Corona di Bali

Arahan Pusat, Bali Diminta Percepat Vaksinasi Covid-19, Sabtu Minggu Tetap Diadakan

Dalam pelaksanaan vaksinasi covid-19 dibutuhkan peran optimal dari pemerintah daerah, tak terkecuali Bali yang sudah memulai vaksinasi

Dok. Pendam IX/Udayana
Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Candra Wijaya saat mengikuti Rakor monitoring vaksinasi Covid-19 di Ruang Yudha Puskodalops Kodam IX/Udayana, Denpasar, Bali, pad Senin 25 Januari 2021 

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dalam pelaksanaan vaksinasi covid-19 dibutuhkan peran optimal dari pemerintah daerah, tak terkecuali Bali yang sudah memulai vaksinasi dari para pejabat hingga tenaga kesehatan.

Sebagaimana dibahas dalam Rapat Koordinasi (Rakor) melalui Video Conference (Vidcon) yang diikuti oleh Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Candra Wijaya di Ruang Yudha Puskodalops Kodam IX/Udayana, Denpasar, Bali, pad Senin 25 Januari 2021.

Rakor tersebut dipimpin oleh Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin serta Mentri Dalam Negeri (Mendagri), Jenderal Pol. Tito Karnavian.

Baca juga: Dikawal Ketat Aparat, Dinkes Bali Distribusikan Vaksin Covid-19 untuk 3 Kabupaten

Baca juga: 4.400 Vial Vaksin Covid-19 Tiba di Karangasem Bali

Baca juga: Vaksin Covid-19 Tiba di Klungkung, Diprioritaskan untuk 2100 Tenaga Kesehatan

 
"Membahas tentang monitoring pelaksanaan Vaksinasi Covid-19. Pada intinya, Menkes RI meminta kepada para Gubernur, Pangdam dan Kapolda, dalam memaksimalkan pelaksanaan vaksinasi agar tenaga kesehatan untuk cepat menyuntikkan vaksin tersebut termasuk pada Hari Sabtu dan Minggu," terang Kasdam IX/Udayana melalui keterangan tertulis kepada Tribun Bali.

Lanjut Brigjen TNI Candra, Pemerintah Daerah diminta perannya dalam mempersiapkan infrastruktur yang ada di daerah masing-masing dimobilisasi, mulai dari fasilitas kesehatannya, tenaga vaksinator, kemampuan untuk melakukan vaksin.

Serta melakukan monitoring untuk menjaga agar tidak terjadi atau memitigasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Baca juga: 2.242 Tenaga Kesehatan Denpasar Telah Disuntik Vaksin Sinovac, Apakah Terdapat KIPI?

Baca juga: 600 Juta Vaksin Covid-19 Sudah Dikunci Indonesia, Menkes Sebut Banyak Orang Malaysia Marah

Sehingga sembari proses vaksinasi berjalan, infrastruktur di daerah juga disiapkan semaksimal mungkin, kesiapan Dinas Kesehatan untuk memiliki data yang betul-betul valid/lengkap.

"Karena di dalam 1 Vaksin itu tidak hanya 1 antigen yang ada, tetapi ada bagian-bagian yang lain juga," papar Kasdam sebagaimana disampaikan Mendagri dalam Rakor.

Sementara itu dalam menghadapi pandemi Covid-19 perlu adanya keserentakan kebijakan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

Di mana dalam kurun 11 bulan terakhir pandemi covid-19, pemerintah sudah menggalakkan berbagai jurus untuk pencegahan.

"Seperti testing, tracing dan treatment (3T) termasuk juga dengan menerapkan 3M dan kini ditingkatkan lagi dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) maupun Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB)," terangnya.

Terkait vaksinasi, Ia menyampaikan, perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa vaksinasi ini bukan obat.

"Vaksin ini memasukkan antigen Covid-19 ke dalam tubuh dalam rangka memancing kekebalan tubuh untuk mengeluarkan anti bodi yang spesifik mengenali dan bisa menghancurkan Covid-19," jelasnya.

Prinsip dari vaksinasi ini untuk mengeluarkan anti bodi selain bisa melindungi perorangan juga tujuan utamanya adalah untuk membangun kekebalan kelompok yang hanya bisa efektif untuk memutus rantai penularan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved