Menparekraf Sandiaga Berkantor di Bali

Kerja Tiga Hari Dari Bali, Ini Catatan Menparekraf Sandiaga Uno Untuk Pariwisata

Selama tiga hari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berkantor di Bali.

Penulis: Ragil Armando | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat berkantor di Bali - Kerja Tiga Hari Dari Bali, Ini Catatan Menparekraf Sandiaga Uno Untuk Pariwisata 

Di sisi lain, Gubernur Bali Wayan Koster mengajak para pelaku pariwisata Bali untuk tetap optimis, semangat dan tidak larut dalam kesedihan berkepanjangan menyikapi pandemi Covid-19 yang berdampak sangat signifikan terhadap dunia pariwisata.

Ia juga menyampaikan bahwasanya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali berkomitmen tinggi dalam membangun kepariwisataan berbasis budaya berlandaskan kearifan lokal.

Keberadaan parwisata tidak dapat dipungkiri secara konkret dan nyata telah memberi dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Untuk itu, sektor pariwisata terus dibangun secara serius disesuaikan dengan potensi alam, budaya yang dimiliki setiap daerah.

Pariwisata yang dibangun dengan baik dan dikelola dengan baik akan berdampak ganda.

Tidak hanya bagi kesejahteraan pelaku pariwisata tetapi juga menjadi sumber penghasilan daerah melalui pajak hotel dan restoran (PHR).

“Namun harus disadari juga, pariwisata sangat sensitif, sangat rentan akan gangguan seperti adanya bencana alam dan virus seperti saat ini. Dalam situasi ini, saya berharap para pelaku pariwisata jangan kehilangan semangat, harus tetap optimis. Jangan terbawa arus kesedihan dan keterpurukan. Momentum ini kita gunakan untuk melakukan konsolidasi, mulat sarira untuk membangun pariwisata yang lebih kuat, “ ajaknya.

Gubernur Koster yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini juga menyampaikan bahwa pemerintah tidak tinggal diam dan terus berupaya mencari jalan untuk membantu para pelaku pariwisata.

Seperti dengan penyaluran hibah pariwisata, penyaluran bantuan bagi tenaga kerja, pengajuan pinjaman lunak hingga penyusunan skema pemulihan pariwisata.

"Kita tata kembali pariwisata kita. Begitu pandemi berakhir, kita sudah siap dengan tatanan baru, sistem baru dan spirit baru untuk pariwisata yang lebih baik," ujarnya.

“Kita harus bersabar dulu di tengah pandemi ini. Kita siapkan tata kelola kepariwisataan yang lebih baik, yang berbasis budaya, berkualitas dan berdampak secara ekonomi dari hulu ke hilir. Kita mundur lima langkah ke belakang, tetapi nanti pariwisata kita setelah pandemi harus maju sepuluh langkah ke depan,“ imbuhnya.(*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved