Ramadan
Megibung, Tradisi Unik Masyarakat Karangasem Bali Untuk Sambut Bulan Suci Ramadhan
Tradisi megibung berasal dari kata 'gibung' yang berarti saling berbagi antara satu dengan yang lainnya.
Sebelum melakukan tradisi megibun juga terdapat etika yang harus dipenuhi oleh semua masyarakat.
Di antaranya yaitu mencuci tangansebelum makan dan tidak boleh menjatuhkan sisa makanan dari suapan saat sedang makan.
Kemudian tidak boleh mengambil makanan yang ada di sebelah, dan apabila ada warga yang sudah kenyang maka tidak diperbolehkan meninggalkan tempat atau meninggalkan temannya.
Baca juga: Rekomendasi 6 Makanan Terbaik Untuk Menu Buka Puasa Ramadhan
Baca juga: Puasa Ramadan di Tengah Pandemi Covid-19, Ikuti 4 Tips Ini Agar Puasa Lancar Sampai Berbuka

Selain itu, hal unik dalam tradisi megibung juga dapat dilihat dari penyediaan minum yang ditaruh dalam kendi tanah liat.
Cara meminumnya harus diteguk dari ujung kendi sehingga bibir tidak menyentuh kendi.
Cara minum seperi ini dikenal warga sekitar dengan istilah nyeret.
Namun seiring berjalannya waktu, tradisi minum dalam kendi ini diganti dengan air mineral kemasan.