Berita Bali

Polda Bali Jalin Sinergitas dengan PWNU, Irjen Danu: Perbedaan dalam Kebhinekaan Harus Dilestarikan

Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, S.H., M.Si., ingin menyatukan persepsi masyarakat untuk menciptakan kehidupan yang harmonis, damai

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Wema Satya Dinata
Dok. Humas Polda Bali
Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, S.H., M.Si., saat mengikuti zoom meeting dengan Kapolri dan Ketum PBNU, pada Kamia (28/1/2021). 

Kunjungan itu dalam rangka silahturahmi usai penunjukan sebagai Kapolri pengganti Idham Azis.

Saat itu, Sigit berbincang dengan sejumlah pengurus Rabithah Alawiyah.

Amankan Kegiatan Vaksinasi, Polda Bali Terjunkan Personel Ditpamobvit, Punya Kemampuan Khusus

Dalam bincang santai itu, dia menyatakan ingin meningkatkan komunikasi antara Umara dan Ulama untuk menjaga Kamtibmas.

"Banyak hal yang tadi kami diskusikan dengan beliau bahwa memang komunikasi menjadi sangat penting dalam situasi seperti saat ini. Karena kami menyadari bahwa sinergitas antara Umara dan ulama itu menjadi dasar yang baik untuk menjaga dan memelihara Kamtibmas," kata Jenderal Sigit.

Sigit pun bercerita bahwa ulama merupakan salah satu orang yang berjasa dalam merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah.

Para ulama juga yang membuat kesepakatan terkait dasar negara bangsa Indonesia adalah Pancasila.

"Dasar negara Pancasila ini kan merupakan suatu proses yang panjang. Ini adalah cerita zaman dulu tentunya Ini bahu-membahu zaman dulu yang pernah dilaksanakan dan tentunya ini tidak boleh terputus. Karena seperti yang disampaikan tadi, ada komunikasi yang terputus antara Umara dan ulama. Khususnya polisi dengan ulama," ungkapnya.

Atas dasar itu, dia meminta seluruh jajarannya untuk terus menjaga komunikasi baik dengan para ulama yang ada di daerah.

Instruksi itu pun menjadi kewajiban dan harus dilaksanakan seluruh jajarannya.

“Saya sampaikan kepada seluruh jajaran saya di Polda-Polda yang saat ini sedang berdampingan dengan kawan-kawan kami pengurus Rabithah yang ada di Polda-Polda atau mungkin di tingkat Polres untuk tolong dibangun hubungan yang baik dan komunikasi yang baik," bebernya.

"Karena segala sesuatu sebenarnya bisa diselesaikan dengan komunikasi dan dialog karena memang manakala komunikasi itu terputus maka masing-masing akan membawa cara berpikir masing-masing yang sebenarnya kalau didialogkan itu ternyata enggak sama-sama begitu. Ini yang kami kedepan itu komunikasi antara Umara dan ulama harus terjalin dengan baik," tandasnya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved