Berita Gianyar

Cuaca Tidak Mendukung, Pencarian Komang Ayu Hari Ini Dihentikan, Basarnas Bali Beri Penjelasan

Menurut OSC atau Dantim Basarnas Bali I Kadek Adi Yudhana saat dikonfirmasi terpisah Senin sore, pencarian I Komang Ayu Ardani (37) masih belum

Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Wema Satya Dinata
Basarnas Bali.
Tim gabungan yang melakukan pencarian I Komang Ayu Ardani (37) hingga Senin 22 Maret 2021 masih nihil. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pencarian korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Jalan Gunung Sari, Ubud, Gianyar, Bali, tepatnya di sisi barat Jembatan Laplapan Pejeng masih nihil, Senin 22 Maret 2021.

Menurut OSC atau Dantim Basarnas Bali I Kadek Adi Yudhana saat dikonfirmasi terpisah Senin sore, pencarian I Komang Ayu Ardani (37) masih belum juga bisa ditemukan.

"Pagi sampai sore hari ini, masih nihil. Meskipun beberapa lokasi yang kita curigai sudah ditelusuri, tapi masih belum ada tanda (lokasi korban)," ujar I Kadek Adi Yudhana, Senin 22 Maret 2021.

Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas Bali, Ditsamapta Polda Bali, BPBD Kabupaten Gianyar, Polres Gianyar, Balawista, SAI Rescue, PMI Kabupaten Gianyar dan masyarakat sekitar.

Baca juga: UPDATE: Telusuri Tukad Petanu hingga 2 Kilometer, Pencarian Komang Ayu Hari Kelima Masih Nihil

Bahkan juga sudah menelusuri beberapa lokasi atau titik yang dicurigai, namun setelah dilakukan pencarian lebih dekat ke titik tersebut tim masih belum berhasil menemukan.

"Kita sudah lanjutkan pencarian sesuai rencana. Dalam hal ini, kita curigai tadi pas sisir ada bau bangkai dan sampah, sudah kita sisir habis namun nihil," tambahnya.

"Lokasi yang kita sisir dan dicurigai tersebut masih berlokasi di dekat Goa Gajah, Gianyar," terang I Kadek Adi Yudhana selaku Dantim Basarnas Bali.

Sementara itu dalam keterangannya kepada Tribun Bali, Kadek Adi mengatakan penyisiran yang dilakukan hari ini dan sebelumnya tidak hanya di aliran Sungai Petanu.

Namun di pinggiran Sungai Petanu yang memiliki struktur bebatuan dan memiliki medan ekstrem.

"Sudah, tidak cuman di air, di bebatuan dan di atas Sungai juga kita fokuskan. Soalnya bekas sampah (saat banjir bah) sampai agak tinggi, kita sudah cari namun nihil," lanjutnya.

Ditanya mengenai pencarian hingga malam hari, I Kadek Adi Yudhana menjelaskan jika pencarian dilakukan pada malam hari tentunya membuat resiko bagi tim yang melakukan pencarian.

Ia mengungkapkan jika pencarian dilakukan hingga malam hari, ditakutkan banjir bah bisa saja datang tiba-tiba mengingat di wilayah tersebut memiliki potensi curah hujan yang cukup tinggi.

"Kita fokuskan sampai jam 6 sore saja. Kalau sampai malam hari tentu beresiko, selain cuaca, jarak pandang juga terbatas.

Karena situasi kayak gini, tadi mendung tebal di hulu, kami putuskan naik karena takut air bah mendadak besar, demi safety kami.

Baca juga: Kedatangan Warga Ganggu Proses Pencarian Komang Ayu di Sungai Petanu Gianyar

Tidak bisa diprediksi (mengenai cuaca dan tinggi air bah), tergantung curah hujan di daerah atas.

Mengingat jika turun hujan, air lebih banyak mengarah ke Sungai Petanu dan tidak terbagi ke aliran lainnya," pungkas I Kadek Adi Yudhana, Senin 22 Maret 2021.(*)

Artikel lainnya di Berita Gianyar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved