Berita Bali

Demokrat Bali Sebut Perpanjangan PPKM Tak Pengaruhi Penurunan Angka Covid-19, Lalu Usul Begini

Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta menyebut bahwa perpanjangan tersebut sebagai bagian dari kepanikan pemerintah dalam menangani kasus Covid-19

Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ragil Armando
Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kebijakan pemerintah yang memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa dan Bali hingga 8 Februari 2021 mendapat tanggapan dari Partai Demokrat.

Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta menyebut bahwa perpanjangan tersebut sebagai bagian dari kepanikan pemerintah dalam menangani kasus Covid-19.

Apalagi, ia melihat bahwa selama dua pekan pelaksanaan PPKM Jilid I menurutnya tidak ada dampak signifikan dalam menekan angka positif Covid-19.

Bahkan, ia menyebut bahwa dalam penerapan PPKM Jilid I tersebut justru angka kasus penyebaran Covid-19 meningkat di Bali.

Meski Sudah Terapkan PPKM dan PKM Banjar, Kasus Positif Harian Covid-19 di Denpasar Tembus 242 Orang

Seperti pada Selasa 26 Januari 2021 kemarin yang mencapai 542 kasus dalam sehari.

Untuk itu, ia meminta pemerintah untuk lebih giat lagi dalam menggenjot penghentian laju Covid-19 dengan tracing, tracking, dan treatment

"Apalagi sekarang pembatasan ini sambung menyambung, dan tidak ada road map kapan ini berhenti.

Oleh karenanya kita berharap, ini harus segera memang digenjot, dihentikan laju Covid-19.

Jadi tracing, tracking, dan treatment itu mesti harus digalakkan," katanya, Rabu 27 Januari 2021

Politikus asal Jembrana itu juga menyayangkan, perpanjangan PPKM ini digulirkan ketika perekonomian masyarakat yang semakin sulit.

Dengan kondisi yang ada, ia khawatir kelaparan akibat kesulitan ekonomi akan berdampak lebih besar ketimbang Covid-19.

"Jadi di tengah frustasi rakyat, justru yang datang dari pemerintah itu imbauan-imbauan yang memang tidak diharapkan oleh masyarakat.

Masyarakat sekarang kan bagaimana ketakutan dalam menghadapi virus, begitu juga ekonomi sulit dan tidak bergerak, mencari makan saja sulit, bagaimana sekarang masyarakat kelas bawah, makan saja tidak bisa, tetapi dia dilarang keluar, kan rakyat mati di kamarnya. Ini tidak dipikirkan oleh pemerintah," tegas dia.

Pihaknya juga tidak menutupi, bahwa pemerintah bekerja keras dalam mengatasi pandemi, salah satunya melalui berbagai stimulus ekonomi bagi masyarakat selama pandemi Covid-19.

Sebut PPKM Belum Efektif, Anggota DPR Usulkan Lockdown Akhir Pekan: 3 Malam 2 Hari Diam di Rumah?

Hanya saja, program itu dinilai kurang tepat sasaran.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved