Ternyata Proyek Ini Bikin Warga Satu Desa di Tuban Kaya Mendadak, Pendapatan Rata-rata Rp 8 Miliar

Ternyata, mereka memang 'kaya mendadak', karena mendapat ganti rugi pembebasan lahan untuk proyek kilang minyak Tuban milik Pertamina.

KompasTV
Ilustrasi Kilang Minyak (Sumber: Dok. Pertamina). Warga desa di wilayah Kecamatan Jenu ini, mendapat uang ganti rugi lahan melalui proses penetapan Konsinyasi di Pengadilan Negeri (PN) Tuban. Banyaknya ganti rugi yang diterima warga lantaran nilai proyek kilang Tuban juga fantastis. 

Hingga pada awal 2020, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, ikut menangani pembebasan lahan bersama Pemprov Jawa Timur, Pemkab Tuban serta Pertamina.

Kilang Tuban nantinya akan menjadi salah satu kilang tercanggih di dunia yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari, yang akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel.

Saat ini, Pertamina Rosneft tengah menyiapkan pembebasan lahan tahap 4 yang akan dilakukan pada akhir Februari 2021.

Pertamina Rosneft juga sedang mempersiapkan lelang untuk reklamasi laut Tuban.

Borong Mobil

Warga satu desa di Tuban, tepatnya Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Provinsi Jawa Timur pasca mendapatkan uang dari hasil penjualan tanah ke proyek kilang minyak membawa berkah tersendiri bagi sejumlah dealer mobil di kawasan tersebut.

Seperti yang diutarakan Kepala Cabang Bengkel Auto2000 Tuban, Ari Surjono.

Melansir Kompas.com, Ari mengatakan, jika sejak adanya pembelian tanah di wilayah Jenu penjualan mobil di Auto 2000 mengalami peningkatan yang cukup tinggi.

Tidak tanggung-tanggung sejak April 2020 penjualan mobil di wilayah Jenu, Tuban meningkat hingga 400 persen.

“Saat di tempat lain terkena dampak pandemi Covid-19, di sini (Tuban) justru marketnya naik, karena banyak warga Jenu yang membeli mobil,” tutur Ari, Selasa 16 Februari 2021.

Dia memperkirakan, peningkatan penjualan mobil di wilayah Tuban akan terus terjadi hingga proyek kilang minyak berjalan.

“Akan terus naik penjualan mobil, nanti kalau proyek kilang minyak sudah berjalan kan banyak kontraktor yang masuk ke dalamnya untuk proses pembangunan,” jelas dia.

Sementara itu Kepala Desa (Kades) Sumurgeneng, Gihanto mengungkapkan di desanya terdapat 840 KK, sedangkan yang lahannya dijual karena masuk penetapan lokasi (penlok) kilang minyak ada sekitar 225 KK.

"Ya memang kondisinya begitu, dapat uang lalu beli mobil, ada juga yang dibelikan tanah lagi maupun bangun rumah juga," ujar Gihanto.

Menurut dia, pendapatan warga dari hasil penjualan tanah, yang jika dirata-ratakan mencapai Rp 8 miliar.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved