Berita Badung
Pasca Hari Raya Nyepi, Sampah di Badung Sebanyak 138 Ton atau Meningkat 10 Persen
Setelah hari Nyepi, sampah di Kabupaten Badung mengalami peningkatan 10 persen dari hari biasa.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Setelah hari Nyepi, sampah di Kabupaten Badung mengalami peningkatan 10 persen dari hari biasa.
Peningkatan volume sampah tersebut membuat truk pengangkut sampah kelebihan muatan atau overload.
Peningkatan volume yang terjadi lantaran banyaknya sampah hari raya atau bekas upacara.
Kendati demikian, petugas tidak harus bolak-balik untuk melakukan pengangkutan sampah tersebut.
Kabid Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLHK Badung, A.A Gede Agung Dalem mengatakan pengangkutan sampah di Kabupaten Badung sudah dilakukan mulai Senin 15 Maret 2021 kemarin.
Baca juga: Waktu Pembentukan Antibodi Beragam, Penerima Vaksin Covid-19 di Badung Diminta Tetap Patuhi Prokes
Baca juga: Badung Tetap Tagih Piutang Pajak Daerah, meski Kondisi Pariwisata Belum Pulih
Baca juga: Menyasar Pasar di Kuta Badung, Petugas Berikan Imbauan dan Bagikan Masker ke Warga
Hanya saat ini juga ada pengangkutan sampah rumah tangga milik warga Badung.
"Sekarang juga masih ada pengangkutan sampah, khusus sampah rumah tangga. Untuk sampah hari raya sudah diangkut kemarin," ujarnya saat dikonfirmasi Selasa 16 Maret 2021.
Diakui pasca Nyepi, ada fenomena peningkatan sampah sebanyak 10 persen pada wilayah permukiman penduduk asli, dan dekat pura.
Namun khusus pada warga pendatang sampah malah mengalami penurunan.
"Seperti Jimbaran Kedonganan ada peningkatan sampai 3m kubik sampahnya. Begitu juga di Nusa Dua meningkat 2m kubik," bebernya sembari mengatakan seperti di Dalung Kuta utara yang menurun.
Baca juga: Mulai Besok, Satpol PP Badung Bali Akan Bersihkan Baliho Kadaluarsa di Ruas-Ruas Jalan
Baca juga: Harapkan LPD Kembali Sehat, Kejaksaan Badung Lakukan Pembinaan di LPD Desa Adat Kekeran & Angantaka
Baca juga: Atika Sempat Mengeluh Sesak Napas, Tiga Orang Terseret Arus di Pantai Munggu Badung
Birokrat asal Kabupaten Klungkung itu menjelaskan, saat hari biasa, jumlah sampah di Badung sekitar 125 ton atau belum termasuk sampah pantai.
Namun pasca hari Nyepi terhitung sampah mencapai 138 ton.
"Peningkatan 13 ton pasca hari raya ini. Untuk pengangkutannya sendiri dilakukan petugas seperti biasa, hanya saja truknya dipenuhi dan dibungkus jaring saat mengangkut sampah," bebernya.
Dijelaskan pengangkutan sampah dimulai sekitar pukul 05.00 wita ratusan petugas dikerahkan untuk menangani sampah di Gumi Keris.
Bahkan ada sebanyak 40 armada yang dari pagi mengangkut sampah.
Wilayah selatan diprioritaskan karena jaraknya terlalu jauh.
Selain 40 armada, pengangkutan sampah juga menggunakan 7 unit armroll dan 10 mobil pick up sehingga pengangkutan tidak dilakukan berulang-ulang.
"Pengangkutannya dibagi menjadi dua yakni Badung utara dan selatan. Untuk yang Badung Selatan sampahnya pun dibuang ke TPA Suwung, dan Badung utara sampahnya di bawa ke TPST Sementara di Mengwitani," jelasnya sembari mengatakan 10 truk sampah dibuang di TPST Mengwi, selebihnya ke TPA.
Disinggung mengenai sampah kiriman di Pantai, Mantan Kabid, SDM PUPR Badung ini menambahkan sampah tidak terdampar banyak.
Kini lebih banyak sampah rumput laut.
"Sesuai tugas masing-masing tetap kita lakukan pembersihan. Meski kondisi pariwisata diterjang wabah, namun kita tetap menjaga kebersihan pantai dilakukan secara berkala," pungkasnya. (*)