Berita Gianyar
PLN Bali Timur Harap Aktivitas Pariwisata Dibuka, 2.398 Pelanggan di Gianyar Tunggak Bayar Listrik
Dari sejumlah daerah yang di wilayahnya PLN Bali Timur, kehilangan pendapatan dari Kabupaten Gianyar dan Klungkung yang paling dirasakan
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Dari segi bisnis, PLN Bali Timur berharap aktivitas pariwisata bisa segera dibuka oleh pemerintah.
Sebab, saat ini PLN kehilangan 30 persen pendapatannya.
Dari sejumlah daerah yang di wilayahnya PLN Bali Timur, kehilangan pendapatan dari Kabupaten Gianyar dan Klungkung yang paling dirasakan.
Dimana kantong-kantong pendapatan itu adalah sektor perhotelan dan destinasi pariwisata.
Baca juga: PLN UID Bali Rutin Lakukan Pengecekan, Khususnya Sambungan Kabel Listrik
"Gianyar banyak hotel dan destinasi pariwisata mengurangi penggunaan listrik.
Di Klungkung itu di Nusa Penida itu dulu penggunaannya besar.
Sejak pandemi, terjadi penurunan penggunaan listrik, total sekitar 30 persen," ujar Manajer PT PLN UP3 Bali Timur, Edi Cahyono, Kamis 25 Februari 2021.
Tak hanya terjadi pengurangan penggunaan listrik, di Kabupaten Gianyar sendiri, PT PLN UP3 Bali Timur mencatat ada sebanyak 2.398 pelanggan saat ini menunggak pembayaran.
Tunggakan ini tercatat hingga 22 Februari 2021.
Total tunggakan mencapai Rp 754 juta lebih," ujarnya.
Secara bertahap, pihaknya akan menyisir pelanggan yang masih menunggak ini.
Di Gianyar ada 46 petugas yang biasa melakukan pengecekan.
Secara bertahap, pelanggan akan diingatkan untuk taat bayar maksimal tanggal 20 setiap bulannya untuk pelanggan pasca bayar.
"Kita mendorong masyarakat bayar tepat waktu. Karena energi sudah digunakan, semestinya pelanggan lunasi tepat waktu. Maksimal sampai tanggal 20.
Baca juga: MoU PT Dewata Energi Bersih - PT PLN Gas dan Geothermal, Gubernur Bali Koster Dorong Perusda
Lewat tanggal itu, diputus sementara sampai rekening dilunasi.
Kalau sudah bayar, langsung hidup. Kalau nunggak 3 bulan baru diberhentikan sebagai pelanggan," ujarnya.
Ia pun tak menampik kondisi ini tak terlepas dari pandemi, yang menyebabkan pariwisata ditutup.
"Harapan kami, secepatnya ada aktivitas pariwisata, supaya perekonomian masyarakat kembali membaik," tandasnya. (*)