Banjir di Bali
Posko Pengungsian di Badung Minim Peminat Pasca Banjir, Simak Penjelasannya!
Posko pasca banjir yang dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung di masing-masing desa, kelurahan dan Camat sepi peminat.
TRIBUN-BALI.COM - Posko pasca banjir yang dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung di masing-masing desa, kelurahan dan Camat sepi peminat.
Mengingat masyarakat yang terdampak bencana memilih memgungsi secara mandiri. Mereka ada yang tinggal di rumah kerabatnya dan ada juga yang tinggal di rumah saudarannya. Sehingga mereka bisa memastikan rumah atau harta benda yang dimiliki aman.
Kasus itu pun terjadi di wilayah Kuta Utara Badung. Sejumlah warga di Dalung, Kuta Utara memilih mengungsi secara mandiri, meski pemerintah menyiapkan posko.
Camat Kuta Utara, Putu Eka Permana tidak menampik hal itu. Pihaknya mengakui meski dirinya sudah menyiapkan posko di masing-masing balai banjar, namun warga memilih tinggal di kerabatnya.
Baca juga: AMBIL Sisa Dagangan, Darmiasih Tetap Ingin Jualan di Pasar Kumbasari, Wapres Gibran Jaminkan Hal Ini
Baca juga: KISAH Para Korban Banjir Bandang di Denpasar, Yuda Naik Tembok untuk Selamatkan Bayinya!
“Pertimbangan warga untuk tetap dekat dengan harta benda sehingga mereka memilih mengungsi mandiri,” jelasnya, Jumat (12/9).
Diakui Posko yang ada sudah representatif. Meski demikian, pihaknya tetap berkolaborasi dengan instansi terkait mengenai keperluan masyarakat yang terdampak bencana.
“Seperti dinas kesehatan, BPBD, Dinas Sosial tetap kami koordinasi. Jadi apa yang dibutuhkan agar bisa dibantu, seperti obat-obatan, sembako maupun yang lainnya,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Lurah Kerobokan Kaja, I Gusti Agung Ngurah Marhaena Yasana Putra. Ia menegaskan bahwa posko tetap disiagakan sesuai instruksi pemerintah, bekerja sama dengan prajuru adat, lengkap dengan dapur umum dan kebutuhan dasar pengungsi.
“Posko di balai banjar sudah siap, prajuru banjar juga bertanggung jawab terhadap warganya. Kami standby di kantor lurah untuk koordinasi, bahkan membuka donasi dari warga yang akan segera kami distribusikan,” jelasnya.
Meski tidak dimanfaatkan secara maksimal, pemerintah memastikan kesiapan posko tetap berjalan hingga status tanggap darurat bencana berakhir pada 16 September mendatang.
“Kita tetap siaga, koordinasi dengan masyarakat yang terdampak termasuk instansi terkait di pemerintah Kabupaten Badung,” ujarnya. (gus)
Polda Bali Bentuk 6 Tim Khusus Siaga 1X24 Jam
Kapolda Bali, Irjen Pol Daniel Adityajaya menginstruksikan jajaran untuk lebih masif dan fokus pada upaya mengembalikan kebersihan di lokasi-lokasi terdampak bencana banjir sebagai upaya mitigasi. Pasca banjir bandang yang menerjang Kota Denpasar dan sekitarnya, banyak sampah-sampah berserakan dan endapan lumpur mengotori jalan raya.
“Kami terjunkan personil Polda Bali dan jajaran berkolaborasi dengan stakeholder terkait melaksanakan baksos bersih-bersih di lokasi terdampak bencana,” kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandhy, di Denpasar, pada Jumat (12/9).
Polda Bali mengerahkan personel dari berbagai satuan seperti Brimob, Ditsamapta, Ditpoairud Polda Bali, berkolaborasi dengan unsur TNI, BPBD dan stakeholder terkait lainnya.
KISAH Para Korban Banjir Bandang di Denpasar, Yuda Naik Tembok untuk Selamatkan Bayinya! |
![]() |
---|
EVAKUASI Terganjal Alat Berat, Avanza dan Motor Milik Ilham Hanyut Terseret Arus Air Sungai |
![]() |
---|
PEMKAB Masih Hitung Kerugian Akibat Bencana, Lumpur Akibat Banjir dan Longsor Masih Dibersihkan |
![]() |
---|
Koordinasi ke BWS Normalisasi Sungai Candigara, Desa Kusamba Langganan Banjir Imbas Pendangkalan |
![]() |
---|
PESAN Wapres Gibran Utamakan Kelompok Rentan Pasca Banjir di Bali, Pastikan Kebutuhan Dasar ! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.