Virus Corona
Tersedia 20 Juta Dosis, Vaksin Gotong Royong Bakal Gunakan Sinopharm dari China dan Moderna dari AS
Vaksinasi gotong royong dipastikan akan menggunakan vaksin Sinopharm dari China dan vaksin Moderna dari AS.
TRIBUN-BALI.COM - Vaksinasi gotong royong dipastikan bakal menggunakan vaksin Sinopharm dari China dan vaksin Moderna dari Amerika Serikat (AS).
Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyi.
Dijelaskan, Bio Farma mendapatkan komitmen dua perusahaan farmasi Farma Sinopharm dari China dan Moderna dari Amerika Serikat.
Total komitmen pengadaan vaksin itu mencapai 20,2 juta dosis vaksin Covid-19.
Baca juga: Waktu Pembentukan Antibodi Beragam, Penerima Vaksin Covid-19 di Badung Diminta Tetap Patuhi Prokes
"Kita sudah meminta komitmen dari Sinopharm itu 15 juta dosis, mulai dari akhir Maret atau sampai akhir kuartal II 2021 sebanyak 15 juta dosis," kata Honesti dalam rapat kerja Komisi IX DPR yang ditayangkan kanal YouTube DPR RI, Senin 15 Maret 2021.
Jika memang masih dibutuhkan, Honesti menuturkan, Sinopharm bersedia menambah 15 juta dosis vaksin Covid-19 pada tahap berikutnya.
"Proses registrasi akan dilakukan anak perusahaan kami yaitu Kimia Farma dan kita dalam proses rolling submition ke BPOM untuk mendapatkan UEA-nya," ujarnya.
Lebih lanjut, Honesti mengatakan, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat yaitu Moderna juga berkomitmen menyiapkan sebanyak 5,2 juta dosis vaksin Covid-19.
"Kemungkinannya baru akan bisa dikirim awal kuartal III tahun ini.
Registrasi akan dilakukan oleh Bio Farma," pungkasnya.
Penerima Vaksin Diminta Tetap Patuhi Prokes
Sementara itu, meski sudah mengikuti vaksinasi covid-19, masyarakat di Badung di minta tetap melaksanakan dan mematuhi protokol kesehatan (Prokes).
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyebaran kasus pasca vaksin.
Pembentukan antibodi sendiri pada pasca vaksin Covid-19 memerlukan waktu hingga 28 hari.
Bahkan imunisasi itu pun dilakukan setelah vaksinasi selama dua kali.
Baca juga: Presiden Jokowi ke Bali Besok, Menparekraf Tinjau Kesiapan Lokasi Vaksin Covid-19 Masal
Kepala Dinas Kesehatan Badung dr. I Nyoman Gunarta tak menampik hal tersebut.
Pihaknya mengatakan prokes itu perlu dilakukan untuk menepis stigma di masyarakat bawah penerima Vaksin Covid-19 akan terbebas dari penularan Virus Corona.
"Jadi vaksinasi Covid-19 yang dilakukan adalah memasukan virus inaktif atau virus yang dilemahkan ke dalam tubuh.
Sehingga diharapkan terbentuknya imunitas tubuh secara alami," ujarnya Senin 15 Maret 2021.
Pihaknya pun meminta jangan sampai ada anggapan habis divaksin sudah lepas masker.
Sebab yang namanya manusia respons antibodinya beda-beda, ada cepat, ada lambat apalagi pada lansia.
Mantan Dirut RSD Mangusada itu lun mengakui, pembentukan antibodi pasca divaksinasi Covid-19 memerlukan waktu hingga 28 hari.
Imunitas pun akan terbentuk setelah vaksinasi dilakukan dua kali.
"Vaksin ini adalah dari virus inaktif dilemahkan, sehingga dibutuhkan dua kali dosis. Dan antibodi terbentuk bagus biasanya 21 hari atau 28 hari setelah suntikan kedua," jelasnya.
Semua itu pun akunya sudah menjadi standar Prokes harus tetap dilakukan agar terhindar dari penyebaran Covid-19.
Baca juga: Amerika dan Rusia Perang Sengit Soal Vaksin Covid-19, Saling Mendiskreditkan
Terutama penggunaan masker tetap menjadi sesuatu yang mutlak.
"Jangan lepas masker karena bisa saja antibodi yang terbentuk tidak sesuai harapan. Jadi pemberian vaksinasi ibarat pemberian rompi anti peluru," bebernya
"Adanya vaksin ini kita diberikan rompi anti peluru, tapi bukan berarti kita bebas dari bahaya terkena tembakan bisa saja peluru menyasar kepala, jadi tetap waspada," imbuhnya
Dokter asal Desa Sibang Gede, Abiansemal Badung ini mengimbau semua pihak agar tidak takut dan berpartisipasi aktif dalam mensukseskan program ini.
Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI ) yang serius dialami oleh masyarakat pasca mendapatkan suntikan vaksin.
"Kami mengajak semua pihak agar jangan takut mengikuti program vaksinasi Covid-19, karena terbukti vaksin ini aman.
Selain itu tetap taat akan prokes agar terhindar dari virus," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bio Farma: 20,2 Dosis Juta Vaksin Sinopharm dan Moderna Disiapkan untuk Vaksinasi Gotong Royong"