Kerajaan Inggris
Ayah Meghan Sebut Putrinya Membesar-besarkan Soal Rasialisme di Keluarga Kerajaan Inggris
Menurut Thomas, obrolan dua jam antara Pangeran Harry dan Meghan bersama Oprah Winfrey terlalu berlebihan.
TRIBUN-BALI.COM,LONDON - Pernyataan mengejutkan datang dari Thomas Markle, ayah istri Pangeran Harry Meghan Markle.
Kepada media ITV hari Selasa 9 Maret 2021, Thomas Markle mengatakan dia tidak percaya dengan cerita putrinya itu dalam wawancara dengan Oprah Winfrey.
Thomas menilai Meghan telah memmbesar-besarkan masalah rasialisme di keluarga Kerajaan Inggris.
Menurut Thomas, obrolan dua jam antara Pangeran Harry dan Meghan bersama Oprah Winfrey terlalu berlebihan.
Dia tidak yakin ada anggota keluarga kerajaan Inggris yang mengajukan pertanyaan konyol tentang warna kulit cucunya Archie saat lahir.
Baca juga: Pengakuan Meghan Markle yang Sangat Jujur Dianggap Lebih Berbahaya Dibandingkan Putri Diana
Baca juga: Kontroversi Meghan Markle, Menikahi Pangeran Harry Diam-diam dan Tuding Kerajaan Inggris Bohong
Thomas Markle, mantan direktur tata cahaya pemenang Emmy berusia 76 tahun itu diwawancarai di rumahnya di Meksiko.
Dia diwawancarai Piers Morgan, kritikus Meghan yang paling keras dan mantan editor sebuah tabloid.
"Mereka (Harry dan Meghan) terlalu berlebihan dengan cerita-cerita ini ke Oprah dan seharusnya menunggu, mengingat usia ratu dan (Pangeran) Philip," katanya tentang acara CBS yang disiarkan pada hari Minggu 7 Maret 2021.
Nenek Pangeran Harry, Ratu Elizabeth II kini berusia 94 tahun dan suaminya, Pangeran Philip (99) sedang menjalani perawatan di rumah sakit karena sakit jantung.
Thomas Markle tidak percaya dengan cerita Harry dan Meghan, yang berkata ada anggota keluarga kerajaan anonim bertanya seberapa gelap kulit bayi mereka nantinya.
"Semua tentang warna dan seberapa gelap bayinya itu omong kosong," kata Thomas Markle yang berkulit putih dan menikahi ibu Meghan yang berkulit hitam.
"Saya menebak dan berharap itu hanya pertanyaan konyol dari seseorang. Saya tidak merasa keluarga Kerajaan Inggris itu rasialis," ujarnya dikutip dari AFP.
Thomas Markle pun kesal dengan pengakuan Meghan uang ingin bunuh diri setelah menjadi keluarga kerajaan tahun 2018.
"Seandainya saya tahu dia punya masalah psikologis, saya akan selalu ada untuknya," katanya.
Namun, dia juga mengklaim Meghan tidak dekat dengan keluarganya di Amerika Serikat (AS) dan tidak punya siapa-siapa untuk dihubungi.
Thomas Markle berpisah dari ibu Meghan, Doria Ragland, ketika si anak gadis masih muda.
Ragland sempat hadir di pesta pernikahan Meghan di Kastil Windsor dan minum teh dengan ratu, tetapi Meghan putus kontak dengan Thomas tak lama kemudian.
Thomas Markle tidak datang ke acara itu karena akan operasi jantung. "Mereka tidak peduli jika saya mati," katanya seraya berkata ingin bertemu Meghan, Harry, dan Archie yang sekarang tinggal di California setelah keluar dari tugas-tugas Kerajaan Inggris.
Diberitakan Tribun Bali sebelumnya, kontroversi mengenai keluarga Kerajaan Ingggris masih terus bergulir pascawawancara eksklusif Meghan Markle dengan Oprah Winfrey.
Pengakuan Meghan, istri Pangeran Harry yang sangat jujur dalam wawancara dengan Oprah diangap lebih berbahaya bagi Kerajaan Inggris daripada wawancara Putri Diana dengan Martin Bashir BBC tahun 1995.
Pada tahun 1995, Wawancara Putri Diana kala itu mendorong krisis monarki yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dipulihkan.
Mengutip laporan CNN hari Senin 8 Maret 2021, pengakuan Meghan Markle yang bergelar Duchess of Sussex, berpotensi lebih menggemparkan ketimbang Putri Wales.
Sebab pengakuan Meghan berkaitan dengan isu rasialisme yang lebih sulit direspons Kerajaan Inggris.
Pangeran Harry memberitahu Oprah dalam wawancara itu, "Apa yang saya lihat sejarah terulang lagi, tapi mungkin jauh lebih berbahaya karena kali ini menambahkan soal ras."
Bagi Meghan Markle, perasaan kesepian dan terisolasi di balik tembok Kerajaan membuatnya sempat berpikir untuk bunuh diri.
Situasi diperparah ketika ia hamil tua, ia diberitahu bahwa bayi mereka tidak akan diberi gelar pangeran.
Tidak mendapat gelar itu artinya tidak mendapatkan keamanan sebagai anggota Kerajaan Inggris. "Oke, dia (putranya) harus aman," ujar Meghan.
"Jika Anda mengatakan gelar akan mempengaruhi perlindungan mereka, maka kami belum menciptakan itu di sekitar kami, dalam hal clickbait dan tabloid fodder," katanya.
"Anda telah membiarkan itu terjadi, yang berarti putra kami harus aman," tandasnya.
Meghan Markle mengungkapkan bahwa dalam Kerajaan Inggris ada "kekhawatiran dan percakapan tentang seberapa gelap kulitnya (putranya) ketika lahir".
Dengan perasaan terkejut, Oprah mendesak Meghan, yang menjelaskan suaminya Pangeran Harry telah beberapa kali terlibat percakapan dengan sejumlah anggota kerajaan yang tidak disebutkan namanya.
"Sungguh sulit untuk melihat percakapan yang terkotak-kotak," kata Meghan.
Oprah bertanya lagi, "jika dia (putranya) terlalu (berkulit) coklat, apa masalahnya?" Namun, Meghan tidak menjelaskan lebih jauh.
"Namun, jika Anda berpendapat demikian, saya pikir itu terasa cukup aman, yang sangat sulit untuk dipahami," imbuhnya.
Pangeran Harry enggan menguraikan secara spesifik percakapan tersebut, kemudian selama wawancara ia hanya menambahkan bahwa "saat itu, suasana (percakapan) canggung. Saya sedikit terkejut".
Duke itu mengatakan sesungguhnya obrolan rasial itu bukan kali pertama terjadi, tapi telah disinggung sejak awal. "Ada beberapa tanda sangat jelas sebelum kami menikah, bahkan sebelum kami menikah," kata Pangeran Harry.
CNN telah meminta tanggapan dari pihak Kerajaan Inggris perihal pernyataan Meghan dan Harry, tapi belum ada balasan hingga berita tersebut terbit.
Namun sejauh ini, penyataan apapun dari Kerajaan Inggris akan dipandang oleh banyak orang sebagai tanggapan atas tuduhan rasisme institusional.
Dalam wawancara Meghan dan Harry dengan Oprah, Duchess of Sussex pun menyebut keluarga Kerajaan Inggris sebagai "The Firm" (perusahaan).
Meghan menggunakan istilah itu ketika dia berkata: "Saya tidak tahu bagaimana mereka bisa berharap setelah semua ini, kami masih diam jika ada peran aktif The Firm berperan dalam mengumbar kepalsuan tentang kami (Meghan dan Pangeran Harry)."
Bagian wawancara ini terjadi sebelum Harry bergabung dengan Meghan, ketika pembawa acara Oprah Winfrey berbicara kepada Duchess sendirian.
Wawancara ini disiarkan setelah Istana Buckingham Inggris mengonfirmasi akan menyelidiki klaim yang dilaporkan pada Selasa 2 Maret 2021, tentang intimidasi di Kensington Palace, kediaman pasangan tersebut.
Sebuah pernyataan pada hari Rabu 3 Maret 2021 mengatakan: "Dengan demikian tim sumber daya manusia kami akan melihat keadaan yang diuraikan dalam artikel (intimidasi)."
Melansir The independent hari Senin 8 Maret 2021, Meghan telah membantah klaim itu dan berkata bahwa dia sedih mendengar tuduhan tersebut.
Apa yang dimaksud dengan The Firm? The Firm menurut literaturnya diartikan sebagai "sebuah organisasi yang menjual atau memproduksi sesuatu atau yang menyediakan layanan yang dibayar orang."
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Ayah Meghan Tak Percaya dengan Cerita Anaknya, Sebut Itu Berlebihan