Ramadan

UNIK, 6 Kuliner Lezat di Indonesia ini Terbuat dari Bahan Sisa Lho, Bisa Buat Menu Buka Puasa

Alih-alih dibuang, di Indonesia bahan sisa tersebut justru dibuat jadi aneka kudapan yang khas.

Editor: Noviana Windri
Ist
6 Kuliner dari Berbagai Daerah di Indonesia ini Terbuat dari Bahan Sisa 

TRIBUN-BALI.COM - Kreativitas masyarakat Indonesia dalam membuat makanan memang tidak ada habisanya.

Hal ini dapat dilihat dari deretan kuliner beragam dan unik.

Misalnya saja aneka kuliner khas berbagai daerah yang dibuat dari bahan makanan sisa.

Alih-alih dibuang, di Indonesia bahan sisa tersebut justru dibuat jadi aneka kudapan yang khas.

Lalu, apa saja sih aneka makanan dari bahan sisa tersebut? yuk, simak berikut ini.

Baca juga: Rekomendasi 7 Kuliner Khas Bali Yang Cocok Untuk Menu Buka Puasa Ramadhan

1. Blondo atau Galendo, Jawa

Blondo merupakan camilan tradisional khas Jawa yang terbuat dari ampas minyak kelapa.

Di tanah Pasundan, blondo sering juga disebut sebagai galendo.

Karena terbuat dari minyak kelapa blondo atau galendo, memiliki cita rasa yang gurih dan lezat.

Hal ini lantaran blondo dan galendo dibumbui juga dengan aneka rempah.

Rempah tersebut di antaranya seperti bawang putih, cabai merah, dan garam.

2. Tempe Gembus, Jawa

Masih dari pulau Jawa, ada makanan lain yang juga dibuat dari bahan sisa yaitu tempe gembus.

Bahan utama dalam membuat tempe gembus adalah sisa ampas dari pembuatan tahu.

Ampas tersebut kemudian diberi ragi sehingga bisa menjadi tempe.

Tempe gembus biasanya dioalah kembali jadi berbagai macam makanan lezat seperti satu di antaranya ada sate kere khas Solo.

3. Oncom, Jawa Barat

Masih dari bahan sisa, dari wilayah Jawa Barat juga ada tempenya yang khas yaitu oncom.

Oncom khas Sunda ini terbuat dari sisa bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas kedelai, dan ampas kelapa yang difermentasi.

Di tanah Pasundan biasanya oncon dibedakan menjadi dua jenis yaitu oncom merah dan oncom hitam.

Baca juga: Dari Mendoan Hingga Dawet Ireng, Ini Rekomendasi 6 Kuliner Khas Jawa Tengah untuk Menu Buka Puasa

Oncom juga kerap diolah jadi berbagai masakan seperti ditumis saja dengan bumbu atau dijadikan sebagai nasi tutug oncom.

4. Kerupuk Gendar, Jawa

Kerupuk gendar termasuk satu di antara jenis kerupuk yang cukup populer di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Bahan baku kerupuk gendar berasal dari sisa nasi yang dipadatkan dan diracik kembali dengan aneka bumbu.

Kemudian setelah itu adonan kerupuk dikukus lalu dijemur hingga kering dan digoreng.

Di tanah Jawa, kerupuk gendar biasa disajikan sebagai pendamping makanan lain seperti soto, pecel, dan lainnya.

5. Gangsiran, Yogyakarta

Gangsiran merupaka sebutan masyarakat Yogyakarta untuk jenis camilan atau makanan ringan.

Bahan utama dalam membuat gangsiran khas Jogja adalah kulit melinjo yang kerap dibuang dan tidak dimanfaatkan.

Gangsiran khas Jogja ini dibuat menjadi bertekstur renyah dengan perpaduan cita rasa manis dan sedikit pedas.

Baca juga: 6 Kuliner Indonesia Berbahan Dasar Tahu Yang Cocok Untuk Makan Siang Maupun Malam

Biasanya gangsiran juga diberi tambahan potongan daun jeruk agar semakin sedap dan mantap.

6. Docang, Cirebon

Docang adalah kuliner khas Cirebon yang terdiri dari lontong, parutan kelapa, daun singkong, daun kucai, tauge, dan kerupuk.

Meski terlihat sebagai hidangan utama, rupanya docang awalnya dibuat dari bahan makanan sisa loh.

Konon, pada zaman dahulu docang tercetus karena masyarakat Cirebon ingin mercuni para Wali Songo dengan sisa makanan yang dicampur jadi satu.

Bukan malah teracuni, docang justru digemari para wali dan kemudian jadi kuliner ikonik khas Cirebon hingga sekarang.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved