Kabar Duka

Mantan Menbudpar Gede Ardika Berpulang di Usia 76 Tahun, Jenazah Akan Dikremasi di Cikadut Bandung

I Gede Ardika dikabarkan berpulang pada Sabtu, 20 Februari 2021, sekitar pukul 07.46 WIB di Rumah Sakit Boromeus Bandung karena sakit.

Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
Susasana di Rumah Duka RS St Boromeus Bandung, tempat disemayamkannya jenazah Mantan Menbudpar asal Bali I Gede Ardika 

Setelah lulus SMA, Ardika meneruskan sekolahnya di Fakultas Seni Rupa ITB, Bandung.

Kemudian, ia putuskan untuk mundur dari ITB karena masalah biaya.

Selanjutnya ia mendaftarkan diri pada Akademi Perhotelan di Bandung dan berhasil menyelesaikan perkuliahan di akademi tersebut pada tahun 1967.

Lalu Ardika mendapat beasiswa dari pemerintah untuk menempuh pendidikan Manajemen Perhotelan, Institut International Glion, Swiss, tahun 1969 dan selama tiga tahun ia belajar di Swiss.

Tahun 1972 Ardika kembali ke Indonesia, ia ditugaskan untuk bekerjasama dengan beberapa tenaga ahli dari Swiss di Akademi Perhotelan Nasional (APN) Bandung sebagai Kepala Seksi Pengajaran sekaligus dosen dalam mata kuliah "House Keeping".

Pada tahun 1976 ia menjabat sebagai Pejabat Sementara Direktur National Institute Bandung hingga tahun 1978. Kemudian dipindahtugaskan untuk menjabat Direktur Pusat Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata di Nusa Dua, Bali.

Tahun 1985 Ardika berpindah tugas sebagai Pelaksana Tugas Kepala Sub Direktorat Perhotelan dan Penginapan Ditjen Pariwisata di Jakarta.

Kemudian diangkat menjadi Kepala Bagian Perencanaan Ditjen Pariwisata pada tahun 1988 sampai 1991.

Lalu mendapatkan tugas baru kembali ke Bali menjabat Kakanwil Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi (Parpostel) Provinsi Bali.

Tahun 1993 Ardika kembali ke Jakarta, ia diangkat sebagai Kepala Pusdiklat Departemen Parpostel.

Selanjutnya tahun 1996 menjabat sebagai Sekretaris Ditjen Pariwisata masih dalam lingkungan Departemen Parpostel.

Setelah itu, tahun 1998 ia diangkat menjadi Direktur Jenderal Pariwisata, Departemen Pariwisata Seni dan Budaya.

Tahun 2000 ia diangkat menjadi Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata Kabinet Persatuan Nasional.

Kemudian ia terpilih kembali menjadi menteri Kebudayaan dan Pariwisata dalam Kabinet Gotong Royong.

Riwayat Karir:

- Kepala Peraga APN Bandung, 1968

- Asisten Dosen untuk mata kuliah Restoran Operasional APN Bandung, 1968-1969

- Kepala Sekte Pengajaran APN Bandung, 1972-1973

- Dosen mata kuliah House Keeping APN Bandung, 1972-1973

- Pelaksanaan tugas Direktur National Hotel Institute Bandung, 1973-1976

- Dosen untuk mata kuliah Hotel Planning APN Bandung, 1973-1976

- Anggota Komisi Pendidikan International Hotel Association, 1974-1984

- Direktur National Institute Bandung, 1976-1978

- Direktur Pusat Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata Nusa Dua Bali, 1978-1985

- Pelaksana Tugas Kasub Direktorat Perhotelan dan Penginapan Ditjen Pariwisata, 1985-1986

- Kepala Sub Bagian Direktorat Perhotelan dan Penginapan Ditjen Pariwisata, 1986-1988

- Kepala Bagian Perencanaan Ditjen Pariwisata, 1988-1991

- Kakanwil Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Bali, 1991-1993

- Kepala Pusdiklat Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi, 1996-1998

- Sekretaris Ditjen Pariwisata, 1996-1998

- Dirjen Departemen Pariwisata, Seni, dan Budaya, 1998-2000

- Wakil Kepala Badan Pengembangan Pariwisata dan Kesenian, 2000

- Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Kabinet Gotong Royong 2001-2004

Penghargaan :

- Satya Lencana Karya Satya (XX), 1997

- Satya Lencana Pembangunan, 1999

Jabatan Dalam Kabinet:

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata dalam kabinet Gotong Royong masa kerja 9 Agustus 2001 - 20 Oktober 2004.

Selamat jalan, semoga Amor Ring Acintya, keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved