Berita Bali

Dinkes dan Diskominfos Provinsi Bali Adakan Vaksinasi Covid-19 Massal untuk Wartawan

Dinas Kominfos Provinsi Bali bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengadakan vaksinasi massal untuk wartawan

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Rika Riyanti salah satu wartawan yang berasal dari Kota Denpasar ketika mengikuti kegiatan vaksinasi Covid-19 pada, Sabtu 6 Maret 2021 - Dinkes dan Diskominfos Provinsi Bali Adakan Vaksinasi Covid-19 Massal Untuk Wartawan 

Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dinas Kominfos Provinsi Bali bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengadakan vaksinasi massal untuk wartawan yang diadakan di Gedung Nari Graha, Bali, Sabtu 6 Maret 2021.

Terlihat nampak ratusan wartawan antusias mengikuti vaksinasi Covid-19.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Kominfos Provinsi Bali, I Gede Pramana mengatakan, wartawan yang terdaftar untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 ada 400 orang lebih.

"Hari ini sekitar 300 orang yang bisa dilayani, sementara sisanya bisa mengikuti hari Senin (8 Maret 2021) atau menyesuaikan dengan jadwal OPD. Vaksinasi ini untuk menjaga kesehatan para wartawan karena setiap hari melakukan peliputan, sehingga wartawan harus sehat," ungkapnya.

Baca juga: Istri Gubernur Bali Ajak Semua Warga Ikut Gerakan Vaksinasi Covid-19

Baca juga: Lagi, Vaksin Covid-19 Jenis Sinovac Datang ke Bali Sebanyak 10 Ribu Vial

Baca juga: Rumah Sakit Bali Mandara Sudah Vaksin Covid-19 Masyarakat Lansia Sebanyak 634 Pada Dosis Pertama

Sedangkan, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ni Wayan Murdani mengatakan, untuk vaksinasi ada 4 tahap yang harus diikuti oleh para peserta.

Pertama pra registrasi dan registrasi ulang.

Kedua screening untuk peserta vaksinasi, apakah layak atau tidak.

Kalau dianggap tidak memenuhi persyaratan akan di konsul lagi.

Ketiga adalah proses vaksinasi dengan proses injeksi, selanjutnya tahap keempat adalah observasi.

"Jadi akan diobservasi selama 30 menit, apakah ada efek samping, sambil menerima kertas keterangan bahwa mereka sudah divaksinasi," tambahnya.

"Kalau wartawan hari ini kami targetkan 300 orang. Kalau petugasnya kami ada 4 tim. Jadi masing-masing tim ada 8 orang. Ada di masing-masing meja 2 orang untuk mengcover jalannya vaksinasi," imbuhnya.

Sementara, Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, ketika sedang melakukan peninjauan pelaksanaan vaksinasi mengatakan dalam kelompok sasaran yang ditentukan oleh Menteri Kesehatan awak media adalah bagian kelompok yang harus segera divaksinasi.

"Karena itu saya tugasi Kadis Kominfos bersama Kadis Kesehatan untuk memfasilitasi vaksinasi bagi kawan-kawan media. Hari ini dimulai," tambahnya.

Dewa Indra menambahkan, awak media bekerjanya di tengah-tengah masyarakat.

Potensi terpapar Covid-19 tinggi.

Oleh karena itu pihaknya menyiapkan waktu khusus untuk vaksinasi Covid-19.

Bagaimana Progres Vaksin Covid-19 Nusantara? Begini Penjelasan Kepala BPOM

Mantan Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto bersama dengan Aivita Biomedical Corporation AS, Universitas Diponegoro, dan RS Kariadi Semarang, memprakarsai pembuatan vaksin Covid-19 Nusantara.

Lalu bagaimana progres perkembangan dari pembuatan vaksin Covid-19 Nusantara tersebut? 

Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito menyampaikan bahwa vaksin tersebut dari laporan yang dilaporkan ke BPOM masuk uji klinis fase satu.

"Vaksin Nusantara kemarin ini sudah melakukan uji klinis fase satu, penelitinya sudah menyerahkan hasilnya. Badan POM sudah mengevaluasi memberikan pernyataan hasil evaluasinya, kami sedang berproses kembali dengan penelitinya nanti," ujar Penny Lukito, usai menyerahkan NIE dan Sertifikat Cara Pembuatan yang Baik, di Taman Dedari, Ubud, Gianyar, Jumat 5 Maret 2021.

Menurutnya, sekarang biarkanlah proses ini berjalan nanti tentunya ada hasil final pada waktunya.

Berikan kesempatan kepada tim peneliti melaksanakan kaidah-kaidah penelitian yang baik, kita tentunya sebagai suatu Bangsa ingin betul menghasilkan produk vaksin sendiri untuk mempercepat mengakhiri pandemi Covid-19 ini.

Tetapi tentunya vaksin yang dibuat ini memenuhi kaidah-kaidah cara uji klinis yang baik, dari aspek keamanan dan mutu serta khasiat dari vaksin tersebut karena itu menjadi sangat penting dan menjadi prioritas pemerintah.

"Kita tunggu hasilnya, siapa pun jangan memberikan klaim apa pun kalau tidak berbasiskan saintifik," imbuh Penny Lukito.

Seperti dilaporkan Kompas TV, Selasa 16 Maret 2021, Terawan menjelaskan Vaksin Nusantara menggunakan bahan serum darah dari masing-masing individu.

Vaksin Nusantara ini merupakan vaksin personal berbasis sel dendritik (dendritic cell).(*)

(Zaenal Nur Arifin)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved