Serba Serbi
Renungan Hari Suci Nyepi, Penyucian Alam Semesta
HARI suci Nyepi merupakan tahun baru bagi umat Hindu yang telah dilaksanakan secara turun temurun
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Carannya dengan menyebarkan nasi tawur di pekarangan rumah dan sekitarnya disertai obor dan kulkul kecil atau bunyi-bunyian lain untuk mengusir bhuta kala. Dilakukan pula ngarak ogoh-ogoh.
"Setelah itu, keesokan harinya sudah mulai pelaksanaan hari suci Nyepi dari pukul 06.00 pagi sampai pukul 06.00 pagi esok harinya," kata mantan kepala sekolah tersebut.
Pada hari Nyepi itu umat Hindu tidak melakukan kegiatan atau aktivitas.
Aktivitas itu berupa amati geni yaitu tidak menyalakan lampu atau api, amati karya atau tidak melakukan pekerjaan, amati lelungan yaitu tidak pergi ke mana-mana, dan amati lelanguan yaitu tidak mengeluarkan bunyi-bunyian.
Setelah Nyepi usai, disebut dengan Ngembak Geni artinya empat kegiatan di atas sudah boleh dilaksanakan.
Disebut juga melaksanakan Dharma Shanti yaitu saling mengunjungi sanak keluarga untuk silaturahmi dan besyukur atas adanya tahun baru saka, momen saling memaafkan.
"Sebab kita menganut filsafat Tat Twam Asi yang artinya aku adalah kamu, dan kamu adalah aku. Di sini juga berlaku konsep Waisudewa Khutumbhakam yaitu kita adalah bersaudara,” demikian Jero Mangku Ketut Maliarsa.(*).