Wawancara Tokoh
Imlek di Tengah Pandemi Covid-19, Begini Drs Pintono Memaknainya
Drs. Pintono A Priyono K selaku DPK PMSTI Bali menjelaskan makna Imlek yang sebenarnya pada Tribun Bali, Jumat 12 Februari 2021.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Saat ini sebagian orang sedang melakukan perayaan Imlek.
Di Provinsi Bali, beberapa masyarakatnya yang merupakan etnis Tionghoa juga sedang merayakan Imlek.
Drs. Pintono A Priyono K selaku DPK PMSTI Bali menjelaskan makna Imlek yang sebenarnya pada Tribun Bali, Jumat 12 Februari 2021.
"Perayaan Imlek itu identik dengan makan-makan, melakukan persembahyangan kepada leluhur pada orang tua pada kakek dengan menyajikan beberapa jenis makanan-makanan seperti buah-buahan, kemudian kita juga ada kirim bakar uang-uangan yang dipercaya dapat digunakan oleh leluhur disana dan itu hanya hanya tradisi saya ngikuti saja," ungkapnya.
Ia juga mengatakan agamanya dan keluarganya merupakan Katolik.
• Rayakan Tahun Baru Imlek, Ruben Onsu Dan Sarwendah Tan Berencana Undang Barongsai ke Rumah
• Imlek 2021 Disimbolkan dengan Kerbau Logam, Tahun Keberuntungan untuk Pengusaha Muda Berkembang
Memang dahulu istrinya dari tauisma klenteng kemudian karena itu kan bukan agama melainkan hanya kepercayaan jadi istrinya mengikuti agamanya menjadi Katolik.
"Cuman kalo Imlek ini kan tradisi, bukan agama jadi kita ngikutin aja udah berjalan sekian lama dari dari semenjak istri saya masih belum menikah juga orangtuanya melakukan hal yang sama jadi tinggal mengikuti turun-temurun sekarang," tambahnya.
Sesuai dengan kepercayaan, makanan khas Imlek harus berisi mie, sayur-sayuran kemudian daging, yang meliputi daging babi.
Ketika bersembahyang jangan menyajikan daging sapi karena tidak diperkenankan.
Selain babi terdapat juga daging ayam dan seafood, sehingga semuanya lengkap.
Untuk minumannya harus terdapat teh dan air putih jika ingin menggunakan arak juga boleh.
• Ucapan Imlek 2021, Tengku Zukarnain: Kiong Hi Fat Choi, Semoga Kasih Sayang Selalu Terjaga
Sementara untuk kostum Imlek biasanya orang-orang Chinese menggunakan baju Cheongsam untuk laki-laki dan Cipow untuk perempuan.
Pakaian tersebutlah yang biasanya digunakan untuk merayakan Imlek.
"Jika kembali lagi ke sejarah zaman dulu baju ini dipakai oleh orang-orang yang ningrat atau kaya jadi untuk untuk penampilan gitu. Tapi untuk jaman sekarang ini udah bubar siapapun juga bisa pakai."