Kepala Suku Dani Sebut Bahwa Warga Lebih Percaya TNI-Polri Ketimbang KKB Papua
Dikatakan oleh Jembatan Murib bahwa selama ini TNI-Polri telah dipercaya memberikan rasa aman untuk warga Papua
TRIBUN-BALI.COM - Warga Papua disebut lebih percaya TNI-Polri ketimbang (Kelompok Kriminal Bersenjata) KKB Papua.
Pernyataan ini diungkapkan oleh Kepala Suku Dani Kabupaten Puncak, Jembatan Murib.
Dikatakan oleh Jembatan Murib bahwa selama ini TNI-Polri telah dipercaya memberikan rasa aman untuk warga Papua sebagaimana diberitakan Antara.
Baca juga: Kembali Tebar Teror, Pilot Dan Penumpang Pesawat Susi Air Sempat Disandera 30 Anggota KKB Papua
Menurutnya aparat telah bertugas melindungi dan mengamankan kondisi masyarakat luas.
Dalam keterangan diterima pada Selasa 16 Maret 2021, kepala Suku Dani Jembatan Murib juga meminta masyarakatnya untuk tetap berpegang teguh kepada kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca juga: Fakta Terbaru KKB Papua, Ada Musuh Baru yang Dihadapi TNI-Polri
"Saya Jembatan Murib sebagai Kepala Suku Dani Kabupaten Puncak Ilaga, meminta kepada masyarakat untuk untuk berpegang teguh kepada kedaulatan NKRI" kata Jembatan Murib.
Kepala Suku Jembatan Murib mengungkapkan, bahwa pemerintah selama ini telah memberikan perhatian khusus kepada masyarakat Papua.
"Selain itu pemerintah juga telah memberikan perhatian khusus kepada kami masyarakat Papua.Mulai dari pembangunan hingga banyak anak-anak Papua yang telah menjadi pejabat-pejabat pemerintah baik itu di Papua sendiri maupun juga di luar Papua" jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Jembatan Murib juga mengucapkan terima kasih kepada aparat keamanan yakni TNI-Polri, yang telah memberikan rasa aman kepada masyarakat di Kabupaten Puncak sehingga aktivitas masyarakat sehari-hari bisa berjalan dengan aman dan damai.
Secara terpisah, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta kepada TNI-Polri untuk meningkatkan pengamanan di Papua.
Hal itu lantaran, KKB Papua terus memberikan rasa takut kepada masyarakat.
"Meminta pemerintah dan pemerintah daerah bersama TNI-Polri untuk memperkuat pertahanan dan keamanan di wilayah-wilayah rawan gangguan KKB Papua.
Khususnya di obyek vital dengan mempersempit ruang gerak KKB Papua, dan memutus komunikasi serta jalur pemasok kebutuhan KKB Papua.
Mengingat sepanjang tahun 2021 aksi kriminalitas oleh KKB Papua sudah banyak terjadi" ujar Bamsoet dalam keterangannya.
Irjen Mathius D Fakhiri janji tak akan mundur
Janji tak akan mundur hadapi KKB Papua, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memberikan pesan penting untuk Satgas Nemangkawi.
Melansir dari tribratanews.polri.go.id, Selasa (16/3/2021), Irjen Mathius D Fakhiri menegaskan jajarannya tak akan mundur selangkah pun untuk menghadapi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya.
Kapolda Papua mengatakan bahwa kehadiran aparat Polri dibantu TNI di Intan Jaya saat ini semata-mata untuk melakukan penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan bersenjata.
Kapolda Papua juga meminta seluruh prajurit Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi dan Satgas Pengamanan Daerah Rawan agar tidak takut menghadapi teror dan ancaman dari KKB Papua.
"TNI dan Polri hadir untuk memastikan bahwa negara hadir di Intan Jaya untuk melakukan penegakan hukum terhadap siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum," jelas Kapolda Papua.
Dalam melakukan langkah-langkah penegakan hukum itu, Irjen Mathius D Fakhiri mengingatkan semua personel agar memastikannya secara terukur.
Kapolda Papua memastikan situasi kamtibmas di wilayah Intan Jaya akhir-akhir mulai kondusif.
Kapolda berharap pemkab setempat bahu-membahu bersama aparat TNI dan Polri menjaga situasi kamtibmas di Intan Jaya pulih seperti tahun-tahun sebelumnya.
Dengan pulihnya situasi keamanan di daerah ini, lanjut dia, aktivitas pemerintahan dan pelayanan masyarakat juga bisa berjalan normal kembali.
Kapolda mengapresiasi Bupati Intan Jaya yang sering di Sugapa sehingga sangat membantu mempercepat upaya pemulihan situasi keamanan di sana.
"Pastikan itu dilakukan secara terukur, tidak boleh melakukan hal-hal yang dapat merugikan masyarakat yang tidak bersalah.
Kami sangat mengharapkan kolaborasi yang baik antara TNI, Polri, dan Pemkab Intan Jaya," pungkas Kapolda Papua.
Irjen Mathius D Fakhiri juga memenuhi janjinya setelah mendapat kabar KKB Papua menyandera pilot dan penumpang pesawat Susi Air selama 2 jam pada Jumat (12/3/2021).
Melansir dari tribratanews.polri.go.id, Minggu (14/3/2021), Mathius awalnya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang membantu negosiasi penyanderaan KKB Papua.
Ia dan jajarannya di Polda Papua kini tengah berusaha mengusut tuntas kasus penyanderaan ini.
"Saat ini kami telah meminta keterangan dari pilot dan penumpang untuk mendalami alasan KKB Papua menahan mereka terbang.
Harapannya nantinya dari keterangan dari pilot dan penumpang ini menjadi bukti untuk melakukan penindakan terhadap KKB Papua yang melakukan penyanderaan.
Kenapa dia sampai ditahan dan ada juga orang yang dikenal sehingga bisa menjadi bahan kita melakukan penindakan karena kita punya alat bukti," ujar Kapolda Papua.
Meski tak menimbulkan korban, Mathius tetap akan menindak tegas KKB Papua karena termasuk teror terhadap penerbangan sipil.
"Meskipun tidak terjadi korban, namun kejadian ini menunjukkan aksi teror KKB Papua di wilayah Papua, termasuk teror terhadap aktivitas penerbangan sipil," pungkas Kapolda Papua.
Sebelumnya, KKB Papua telah menyandera pilot dan tiga penumpang pesawat Susi Air PK-BVY selama 2 jam pada Jumat (12/3/2021).
Mereka disandera saat mendarat di sebuah lapangan terbang di Distrik Wangbe, Kabupaten Puncak, Papua.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Bukti Warga Lebih Percaya TNI-Polri Ketimbang KKB Papua, ini Kata Kepala Suku di Kabupaten Puncak