Meski Sudah Dua Kali Divaksin, Kemenkes Sebut Masih Bisa Tertular Covid-19, Begini Penjelasannya
Ratu Tatu Chasanah diketahui terpapar covid-19 setelah tidak terlihat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam acara peresmian Bendungan Sindangheula
TRIBUN-BALI.COM - Vaksinasi Covid-19 masih diragukan sebagian orang terkait khasiat dan efektifitasnya.
Terutama setelah adanya kejadian seseorang terkonfirmasi positif Covid-19 meski sudah divaksin.
Hal ini juga terjadi pada Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Padahal, Tatu diketahui telah menerima dua dosis vaksin Covid-19.
Baca juga: Profil Ashanty, Istri Anang Hermansyah Terinfeksi Covid-19, Idap Autoimun, Pernah Gejala Meningitis
Ratu Tatu menerima suntikkan dosis pertama pada 14 Januari dan dosis kedua pada 29 Januari di Pendopo Bupati bersama Forkopimda.
Ratu Tatu Chasanah diketahui terpapar covid-19 setelah tidak terlihat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam acara peresmian Bendungan Sindangheula di Kecamatan Pabuaran, Serang, Banten.
"Iya betul (positif Covid-19). Ibu Bupati melakukan pemeriksaan swab PCR dalam rangka persiapan bertemu dengan Presiden Jokowi," kata Agus, seperti dilansir Kompas.com, Minggu (7/3/2021).
Lalu, mengapa seseorang masih bisa berpotensi terkena Covid-19 meski telah dua kali divaksin?
Berikut ini penjelasan dari Kementerian Kesehatan:
Tak lindungi penularan
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin virus corona saat ini memang tidak melindungi diri dari penularan.
Akan tetapi, vaksin tersebut berfungsi untuk menciptakan kekebalan, sehingga tubuh tidak menjadi sakit akibat Covid-19.
"Kedua (dosis) vaksin akan melindungi kita dari menjadi sakit Covid-19, tetapi tidak melindungi dari penularan," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/3/2021).
Menurutnya, semua orang yang telah divaksin Covid-19 dapat tertular virus jika tidak mematuhi protokol kesehatan.
Antibodi terbentuk 28 hari