Corona di Bali
Bali Jadi Prioritas Herd Immunity, Target 2 Juta Penduduk Bali Divaksin Covid-19 hingga Juni 2021
Dari arahan Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan, Bali menjadi prioritas herd immunity. Di mana 80 persen masyarakat Bali harus divaksinasi.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dari arahan Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan, Bali menjadi prioritas herd immunity.
Di mana 80 persen masyarakat Bali harus divaksinasi.
"Dari arahan kemarin saat ikut virtual dengan Menko Maritim, Bali jadi prioritas herd immunity, 80 persen masyarakat harus divaksinasi," kata Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, Selasa 16 Maret 2021.
Karena Bali mendapat prioritas, maka 2 juta penduduk Bali harus divaksinasi.
Target tersebut harus tercapai pada bulan Juni 2021.
"Oleh karena itu, kami di Denpasar akan mempercepat pelaksanaan vaksinasi," kata Jaya Negara.
Baca juga: Sambut Zona Hijau, Pemkot Denpasar Target 35 Ribu Penduduk dan Pekerja di Sanur Dapat Vaksin
Baca juga: Ikut Vaksin di Alaya Denpasar, Ida Pedanda Made Taman Dwija Putra: Masih Lebih Sakit Digigit Semut
Sementara itu, untuk kasus positif Covid-19 di Denpasar sudah mengalami penurunan.
Di mana saat ini, kasus positif harian berkisar 50 sampai 60 kasus.
Adapun tingkat kesembuhan mencapai 92 persen.
Menurutnya, hal ini terjadi karena adanya vaksinasi serta penerapan protokol kesehatan yang meningkat.
Sementara itu, untuk pelaksanaan isolasi OTG-GR di koskosan juga akan dirapatkan Rabu, 17 Maret 2021 esok.
"Besok akan kami rapatkan dengan desa/lurah. Untuk sementara kami masih isolasi di hotel," katanya.
Ia menambahkan, jika ada desa/lurah yang siap akan segera diprioritaskan.
39 Masyarakat Denpasar Telah Divaksin
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan pada Senin 15 Maret 2021 tercatat sebanyak 39.847 masyarakat Denpasar yang telah menerima vaksinasi tahap pertama dan tahap kedua.
Jumlah tersebut terdiri atas petugas medis dan non medis sebanyak 16.769 orang.
Sementara pelayanan publik sebanyak 14.049 orang dan lansia sebanyak 9.029 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Putu Sri Armini Denpasar merupakan simpul pergerakan perekonomian dan berbagai sektor.
Karenanya, mobilitas penduduk di Kota Denpasar dapat dikatakan tinggi.
Sehingga, percepatan penaganan Covid-19 lewat optimalisasi pelaksanaan vaksinasi terus digencarkan.
“Kami memaksimalkan program vaksinasi sebagai salah satu upaya percepatan penanganan Covid-19 di Kota Denpasar, dan hal tersebut terbukti mampu menurunkan tingkat penularan berdasarkan data harian,” katanya.
Sri Armini mengatakan, lewat vaksinasi dapat mendukung upaya pencegahan penularan Covid-19.
Hal ini lantaran imunitas atau antibodi tubuh telah terbentuk untuk melawan Covid-19.
“Jadi vaksinasi ini bertujuan untuk membentuk imunitas tubuh manusia untuk melawan Covid-19, namun demikian protokol kesehatan tetap wajib diterapkan,” katanya.
Ia mengajak masyarakat Kota Denpasar untuk ikut mensukseskan program vaksinasi ini.
Di mana, masyarakat dapat melaksanakan pendaftaran secara langsung di aplikasi www.pedulilindungi.id dengan memilih fasyankes yang dikehendaki.
“Ayo kita bersama sukseskan program vaksinasi Covid-19 ini, sehingga penanganan Covid-19 dapat dipercepat dan perekonomian masyarakat dapat segera pulih,” katanya.
2 Juta Orang Divaksin di Bali hingga Pertengahan 2021
Seperti diberitakan, langkah Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam pemulihan sektor parekraf di Bali mendapatkan dukungan penuh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarves), Luhut Binsar Panjaitan.
Dari hasil Rapat Koordinasi setingkat Menteri, Menko Luhut menargetkan sebanyak 2 juta masyarakat Bali telah menjalani vaksinasi Covid-19 hingga pertengahan tahun 2021 mendatang.
Hal itu disampaikan Menparekraf Sandiaga Uno dalam rapat bersama Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati bersama Kepala Dinas Parekraf Bali, Putu Astawa serta pengurus Bali Tourism Board (BTB), di Puri Agung Ubud, Gianyar, Senin 15 Maret 2021.
Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga Uno mengungkapkan Bali kini menjadi wilayah yang diprioritaskan dalam program vaksinasi Covid-19.
Oleh karena itu, Luhut katanya menargetkan vaksinasi terhadap 2 juta masyarakat Bali pada bulan Juli 2021.
"Alhamdulillah kesiapan dari dosis vaksin Covid-19 ini sekarang sudah lebih tersedia dan sekarang yang perlu disiapkan adalah vaksinatornya.
Jadi kami tadi berbicara dengan Universitas Udayana juga dari Kodam dan Polda untuk menyiapkan tambahan vaksinator," jelas Sandiaga Uno.
Lewat vaksinasi Covid-19, dirinya berharap seluruh pihak dapat tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
Langkah tersebut pun diharapkannya dapat menjadi angin segar dalam percepatan pemulihan sektor parekraf nasional.
"Ini akan memulai harapan atau menebar semangat baru bahwa Bali is Back dan Bali sebagai ikon pariwisata adalah sebagai semangat kita untuk membangkitkan ekonomi kita, memulihkan pasca pandemik," imbuh Menparekraf Sandiaga Uno.
Sejurus dengan target vaksinasi yang disampaikan Luhut, area green zone dipaparkan Sandiaga Uno tidak hanya terbatas Nusa Dua dan Ubud, tetapi meliputi Sanur, Nusa Penida dan destinasi lainnya.
Selain itu, sebanyak 177 desa wisata yang masuk dalam program padat karya dapat menjadi desa wisata berkelanjutan dan desa wisata sehat.
Alasannya karena warga sudah divaksin dan patuh terhadap protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
"Hari ini dan besok saat Bapak Presiden datang merupakan bukti konkret bahwa pemerintah pusat sangat concern dan sangat peduli akan penderitaan, akan tekanan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat Bali," papar Sandiaga Uno.
"Oleh sebab itu, mari kita sama-sama mendukung program pemerintah dengan jalan kita taat dengan CHSE, sebab apa pun berpulang pada kita semua," tuturnya.(*)
Artikel lainnya terkait Presiden ke Bali