Berita Denpasar
Sanur Akan Jadi Kawasan Zona Hijau, Dispar Denpasar Lakukan Sertifikasi CHSE Secara Bertahap
Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Kota Denpasar masih belum memiliki persiapan khusus. Akan tetapi, pihaknya sudah mulai melakukan pendataan tenaga
Penulis: Putu Supartika | Editor: Noviana Windri
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tiga wilayah di Bali akan menjadi kawasan zona hijau Covid-19.
Ketiga wilayah tersebut yakni ITDC Nusa Dua, Ubud, dan Sanur.
Dikarenakan Sanur masuk kawasan zona hijau, Pemkot Denpasar pun mulai melakukan persiapan.
Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Kota Denpasar masih belum memiliki persiapan khusus.
Akan tetapi, pihaknya sudah mulai melakukan pendataan tenaga kerja di bidang restoran maupun hotel di wilayah Sanur.
Dalam pelaksanaan pendataan ini, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Kesehatan.
Baca juga: Sanur Akan Jadi Kawasan Zona Hijau, Pemkot Denpasar Prioritaskan Vaksinasi Covid-19 di Sanur
Baca juga: Inginkan Badung Jadi Zona Hijau, Razia Masker Kembali Digalakkan di Wilayah Mambal Abiansemal
Selain itu, juga bekerjasama dengan Lurah dan Desa setempat untuk mempercepat proses pendataan.
“Kami masih dalam proses pendataan seluruh warga yang ada di wilayah Sanur. Nanti setelah semua mendapat vaksinasi, baru kami akan lanjut ke tahap berikutnya,” kata Kadis Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani saat diwawancarai Rabu, 10 Maret 2021.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan proses sertifikasi CHSE (Clean, Health, Safety, and Environment) kepada pelaku pariwisata termasuk usaha maupun destinasi wisata.
Akan tetapi, pelaksanaan sertifikasi CHSE ini masih terkendala kunjungan wisatawan ke Bali khususnya ke Denpasar.
Hal ini berdampak kepada tingkat hunian maupun kunjungan ke tempat wisata sehingga belum banyak yang mendaftar untuk mendapat sertifikat CHSE ini.
“Untuk sertifikasi CHSE ini sudah berjalan, namun belum maksimal, karena belum banyak fasilitas dan akomodasi pariwisata yang buka. Masih sepi,” katanya.
Pihaknya mengatakan, sampai saat ini yang sudah mengantongi sertifikat CHSE ini masih di bawah 50 persen.
Walaupun demikian, pihaknya akan terus melaksanakan proses sertifikasi secara bertahap.
Sehingga, saat pariwisata sudah bisa dibuka, semua akomodasi pariwisata sudah memiliki sertifikat.
“Saat ini kami utamakan dulu yang memang memerlukan dan membutuhkan. Nantinya, secara bertahap akan terus dilakukan, apalagi untuk wilayah Sanur yang akan menjadi daerah kawasan zona hijau,” katanya. (*)