Berita Bali
Jalankan Instruksi Panglima TNI, Rapid Test Antigen di Bali Ditarget 2.000 Setiap Hari
Korem 163/ Wira Satya beserta Jajaran berupaya konsisten melakukan sosialisasi dan edukasi terkait pendisiplinan penegakan protokol kesehatan
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Menindaklanjuti instruksi Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto terkait 3T (Tracing, Testing dan Treatment) Korem 163/ Wira Satya beserta Jajaran berupaya konsisten melakukan sosialisasi dan edukasi.
Sosialisasi dan edukasi terkait pendisiplinan penegakan protokol kesehatan dengan penerapan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) serta 3T.
"Menyikapi perintah dari Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto saat mengunjungi Bali pada Kamis 4 Februari 2021 layanan Rapid Test Antigen diintensifkan," terang Danrem 163/ Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf, S.H., saat memberikan keterangan pers di Makorem setempat, Denpasar, Bali, Jumat 5 Februari 2021.
Danrem menuturkan, layanan rapid test antigen terus diintensifkan salah satunya digelar di tempat-tempat ibadah.
• RSAD Wirasatya Singaraja Buka Layanan Rapid Test Antigen Gratis Selama 1 Minggu
• Mulai Besok, 10 Orang di Pasar Kidul Bangli Jadi Sasaran Rapid Test Antigen Acak
• Sambangi Bali, Kapolri Listyo Sigit Ajak Masyarakat Manfaatkan Posko Rapid Test Antigen
Hal ini untuk meyakinkan diri sendiri dan orang lain terkait kondisi dari paparan Covid-19.
"Kami terus sosialisasikan. Imbauan kami, nggak usah takut dengan itu (Rapid Test Antigen) karena itu membantu meyakinkan diri kita dan meyakinkan orang lain sehat serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19," jelas dia.
Danrem menerangkan layanan Rapid Test Antigen rutin digelar di tempat umum sampai dengan 8 Februari 2021 mendatang.
"Setiap harinya dialokasikan sebanyak 50 sampai 100 kit antigen di masing-masing daerah yang dikoordinator oleh Kodim Jajaran," rincinya.
Berdasarkan arahan pemerintah pusat, tracing dan testing dilakukan terhadap sebanyak 2.000 warga setiap hari.
"Namun kita masih jauh dari itu. Mungkin baru 25 persen," sebutnya.
Mengenai respons masyarakat untuk mengikuti Rapid Test Antigen, Danrem menyebut masih beragam.
"Ada yang atas kesadaran diri sendiri, ada juga yang harus dijelaskan terlebih dahulu. Ada yang takut, jangan-jangan positif. Ya macam-macamlah responnya," bebernya.
Terhadap capaian testing yang baru hanya 25 persen dari target pemerintah pusat, Brigjen TNI Husein Sagaf belum bisa menyimpulkannya.
Menurutnya angka itu itu baru bisa diukur setelah layanan berakhir pada 8 Februari 2021 mendatang.