Urutan Peristiwa Sriwijaya Air Lepas Landas Hingga Jatuh, Pukul 14.40 WIB Pilot Dipanggil 11 Kali
Hingga kini, penyebab jatuhnya pesawat tersebut masih diselidiki. Namun urutan peristiwa jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 dijelaskan Direktur Utama Air
TRIBUN-BALI.COM – Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu 9 Januari 2021 lalu masih meninggalkan duka bagi keluarga korban serta dunia penerbangan.
Hingga kini, penyebab jatuhnya pesawat tersebut masih diselidiki.
Namun urutan peristiwa jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 dijelaskan Direktur Utama AirNav Indonesia, Pramintohadi Sukarno.
Pramintohadi Sukarno mengungkapkan, air traffic controller (ATC) Bandara Soekarno-Hatta sempat memanggil pilot sebanyak 11 kali sebelum kecelakaan tersebut terjadi.
Tak hanya itu, penerbangan lainnya, seperti Garuda Indonesia, juga mencoba berkomunikasi dengan SJ-182.
Namun, panggilan tersebut tak mendapat respons.
• Investigasi Sriwijaya Air SJ 182: Pesawat Tak Meledak di Udara, Berikut Komunikasi Pilot dan ATC
"ATC berusaha memanggil berulang kali sampai 11 kali, kemudian juga dibantu oleh beberapa penerbangan lain antara lain Garuda untuk mencoba melakukan komunikasi dengan SJ 182 namun tidak ada respons," ungkap
Pramintohadi saat rapat bersama Komisi V DPR RI, Rabu 3 Februari 2021, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Pramintohadi membeberkan kronologi SJ-182 lepas landas hingga hilang dari radar dan akhirnya jatuh, sebagai berikut:
14.36 WIB - Sriwijaya Air SJ-192 lepas landas dari runway 25 Bandara Soekarno-Hatta untuk bertolak ke Bandara Supadio, Pontianak.
Pesawat lalu melewati ketinggian 1.700 kaki dan diinstruksikan naik ke ketinggian 29.000 kaki, mengikuti standar alur keberangkatan.
14.38 WIB - SJ-182 melewat ketinggian 7.900 kaki dan meminta arah 075 derajat pada ATC karena alasan cuaca.
ATC lalu menginstruksikan SJ-182 naik ke ketinggian 11.000 kaki karena pada ketinggian yang sama, ada pesawat Air Asia yang juga terbang menuju Pontianak.
14.39 WIB - Pesawat berada di ketinggian 10.600 kaki, lalu diinstruksikan agar naik ke ketinggian 13.000 kaki.
• Denny Darko Sempoyongan Saat Dekati Ruang Autopsi Korban Sriwijaya Air, Ini Yang Dirasakannya
SJ-182 merespons instruksi tersebut.