Banjir di Bali

PEMKAB Masih Hitung Kerugian Akibat Bencana, Lumpur Akibat Banjir dan Longsor Masih Dibersihkan

Namun hingga Jumat (12/9), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar masih belum memiliki data valid terkait kerugian materil. 

IST/WEG
DAMPAK BENCANA - Jalan di Patokan, Desa Pering Blahbatuh, Gianyar mengalami kerusakan parah, Rabu (10/9). 

TRIBUN-BALI.COM - Kerusakan fasilitas umum (Fasum) seperti jalan, trotoar dan kerusakan rumah masyarakat menjadi pemandangan di sejumlah titik di Kabupaten Gianyar, Bali akibat hujan lebat yang terjadi Rabu (10/9).

Namun hingga Jumat (12/9), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar masih belum memiliki data valid terkait kerugian materil. 

"Untuk kerugian fasum sedang dimatangkan, sementara untuk yang lainnya sedang didata ke rumah-rumah," ujar Sekda Gianyar, I Gusti Bagus Adi Widhya Utama, Jumat (12/9).

Pantauan Tribun Bali, hingga saat ini Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, Dinas Pekerjaan Umum dan instansi terkait lainnya masih melakukan pembersihan terhadap dampak bencana.

Baca juga: RATUSAN Calon PPPK Paruh Waktu “Serbu” Polres Jembrana, Layanan SKCK Khusus Calon PPPK Dibuka 3 Hari

Baca juga: STP & MD Bawa 100 Gram Sabu, 2 Residivis Kasus Penganiayaan Tempel Narkotika Sesuai Pesanan

Dimana pembersihan akan masih berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Bahkan saking banyaknya yang harus dikerjakan, pembersihan lumpur akibat banjir di Perumahan Pering River dengan ketebalan yang cukup tinggi, masih menunggu jadwal. 

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta mengatakan, hampir semua tim sedang bekerja melakukan pembersihan, terutama endapan lumpur karena banjir, tanah longsor yang menutup akses hingga penanganan pohon tumbang. 

"Hingga saat ini penanganan masih berlangsung, beberapa tempat menunggu jadwal, karena tidak bisa dilakukan secara manual, mesti menggunakan alat berat. Sementara alat berat sedang bekerja di tempat lain. Seperti di Pering River, kami masih koordinasikan dengan Dinas PU untuk jadwalnya," ujar Dibya.

Diketahui bahwa hujan deras yang terjadi hampir tiga hari tanpa henti, telah merusak berbagai fasilitas umum di Kabupaten Gianyar. Terdapat jalan jebol di Desa Singakerta, Ubud hingga aspal rusak parah di Banjar Patokan, Desa Pering, Blahbatuh. Beberapa desa lainnya juga mengalami hal yang sama. 

Kondisi ini menyebabkan arus lalu lintas di beberapa titik masih lumpuh. Seperti di jalan jebol Desa Singakerta, saat ini akses untuk mobil ditutup. Hanya bisa dilalui kendaraan seperti motor. Hal ini menyebabkan terjadi titik kemacetan baru di sejumlah lokasi di Ubud, lantaran banyak pengendara roda empat yang berusaha mencari jalur lain. Sementara jalur lain, sebagian besar lebar jalannya sempit. (weg)

Dampak Cuaca Ekstrem Tiga Warga Meninggal

Imbas cuaca ekstrem di Gianyar dalam beberapa hari terakhir tercatat telah menelan tiga korban jiwa. Dua korban jiwa akibat tertimpa tembok beton yang roboh akibat diguyur hujan. Keduanya berada di Kecamatan Gianyar. Sementara satu korban tewas lainnya terjadi akibat terseret banjir di Kecamatan Sukawati. (weg)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved