Berita Bali

Asosiasi Rumah Sakit Swasta Bali Minta Koneksi Data Seluler Tetap Dibuka Ketika Nyepi, Ini Alasannya

Masalah koneksi internet kembali menjadi pembahasan hangat menjelang Hari Raya Nyepi 2021 Tahun Baru Saka 1943

Accorhotels via Tribun Travel
Ilustrasi Nyepi di Bali. 

Dan tidak menutup kemungkinan pasien Covid-19 OTG bisa jadi bergejala dalam waktu 24 jam.

Menurutnya, penyakit Covid-19 sangat dinamis. Mungkin ketika dini hari merasakan biasa-biasa saja, namun sewaktu-waktu bisa terjadi keburukan.

Maka dari itu pihaknya dari ARSSI meminta untuk konsisten, tidak tanggung-tanggung dengan membuka internet pada masa pandemi ini.

"Toh juga Nyepi tahun depan juga ada, yang penting kita selesaikan terlebih dahulu pandemi jangan sampai ada korban gara-gara pemutusan komunikasi ini,” tegas Fajar Manuaba.

“Terlebih pada rumah sakit daerah yang tidak semua dokternya stay atau tinggal di dalam rumah sakit selama Nyepi,”

“Ada beberapa dokter yang standby nya di rumah dan biasanya menerima laporan melalui media sosial WhatsApp. Dan jika internet diputus seperti itu tentu saja akan merepotkan," terangnya. 

Ia juga menambahkan, sementara untuk OTG yang melakukan isolasi mandiri di rumah bisa saja terjadi masalah.

“Apa mungkin ia mengandalkan telepon dan SMS untuk melaporkan keadaan dirinya? Maka dari itu jangan hanya berpikir bahwa rumah yang berisi wi-fi dan rumah sakit yang internet dapat berjalan. Namun juga memperhatikan beberapa rumah yang tidak memiliki jaringan wi-fi,” terangnya.

Baca Juga: Terkait Internet Saat Nyepi 2021, Pemerintah: Tempat Umum Mati, PHDI: Tetap Hidup karena Pandemi 

Sementara ketika sudah melapor ke Dinas Kesehatan Provinsi Bali, saat ini Dinkes Provinsi Bali juga sudah berusaha untuk membuka akses internet baik melalui wi-fi maupun data seluler. 

"Sedangkan untuk sistem penjemputan ambulans di Bali pun belum berjalan secara optimal dan apabila jika terjadi suatu keburukan apa mungkin orang menelepon saja akan datang ambulans? Apakah mungkin pecalang setempat akan membantu jika kita terbukti positif? Itu yang harus dipikirkan," tambahnya. 

Intinya ia meminta agar koneksi internet melalui data seluler pada smartphone masing-masing orang tetap dihidupkan.

Serta mengikuti bagaimana arahan dari Presiden bahwa saat ini kita sedang dalam kondisi yang ordinary tidak bisa bertindak dengan biasa-biasa saja. 

Dan bagi pihaknya yang merupakan tenaga medis terputusnya koneksi internet selama 24 jam itu sangat menyusahkan karena kejadian apapun bisa saja terjadi.

Sebelumnya Ketua PHDI Bali, Prof I Gusti Ngurah Sudiana, kepada Tribun-Bali.com, Kamis 4 Maret 2021, menyatakan internet tidak akan mati saat Nyepi berlangsung.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved