Satu Tahun Covid-19, Ini Perbedaan Situasi di Indonesia dan Wuhan

Satu tahun sudah Covid-19 terjadi di Indonesia. Situasi yang berbeda dengan Wuhan

WARTA KOTA/RIZKI AMANA
Ilustrasi pemakaman jenazah Covid-19. Kasus Covid-19 pertama kali diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 lalu. Banyak hal yang berubah di Indonesia, termasuk Ibu Kota Jakarta. 

TRIBUN-BALI.COM – Satu tahun sudah Covid-19 terjadi di Indonesia.

Kasus Covid-19 pertama kali diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 lalu.

Banyak hal yang berubah di Indonesia, termasuk Ibu Kota Jakarta.

Mulai dari penggunaan masker, jaga jarak, cuci tangan, menghindari kerumunan yang merupakan bagian dari protokol kesehatan.

Hubungan sosial antar manusia merenggang, ekonomi lumpuh, kehidupan normal baru pun tercipta dengan segala ketidaknyamanannya.

Di satu sisi, protokol kesehatan yang ketat ini mau tidak mau harus dijalani karena kasus Covid-19 di Jakarta meningkat dari waktu ke waktu.  

Catatan Kompas.com, terdapat 741 kasus terkonfirmasi Covid-19 di Ibu Kota pada akhir Maret 2020 lalu.

Sebanyak 84 pasien meninggal dunia.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Nasional, Polda Bali Cegah agar Tak justru Timbulkan Klaster Baru

Angka ini terus meroket sepanjang tahun tanpa menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Hingga akhir Februari 2020 kemarin, jumlah kasus positif terkonfirmasi adalah 339.775, dengan 5.748 di antaranya meninggal dunia.

Sebanyak 323.892 pasien dinyatakan telah sembuh.

Sedangkan 10.365 lainnya masih harus menjalani perawatan di fasilitas kesehatan ataupun isolasi secara mandiri.

Angka kematian tertinggi pasien Covid-19 bahkan dilaporkan terjadi bulan lalu, dengan 1.211 kasus pada periode 1-28 Februari 2021 di DKI Jakarta.

Di samping itu, ratusan tenaga kesehatan turut menjadi korban dari pandemi yang disinyalir berasal dari sebuah kota di daratan China, Wuhan, akhir tahun 2019 silam.

Data Lapor Covid-19 menunjukkan 826 tenaga kesehatan Indonesia meninggal hingga 1 Maret 2021 setelah terpapar Covid-19.

Covid-19 lenyap dari Wuhan

Laporan cnn.com, kehidupan di Wuhan sudah kembali normal setahun pasca diterjang badai Covid-19.

Saking normalnya, tidak terlihat tanda-tanda kota itu pernah mengalami lockdown yang melumpuhkan aktivitas warganya selama 76 hari.

Ketika pagi tiba, pasar dipenuhi pedagang yang sibuk merapikan barang dagangannya.

Di kala siang, pegawai kantoran memadati kafetaria.

Baca juga: Potret Terkini Kawasan Wisata Kuta & Legian Bali Yang Mati Suri Kala Pandemi

Lalu ketika sore menjelang, para warga lanjut usia memenuhi taman kota untuk berolahraga.

Mungkin tidak ada yang menyangka bahwa setahun sebelumnya, tepatnya pada akhir Desember 2019, kota ini lumpuh saat kasus Covid-19 pertama kali dilaporkan.

Penerbangan dibatalkan, jalan-jalan ditutup, dan warga diharuskan untuk berdiam diri di rumah demi memutus mata rantai penyebaran virus.

Di saat yang sama, pasien yang sakit menjalani perawatan intensif di fasilitas kesehatan.

Menurut laporan cnn.com, Wuhan berhasil keluar dari jeratan pandemi Covid-19.

Kota itu tidak pernah melaporkan kasus baru lagi dalam beberapa bulan terakhir.

Di malam pergantian tahun 2020 lalu, saat jutaan manusia di dunia harus menjalani karantina wilayah di tengah ancaman Covid-19, penduduk Wuhan memadati jalanan kota untuk merayakan malam tahun baru.

Namun di balik itu semua, Covid-19 di kota dengan penduduk sekitar 11 juta orang itu sebenarnya memakan banyak korban jiwa.

Setidaknya 3.869 penduduk Wuhan meninggal karena terpapar Covid-19 yang disebabkan oleh virus Corona. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Situasi Kontras Jakarta dan Wuhan 1 Tahun Setelah Kasus Covid-19 Pertama Dilaporkan"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved