Korea Utara
Setelah Marahi Kabinet, Kim Jong Un Sebut Tentaranya Kurang Disiplin
Kim melontarkan kritikan tersebut dalam pertemuan dengan Komisi Militer Pusat Korea Utara. Demikian laporan kantor berita pemerintah KCNA.
TRIBUN-BALI.COM, PYONGYANG - Setelah memarahi anggota kabinetnya yang kurang inovatif, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melontarkan kritikan kepada militer.
Kim Jong Un kritik tentara Korea Utara yang kurang disiplin.
Kim melontarkan kritikan tersebut dalam pertemuan dengan Komisi Militer Pusat Korea Utara. Demikian laporan kantor berita pemerintah KCNA.
Dalam rapat itu, Kim Jong Un yang merupakan generasi ketiga Pemimpin Korea Utara menyoroti serangkaian masalah mulai dari aktivitas politik hingga situasi pasukannya.
Baca juga: Kim Joun Un Sebut Korea Utara Sedang Kembangkan Senjata Nuklir Baru untuk Mengimbangi AS
Baca juga: Kim Jong Un dan Para Pejabatnya Tak Pakai Masker Saat Nonton Konser Jelang Imlek
Kim Jong Un meminta para pengambil kebijakan di lingkungan militer menerapkan kontrol lebih ketat, dan lebih banyak menanamkan disiplin.
KCNA memberitakan, Kim Jong Un menegaskan pasukan yang lebih disiplin akan membuat eksistensi mereka bisa lebih panjang.
Kritikan itu dilontarkan sebagai bagian dari kebijakan baru selama lima tahun ke depan, yang dia paparkan dalam Kongres Partai Buruh bulan Januari 2021 lalu.
Dilansir Daily Mirror Kamis 25 Februari 2021, kebijakan baru tersebut termasuk menambah jumlah pasukan maupun persenjataan nuklir Korea Utara.
Bulan Januari 2021 lalu dalam parade militer untuk merayakan kongres partai, Kim Jong Un tersenyum ketika Korea Utara memamerkan senjata baru.
Senjata baru itu termasuk rudal balistik antar-benua yang diklaim sebagai senjata paling mematikan di seluruh dunia.
Pyongyang pun memamerkan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, persenjataan lain seperti tank dan peluncur roket.
Para pengamat mengungkapkan, mereka melihat Korea Utara baru saja menunjukkan rudal balistik jarak pendek terbaru mereka.
"Senjata terkuat di Bumi, rudal balistik untuk kapal selam, ditunjukkan silih berganti dan menunjukkan kekuatan pasukan negara ini," demikian KCNA.
Kim Jong Un saat itu juga menegaskan niatnya untuk mengembangkan kemampuan pertahanan negara sebagai perlindungan nasional.
Baca juga: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Dikabarkan Sudah Disuntik Vaksin Virus Covid-19 dari China
Saat ini, Korea Utara tengah berada dalam serangkaian sanksi internasional karena senjata nuklir dan program rudalnya.
Seperti diwartakan Tribun Bali sebelumnya, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memarahi kabinetnya karena dianggap kurang inovatif dan kurang memiliki strategi yang cerdas.
Anggota kabinet Kim dianggap kurang inovatif dalam menyusun tujuan untuk rencana ekonomi lima tahun yang baru.
Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara menyelesaikan rapat pleno empat hari pada Kamis 11 Februari 2021.
Dalam rapat tersebut, Kim Jong Un memetakan visinya untuk urusan antar-Korea, hubungan dengan negara lain, peraturan partai, dan masalah personel.
Dengan ekonomi sebagai agenda utama, Kim meninjau rencana aksi untuk strategi lima tahun terbaru dalam rapat pleno tersebut.
Dia juga membahas mengenai sanksi internasional, penutupan perbatasan yang berkepanjangan, serta pengurangan bantuan luar di tengah pandemi virus corona.
Kim menyebut, kabinetnya menyusun rencana lima tahunan baru yang tidak maju secara signifikan dari yang sebelumnya yang telah gagal total di hampir setiap sektor.
“Rencana tersebut tidak secara akurat mencerminkan ideologi dan pedoman partai serta kekurangan wawasan inovatif dan strategi cerdas,” kata Kim dalam pertemuan tersebut seprti dikutip KCNA.
"Karena kabinet hampir secara mekanis mengumpulkan angka-angka yang diberikan oleh kementerian, rencana untuk beberapa sektor secara tidak realistis dinaikkan dan yang lainnya telah menurunkan tujuan yang sudah mudah dicapai dan harus diselesaikan,” tandasnya.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul Kritik Militernya, Kim Jong Un Nilai Tentaranya Kurang Disiplin