Korea Utara
Kim Jong Un dan Para Pejabatnya Tak Pakai Masker Saat Nonton Konser Jelang Imlek
Kim Jong Un tampak menikmati konser itu dalam foto yang diunggah sejumlah media pemerintah seperti KCNA.
TRIBUN-BALI.COM, PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan para pejabatnya tak memakai masker saat menonton konser sehari jelang perayaan Tahun Baru Imlek Kamis 11 Februari 2021.
Kim Jong Un tampak menikmati konser itu dalam foto yang diunggah sejumlah media pemerintah seperti KCNA.
Pemimpin Korea Utara yang usianya diperkirakan 37 tahun itu duduk di tengah diapit para pejabat tinggi Korea Utara di sisi kiri dan kanannya.
Menurut warta koran pemerintah, Rodong Sinmun dikutip KCNA Watch Jumat 12 Februari 2021, hadirin sangat antusias saat Kim Jong Un masuk ke tempat konser.
Baca juga: Korea Utara Punya 15 Gaya Rambut yang Disetujui Kim Jong Un, Jins Ketat Dilarang
Baca juga: Dimana Istri Kim Jong Un? Setahun Menghilang, Muncul Spekulasi Telah Dihabisi Suami
Baca juga: Kim Jong Un Larang Rakyatnya Tangkap Ikan & Produksi Garam, Khawatir Terinfeksi Virus Corona
"Mereka berteriak hurrah sebagai bentuk penghormatan atas kepemimpinan dan kebijaksaan beliau yang memenangkan partai dan rakyat," demikian Rodong Sinmun.
Dikutip dari Republic World, Kim Jong Un pergi ke acara konser itu tanpa didampingi istrinya, Ri Sol Ju. Hal ini membuat spekulasi publik semakin kencang.
Maklumlah, terakhir kali Ri muncul mendampingi suaminya dalam perayaan Tahun Baru Imlek 2020, setahun yang lalu.
Kim Jong Un hadir dalam konser jelang Imlek itu setelah dia merampungkan empat hari pertemuan, di mana dia memarahi pejabatnya yang dianggap kurang inovatif.
Dalam pemberitaan media setempat, Kim menilai para pejabatnya tak punya strategi merumuskan rencana ekonomi selama lima tahun.
Kim menyebut, kabinetnya menyusun rencana lima tahunan baru yang tidak maju secara signifikan dari yang sebelumnya yang telah gagal total di hampir setiap sektor.
“Rencana tersebut tidak secara akurat mencerminkan ideologi dan pedoman partai serta kekurangan wawasan inovatif dan strategi cerdas,” kata Kim dalam pertemuan tersebut, menurut KCNA.
Dia menyoroti ada rencana yang dinaikkan secara tidak realistis, dan lainnya malah menurunkan tujuan yang harusnya mudah dicapai.
Dalam rapat pleno itu, Kim Jong Un juga membahas mengenai relasi dengan Korea Selatan, peraturan partai, dan masalah personal.
Dia juga mendiskusikan sanksi yang diterima Korea Utara, penutupan perbatasan, dan pengurangan bantuan luar negeri.
Bangun 10.000 Rumah
Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara menyelesaikan rapat pleno empat hari pada Kamis 11 Februari 2021.
Dalam rapat tersebut, Kim memetakan visinya untuk urusan antar-Korea, hubungan dengan negara lain, peraturan partai, dan masalah personel.
Baca juga: Keponakan Kim Jong Un Dikabarkan Menghilang Setelah Bertemu CIA, Ada Keterlibatan Intelijen AS?
Dengan ekonomi sebagai agenda utama, Kim meninjau rencana aksi untuk strategi lima tahun terbaru dalam rapat pleno tersebut.
Dia juga membahas mengenai sanksi internasional, penutupan perbatasan yang berkepanjangan, serta pengurangan bantuan luar di tengah pandemi virus corona.
Kim menyebut, kabinetnya menyusun rencana lima tahunan baru yang tidak maju secara signifikan dari yang sebelumnya yang telah gagal total di hampir setiap sektor.
“Rencana tersebut tidak secara akurat mencerminkan ideologi dan pedoman partai serta kekurangan wawasan inovatif dan strategi cerdas,” kata Kim dalam pertemuan tersebut, menurut KCNA.
"Karena kabinet hampir secara mekanis mengumpulkan angka-angka yang diberikan oleh kementerian, rencana untuk beberapa sektor secara tidak realistis dinaikkan dan yang lainnya telah menurunkan tujuan yang sudah mudah dicapai dan harus diselesaikan,” imbuhnya.
Partai Buruh memutuskan untuk membangun 10.000 rumah di ibu kota Korea Utara, Pyongyang, tahun ini.
Rencana tersebut menggantikan rencana konstruksi sebelumnya yang digambarkan Kim sebagai terlalu rendah dan produk dari proteksionisme dan kekalahan dalam birokrasi.
Dia juga menyerukan peningkatan kemandirian dan produksi barang dan bahan lokal, kata KCNA, setelah perdagangan dengan China.
Perdagangan dengan China yang menyumbang sekitar 90 persen pengiriman masuk dan keluar dari Korea Utara.
Namun, kondisi tersebut anjlok lebih dari 80 tahun lalu karena lockdown yang ketat akibat pandemi Covid-19.
Partai Buruh juga membahas perubahan personel dengan mempromosikan Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Son Gwon ke politbiro tak lama setelah mengangkatnya kembali sebagai anggota pengganti.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul Kim Jong Un Hadir di Perayaan Tahun Baru Imlek Setelah Marahi Para Pejabatnya