Jokowi Akui PPKM Tak Efektif, Pengamat Nilai Terlambat: Wuhan Di-lockdown, Satu Dua Bulan Selesai
Jokowi Akui PPKM Tak Efektif, Pengamat Sebut Terlambat: Wuhan Di-lockdown, Satu Dua Bulan Selesai
TRIBUN-BALI.COM - Pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengakui pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM) tak efektif menekan kasus Covid-19 menuai berbagai tanggapan.
Bahkan, Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menyebut pernyataan presiden itu terlambat.
Agus mengaku heran dengan pernyataan Presiden Jokowi terkait tidak efektifnya PPKM menurunkan kasus Covid-19
Agus menilai, seharusnya Jokowi menyadari bahwa pembatasan kegiatan masyarakat tidak akan efektif dalam menangani pandemi sejak ditemukan kasus Covid-19 di Indonesia.
"Kok baru sekarang ngomongnya? Enggak dari Maret lalu? Mengapa baru sekarang? Kan saya bilang mau PSBB, mau PPKM, penanganan ini karena saya mazhabnya lockdown, ya harus dikarantina di Pulau Jawa," kata Agus seperti dikutip dari Kompas.com, Senin 1 Februari 2021.

Meski dinilai terlambat, namun Agus tetap meminta pemerintah untuk melakukan lockdown atau karantina wilayah.
Agus berpendapat kebijakan lockdown atau karantina wilayah di beberapa negara berhasil membuat penularan Covid-19 menurun.
Agus mencontohkan Wuhan yang dalam satu hingga dua bulan kasus Covid-19 turun karena menerapkan lockdown.
• Uang Denda Masker Banyak Dipertanyakan, Dewa Rai: Pemerintah Bukan Mencari Dana dari Masyarakat
• Presiden Jokowi Tegaskan PPKM di Jawa dan Bali Tidak Efektif
"Dari awal kita bilang ekonomi tidak boleh mati, padahal seluruh dunia ekonominya mati. Makanya dilakukan lockdown dalam satu dua bulan. Wuhan yang di-lockdown itu, satu dua bulan selesai. Ada muncul Covid-19 lagi ya biasalah, tapi kan sudah tidak pandemi di sana, hanya penyakit biasa," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) di Pulau Jawa dan Bali untuk menekan penyebaran Covid-19 tidak efektif.
”Saya ingin menyampaikan mengenai yang berkaitan dengan PPKM, tanggal 11-25 Januari, kita harus ngomong apa adanya, ini tidak efektif,” kata Jokowi saat rapat terbatas di Istana Bogor pada Jumat 29 Januari 2021. Video pembukaan rapat ini baru diunggah pada Minggu 31 Januari 2021.
Presiden sebenarnya tak mempermasalahkan bila perekonomian turun di masa pandemi Covid-19.
Namun, ia meminta turunnya perekonomian diiringi dengan penurunan kasus Covid-19.
Hal itu disampaikan Jokowi lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (31/1/2021).
Mulanya Jokowi mengingatkan para menteri agar berhati-hati lantaran perekonomian bisa menurun di tengah penerapan PPKM.
“Yang kedua menurut saya hati-hati ini turun, ekonomi turun, ada PPKM ekonomi turun. Sebetulnya enggak apa-apa (ekonomi turun). Asal Covid-nya juga turun. Tapi ini kan enggak,” kata Jokowi.
Ia pun mengatakan pelaksanaan PPKM belum mampu menekan laju penularan Covid-19.
Sebabnya implementasi kebijakan tersebut belum dilaksanakan secara konsisten.
Untuk itu ia meminta para menterinya menghitung secara tepat setiap kebijakan yang diambil untuk menekan kasus Covid-19 agar pelaksanaannya efektif.
(Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Akui PPKM Tak Efektif Tekan Penularan Covid-19, Pengamat: Kok Baru Sekarang?"