun 1997 melawan sejumlah pembalap top dari World Rally Championship.
Ia juga mendanai pembangunan Sirkuit Internasional Sentul. Tommy menjabat sebagai ketua Ikatan Motor Indonesia pada tahun 1991–1995.
Usai dibebaskan tahun 2006, Tommy ikut serta dalam Kejuaraan Nasional Reli SS-12 di Pecatu, Bali.
Tommy mengendarai Subaru Impreza WRX, tetapi mobilnya terguling sehingga tidak bisa melanjutkan lomba.
Ia merupakan anggota pengurus IMI periode 2016–2020. Putranya, Darma Mangkuluhur Hutomo, juga merupakan pembalap mobil.
Riwayat Pekerjaan:
- Pemilik Humpuss Grup (1984—2016)
- Anggota MPR RI (1992—1998)
Riwayat Organisasi:
- Bendahara DPP Satkar Ulama Indonesia Partai Golkar (1990—1995)
- Ketua Umum PP IMI (1991—1995)
- Anggota Dewan Pembina DPP Partai Golkar (2016)
- Ketua Dewan Pembina DPP Partai Berkarya (2016)
- Ketua Umum DPP Partai Berkarya (2018)
Tommy muncul sebagai salah satu pengusaha papan atas di usia masih sangat muda.
Di umurnya yang baru 30-an tahun, Tommy Soeharto tercatat sudah memiliki banyak sekali perusahaan.
Grup bisnisnya ini kemudian dikenal dengan Grup Humpuss.
Berikut gurita bisnia Tommy Soeharto dilansir dari Kompas dalam artikel 'Gurita Bisnis Tommy Soeharto, Sang Pangeran Cendana'
1. Humpuss
PT Humpuss adalah perusahaan induk milik Tommy Soeharto.
Perusahaan ini berdiri pada tahun 1984 dan berkantor pusat di Gedung Granadi Jakarta, salah satu aset properti milik Yayasan Supersemar yang pernah disengketakan di pengadilan karena kasus penyelewengan dana yayasan tersebut.
Dilihat dari laman resmi perusahaan, kelompok usaha ini bergerak di sektor pelayaran, pesawat charter, pertambangan, distribusi migas dan bahan kimia, pertanian, petrochemical, properti, manajemen aset.
Humpuss sendiri merupakan holding dari PT Humpuss Intermoda Transportasi, PT Humpuss Pengolahan Minyak, PT Humpuss Patragas, PT Humpuss Trading. Di PT Humpuss, Tommy Soeharto menjabat sebagai Komisaris Utama.
Perusahaan membangun kapal pertamanya, Ekaputra di tahun 1986.
Ekaputra memiliki bobot 78.988 DWT yang menjadikannya sebagai kapal LNG terbesar di dunia pada saat itu. Humpuss banyak mendapat kontrak pengiriman dari BUMN migas Pertamina.
2. Hotel Lorin
Tommy Soeharto merambah bisnis perhotelan lewat bendera PT Lor Internasional Hotel.
Hotel yang dikelola dari mulai kelas budget hingga bintang 5.
Sebanyak 4 hotel miliknya berada di wilayah Solo.
Jaringan hotel Lorin tersebar di berbagai kota besar di Indonesia antara lain Lorin Sentul, Lorin Solo, Lorin Belitung, Lorin Kuta, Syariah Hotel Solo, Hotel Amantis Demak, Hotel Noormans Semarang, dan Loji Hotel Solo.
3. Sirkuit Sentul
Sirkuit Sentul merupakan arena balapan yang berada di Babakan Madang, Sentul, Bogor.
Panjang lintasanya yakni lebih kurang 4 kilometer yang biasa diperuntukkan untuk ajang balapan skala internasional.
Sirkuit ini dibangun Tommy untuk merealisasikan visinya membangun olahraga balap nasional yang saat itu menjabat sebagai Ketua Umum PB Ikatan Motor Indonesia pada tahun 1986.
Sirkuit Sentul bahkan pernah digunakan untuk MotoGP pada tahun 1996 dan 1997 yang membawa Michael Doohan sebagai jawarannya di kelas 500cc.
Pengelolaan Sirkuit Sentul berada di bawah PT Sarana Sirkuitindo Utama yang sebagian besar sahamnya dimiliki Tommy Soeharto.
4. Goro
Tommy Soeharto juga merambah bisnis ritel dengan mendirikan super grosir Goro yang dikelola PT Berkarya Makmur Sejahtera.
Di perusahaan itu, Tommy bertindak sebagai komisaris utama.
Sejak Oktober 2018, Goro telah berdiri di lima titik yakni Wonosobo, Surabaya, Bandung, Cibubur, dan Papua.
Perusahaan akan terus membuka gerainya di berbagai kota.
Meski namanya sama, Tommy Soeharto menegaskan Super Grosir Goro tak terkait dengan perusahaan PT Goro Batara Sakti yang terseret kasus tukar guling tanah (ruislag) milik Bulog beberapa tahun silam.
Tommy punya target besar menjadikan Goro bisa menjangkau setiap kabupaten dan kota melalui jaringan distribusinya.
Untuk jaringan distribusi, Goro bakal bermitra dengan warung-warung baik yang berjualan secara daring maupun luring.
Warung-warung itu juga nantinya bakal dibekali pembinaan dari manajemen Goro.
5. Properti mewah
Dikutip dari Kontan, Tommy Soeharto juga gencar mengembangkan bisnis properti kelas atas.
Salah satunya lewat pengembangan proyek golf resort bertajuk Black Rock Golf and Resort di Kawasan Pariwisata Tanjung Tinggi, Kabupaten Belitung.
Proyek Black Rock Golf akan dibangun di lahan seluas 100 hektare .
Sekitar 70 ha dari lahan tersebut akan dibangun menjadi lapangan golf dan driving range, 5 ha untuk Golf Club House dan Hotel bintang empat, dan 25 hektare akan dikembangkan menjadi tujuh klaster residensial villa mewah dengan jumlah 300 unit.
Black Rock Golf hanya sebagian dari rencana besar Tommy di Belitung.
Rencananya dirinya bakal mengembangkan township di lahan seluas 715 hektare lewat PT Putra Ciptawahana Sejati (Ranati).
Targetnya tahun 2023 seluruh proyek ini selesai.
Menurut Tommy, proyeknya yang di Belitung sudah 18 persen rampung.
Selain itu Tommy juga terlibat dalam pengembangan properti multifungsi Mangkuluhur City di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
6. Pesawat Charter
Gatari Hutama Air Service atau lebih dikenal dengan nama Gatari Air Service adalah sebuah maskapai penerbangan yang melayani penyewaan helikopter dan juga pesawat terbang terutama bagi perusahaan-perusahaan perminyakan.
Perusahaan penerbangan ini sebenarnya masih dalam merupakan anak perusahaan dari Grup Humpuss.
Kantornya berpusat di Bandara Halim Perdana Kusuma.
7. Bisnis lain
Tommy juga memiliki beberapa bisnis lainnya. Beberapa bisnis yang dijalankannya sudah tak lagi aktif seperti perdagangan cengkeh.
Tommy Soeharto pernah memonopoli perdagangan dan pendistribusian cengkeh dari petani ke pabrik rokok melalui Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC).
Tommy juga tercatat pernah berkibar di bisnis otomotif saat pemerintah meluncurkan program mobil nasional bernama Timor.
Presiden Soeharto memberikan izin impor 45.000 unit mobil Timor pada 1996 untuk memuluskan ide pengembangan mobil nasional di bawah bendara PT Timor Putra Nasional lewat penunjukan langsung.(*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Profil dan Biodata Tommy Soeharto yang Berseteru dengan Eks Danjen Kopassus, Bisnisnya Menggurita