Suara Dentuman Misterius di Bali Terjadi Saat Kajeng Kliwon, Ini Pandangan Jero Bayu Gendeng

Penenung Bayu Gana ini, mengamini bahwasanya hari Kajeng Kliwon Pamelas Tali, yang jatuh enam bulan sekali adalah hari keramat.

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Eviera Paramita Sandi
Kompas.com
Ilustrasi suara dentuman misterius. Suara misterius terdengar pada Minggu 24 Januari 2021 

"Bila kita yakini dan percaya dan jaga bersama. Maka alam dan segala isinya akan memberi perlindungan gaib yang optimal," sebutnya.

Energi perlindungan setiap penjuru Bali, dalam konsep Nawa Sanga, tentu senantiasa melindungi. Sehingga tetaplah berpegang dan memohon perlindungan kepada Tuhan yang Maha Esa.

Ia pun menyarankan umat Hindu, melakukan persembahyangan bersama. Baik di rumah masing-masing, atau tempat persembahyangan bersama seperti pura.

Guna memohon keselamatan dan perlindungan bersama khususnya di daerah yang terdengarnya dentuman.

"Bila ditanya apakah ini termasuk fenomena alam biasa? bisa jadi ada hal yang di luar kebiasaan masuk ke alam Bali," katanya.

Energi atau kekuatan yang menimbulkan suara dentuman, bisa jadi berasal bukan dari tanah Bali sendiri.

Namun energi itu ketika memasuki Bali, dihadang oleh kekuatan penjagaan taksi Bali. Yang masih kuat melindungi untuk mencegah hal-hal yang tidak baik memasuki Bali. Atau melindungi agar tidak sampai menimbulkan dampak yang sangat buruk," tegasnya. 

BMKG: Suara Ledakan Bukan Akibat Gempa Bumi

Suara dentuman terdengar di wilayah Buleleng, Bali pun dibenarkan oleh BMKG.

Pusat Gempabumi Regional (PGR) III Denpasar menyampaikan adanya anomali sinyal yang terekam pada sensor di Singaraja milik BMKG.

"Begitu kami cek pada pukul 10.27 WITA ternyata ada anomali sinyal namun sinyal ini bukan sinyal seismik gempa bumi karena kami lihat tidak dicatat oleh beberapa sensor lain di sekitarnya. Tapi hanya terekam di sensor Singaraja saja," ujar observer PGR III Denpasar, Indira, Minggu 24 Januari 2021.

Ia juga mendapatkan kabar dari masyarakat terlihat meteor jatuh dan lain sebagainya.

Namun, BMKG yang memiliki kewenangan kegempaan mengonfirmasi bahwa suara ledakan tersebut bukan merupakan akibat gempa bumi.

"Setelah kami cek pada kira-kira pukul 10.27 WITA memang ada anomali sinyal di sensor Singaraja milik BMKG namun bukan merupakan sinyal seismik gempa bumi," tegasnya.

Indira menyampaikan pihaknya memerlukan konfirmasi lebih lanjut dengan lembaga-lembaga lain.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved