Berikut Daftar 5 Alutsista Canggih yang Bakal Diborong TNI, Mulai Jet Tempur Rafale Sampai Hercules
Rencana Kementerian Pertahanan untuk memperkuat alutsista TNI AU dengan memborong sejumlah alustista tercanggih mencuat, seperti pengadaan jet tempur
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA – Rencana strategis peremajaan dan akuisisi alat utama sistem persenjataan atau alutsista TNI AU 2021 hingga 2024 menarik untuk disimak.
Menjawab tugas dan tantangan berat TNI AU untuk mengamankan wilayah udara NKRI tak bisa ditawar-tawar lagi.
Rencana Kementerian Pertahanan untuk memperkuat alutsista TNI AU dengan memborong sejumlah alustista tercanggih mencuat, seperti pengadaan jet tempur F-15 EX, jet tempur Rafale, pesawat angkut C-130J Hercules, dan pesawat drone atau unmanned combat AERIAL vehicle (UCAV) dengan kemampuan medium altitude long endurance (MALE).
Baca juga: Update Alutsista TNI, 6 Jet Tempur F-15 EX TNI AU Mulai Datang Tahun Depan, Ini Spesifikasinya
Berikut ini daftar belanja alutsista TNI yang bakal didatangkan ke Indonesia:

Baca juga: Bahas Soal Modernisasi Alutsista TNI, Begini Kata Menhan Prabowo dalam Rapim TNI
1. Pesawat jet tempur F-15 EX
Jet tempur F-15 EX buatan perusahaan Boeing bakal menjadi salah satu incaran TNI AU untuk diproyeksikan sebagai pesawat heavy fighter yang kemampuannya setara dengan rival utamanya dari Rusia, jet tempur Sukhoi SU-35.
Pesawat bermesin ganda ini pengembangan dari F-15 Eagle yang punya berbagai varian dari F-15 A/B hinggan F-15 C/D dan dikenal sudah battle proven diberbagai operasi tempur oleh AU Amerika Serikat.
Rencananya, 6 jet tempur F-15 EX tahun depan akan datang untuk memperkuat TNI AU.

2. Pesawat jet tempur Rafale
Dassault diketahui sebagai pengembang dan pencipta jet tempur Rafale yang menjadi tulang punggung AU Prancis.
Pesawat bermesin ganda ini juga resmi diakuisisi oleh AU India untuk menjawab meningkatnya eskalasi diperbatasan antara China dan Pakistan.
Nah menariknya, Indonesia pula tertarik untuk mendatangkan jet tempur Rafale. Kabar yang beredar Kemenhan akan mendatangkan 36 jet tempur Rafale.
Baca juga: Kapal Bakamla Kini Dapat Izin dan Sokongan Alutsista untuk Pengamanan Wilayah Perairan RI

3. Pesawat angkut C-130J Hercules
Memiliki wilayah kepulauan yang luas, TNI AU turut pula mengincar pengadaan pesawat angkut C-130J Hercules.
Pesawat turboprop ini dikenal bandel dan sekian lama telah menjadi tulang punggung TNI AU untuk berbagai operasi perang maupun tanggap bencana dan kemanusiaan. Mengutip Wikipedia varian terlama pesawat C-130 TNI AU adalah tipe B.
4. Pesawat MRTT
TNI AU pula mengincar pesawat Multi Role Tanker Transport buatan Air Bus.
Pesawat jenis ini diketahui sebagai pesawat yang dipergunakan dalam mendukung operasi militer udara yakni sebagai pesawat pengisi bahan bakar sekaligus pesawat cargo.

TNI AU berencana mendatangkan pesawat tanpa awak atau unmanned combat AERIAL vehicle (UCAV) dengan kemampuan medium altitude long endurance (MALE).
Meski belum diketahui jenis dan spesifikasinya, namun pengadaan pesawat UCAV ini mencuat dalam Rapim TNI.
Dikutip dari Anadolu Agency merujuk dokumen Rapim TNI 2021 beberapa waktu lalu, Indonesia rencananya memboyong 36 unit pesawat rafale dan 8 unit pesawat F-15 EX. Diharapkan, 6 unit F-15 EX sudah tiba di Tanah Air sebelum 2022.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menyebut, rencana akuisisi alutsista canggih itu akan dilakukan secara bertahap.
"Mulai tahun ini hingga tahun 2024, kita akan segera merealisasikan akuisisi berbagai alutsista modern secara bertahap," ujar KSAU dalam sambutan pada Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU 2021 di Markas Besar TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (18/2/2021).
KSAU menyebut, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sebelumnya telah berupaya melaksanakan diplomasi pertahanan dengan sejumlah negara sahabat.
Diplomasi ini digelar guna mempercepat proses pembangunan kekuatan TNI, salah satunya yakni belanja alutsista mutakhir. Selain membangunan kekuatan TNI dalam menjaga kedaualatan negara, kata dia, pengadaan alutsista sebagai salah satu bentuk diplomasi pertahanan yang bernilai strategis terhadap konstelasi politik global.
Namun demikian, ia mengakui, bahwa upaya pengadaan alutsista sempat mengalami sedikit hambatan karena kondisi global dan kemampuan negara.
"Meskipun kita memiliki pedoman postur, renstra, maupun MEF, namun dalam pelaksanaannya sangat bergantung sekali pada berbagai faktor dan kondisi yang terus berubah secara dinamis," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Daftar Alutsista Mutakhir yang Bakal Dibeli RI, dari Pesawat Tanpa Awak hingga F-15 EX