Daftar Kelompok Masyarakat yang Disasar Untuk Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua di Bali, Ojol Termasuk
Beberapa kelompok masyarakat disasar untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 tahap II mulai TNI-Polri Hingga Ojek Online alias Ojol.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah kini mulai melaksanakan pendataan untuk vaksinasi Covid-19 tahap II.
Sementara itu vaksinasi Covid-19 tahap I sedang berjalan.
Beberapa kelompok masyarakat disasar untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 tahap II mulai TNI-Polri Hingga Ojek Online alias Ojol.
Pendataan ini telah dimulai sejak 8 Februari 2021 di kota Denpasar setelah surat dari Kementerian Kesehatan diterima oleh Dinas Kesehatan Kota Denpasar.
• Aturan Khusus Yang Perlu Diketahui bagi Pelaku Perjalanan saat Libur Imlek 2021
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan, untuk vaksinasi tahap II ini menyasar petugas pelayanan publik atau mereka yang bersentuhan langsung dengan aktivitas masyarakat.
“Untuk di Denpasar kami sudah mulai melakukan pendataan vaksinasi tahap II di tingkat pelayanan publik,” kata Dewa Rai, Rabu 10 Februari 2021.
Adapun yang disasar dalam vaksinasi tahap II yakni :
- Guru
- TNI Polri,
- anggota Dewan,
- tokoh agama,
- pejabat daerah,
- pegawai BUMN,
- pegawai BUMD,
- pedagang pasar,
- anggota Satpol PP,
- petugas pasar,
- organda
- ojek online.
“Itu semua bersentuhan dengan masyarakat. Misalnya ojol, mereka kan melayani orang banyak di lapangan, mengantar makanan, mengantar penumpang, sehingga berisiko,” katanya.
Dewa Rai menambahkan, untuk pendataan ini melalui instansi masing-masing.
Nantinya, instansi tersebut menginput datanya pada sistem yang disediakan oleh pemerintah pusat.
Dari data tersebut, selanjutnya daerah akan memperoleh jatah vaksin.
“Nanti langsung dari pusat yang menggelontorkan vaksinnya ke daerah, Denpasar berapa dapat tergantung data di sistem tersebut,” katanya.
Dengan percepatan pendataan ini, diharapkan tahun 2021 ini sebanyak 70 persen masyarakat bisa mendapat vaksin.
“Begitu selesai vaksinasi untuk tenaga kesehatan, langsung lanjut untuk pelayanan publik. Sehingga target bisa segera tercapai,” katanya.
Pasien Kanker di Bali Diharapkan Jadi Prioritas Penerima Vaksin Covid-19