Corona di Bali
Pemkab Badung Targetkan pada Juni 2021 Seluruh Warga Telah Divaksinasi Covid-19
Badung sendiri menargetkan bulan Juni 2021 mendatang seluruh masyarakat Badung sudah menerima vaksin covid-19.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Vaksinasi covid-19 di Kabupaten Badung akan terus digencarkan oleh pemerintah setempat.
Bahkan Badung sendiri menargetkan bulan Juni 2021 mendatang seluruh masyarakat Badung sudah menerima vaksin covid-19.
Hal itu pun ditegaskan Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa saat meninjau pelaksanaan vaksinasi,di Puskesmas Abiansemal 1 di Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal dan di SD No. 1 Desa Werdhi Buwana, Kecamatan Mengwi pada Selasa 23 Maret 2021.
“Kami berharap pada bulan Juni seluruh masyarakat Badung yang wajib vaksinasi sudah selesai divaksin.
Baca juga: Pemprov Targetkan 3 Juta Penduduk Bali Bisa Tervaksinasi Covid-19
Target pada bulan April masyarakat di zona hijau sudah selesai divaksin, sehingga tim akan diarahkan menyebar ke seluruh wilayah desa di Badung,” kata Suiasa.
Lebih lanjut Wabup Suiasa mengatakan saat ini tim tetap jalan untuk melayani vaksinasi di puskesmas, rumah sakit maupun tim mobiling ke desa-desa untuk vaksinasi mensukseskan wilayah green zone.
Bahkan setelah zona hijau selesai, tim vaksinator akan disebar ke seluruh desa.
“Saya sangat mengapresiasi masyarakat yang begitu antusias mengikuti vaksinasi.
Ini menunjukkan bahwa kegiatan vaksinasi di Badung mendapat respons dan sambutan positif lantaran masyarakat termotivasi untuk bisa sehat dan aman dari Virus Corona,” ungkapnya
Lebih lanjut dijelaskan, antusias dari masyarakat ini, tentu juga sebagai motivasi Pemkab Badung untuk secepat-cepatnya melakukan vaksinasi secara reguler dan berharap kepada petugas untuk bekerja ekstra demi kesehatan masyarakat bersama.
“Ketika vaksin itu sudah kita terima dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, secepatnya akan kita lakukan vaksinasi kepada masyarakat,” terangnya.
Pada saat peninjauan Wabup Suiasa juga sesekali ngobrol dengan lansia guna memberikan motivasi dan semangat untuk tidak takut divaksin.
Suiasa juga memotivasi para petugas kesehatan agar tidak henti-hentinya bersemangat dan bekerja keras melayani vaksinasi untuk masyarakat.
“Untuk saat ini, pada wilayah green zone kurang lebih 83.000 orang yang kita vaksin, dari masyarakat penyangga dan pekerja pariwisata,” tungkasnya.
Baca juga: Hari Pertama Vaksinasi, 704 Vaksin Covid-19 Disuntikkan Kepada Personel Kodam IX/Udayana
Pemprov Bali Targetkan 3 Juta Penduduk Divaksinasi
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menarget jumlah penduduk yang jadi sasaran vaksinasi COVID-19 sebanyak 3 juta orang.
Jumlah tersebut merupakan 70 persen dari seluruh jumlah penduduk di Bali yang sebanyak 4,3 juta penduduk.
"Untuk mencapai vaksinasi sebanyak tiga juta orang tersebut, tercatat jumlah penduduk yang sudah divaksinasi di Bali sebanyak 139.884 orang dan lagi 2.860.116 penduduk Bali belum divaksinasi, sehingga saat ini saya sedang berjuang agar 2.860.116 orang ini segera mendapatkan vaksinasi," kata Koster dalam siaran persnya, Selasa 23 Maret 2021.
Koster mengatakan, kelompok masyarakat yang sudah divaksin secara tuntas yakni tenaga kesehatan sejumlah 44.426 orang.
Sementara kelompok masyarakat yang masih sedang divaksinasi meliputi lanjut usia (Lansia) dan pelayan publik hingga masyarakat perkotaan.
Pelayan publik tersebut seperti petugas keamanan, pegawai, petugas transportasi, sektor pariwisata, pedagang pasar, tenaga pendidik, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, atlet dan wartawan.
Selain itu, mulai Senin 22 Maret sampai 4 April 2021 dilaksanakan vaksinasi di tiga zona hijau yang menjadi destinasi wisata sebanyak 170.487 orang.
Tiga zona hijau tersebut seperti kawasan Ubud, Gianyar; Nusa Dua, Badung; dan Sanur, Denpasar.
Di kawasan Ubud, vaksinasi dilakukan meliputi Kelurahan Ubud, Kedewatan, Sayan, dan Petulu total sebanyak 47.045 orang.
Di kawasan Nusa Dua dan sekitarnya, meliputi ITDC, Kelurahan Benoa, Tanjung Benoa, Jimbaran, dan Tuban total sebanyak 87.715 orang.
Baca juga: 50 Orang Karyawan DTW Tanah Lot Tabanan Bali Mulai Vaksinasi, Persiapan Jadi Kawasan Zona Hijau
Sementara di kawasan Sanur meliputi Desa Sanur, Sanur Kauh, serta Sanur Kaja total sebanyak 35.727 orang.
"Jumlah Vaksin yang diperlukan mencapai 5.720.232 Dosis, kemudian jumlah vaksin yang sudah diterima sebanyak 710.480 Dosis (200.000 AZ), dan jumlah vaksin tambahan yang diperlukan sebanyak 5.009.752 Dosis," jelas Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini.
Koster menambahkan, waktu pelaksanaan vaksinasi di Pulau Dewata akan berlangsung 100 hari, yakni dari tanggal 23 Maret sampao 30 Juni 2021 dengan target sasaran penduduk yang divaksin sebanyak 28.602 orang/hari dan dilaksanakan setiap hari mulai pukul 08.00 WITA.
Guna menyukseskan vaksinasi ini, diperlukan berupa tenaga vaksinator sejumlah 716 orang dan sumber tenaga vaksinator ini berasal dari tenaga Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota dan TNI/Polri.
"Ada juga tenaga pendukung vaksinasi sebanyak 4.296 orang, tenaga kesehatan sebanyak 2.864 orang, tenaga non kesehatan sebanyak 1.432 orang.
Selain itu, sumber tenaga pendukung lainnya juga sangat diperlukan yang meliputi Tenaga Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota, TNI/Polri, dan Tenaga setempat," tambahnya.
Selain itu, guna mengejar target tersebut vaksinasi dilakukan dengan memanfaatkan tempat di fasilitas kesehatan, gedung milik pemerintah pusat, gedung milik pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota, gedung milik TNI/Polri, gedung milik perguruan tinggi, gedung/aula sekolah, hotel, pusat perbelanjaan, pasar tradisional, wantilan desa adat dan tempat lainnya yang memenuhi syarat.
"Selama kegiatan fasilitas pendukung seperti laptop, printer, jaringan internet, meja, dan kursi, ambulans serta petugas medis harus siap di tempat vaksinasi," tegasnya.
Agar kegiatan vaksinasi dilakukan secara terpola dan cepat, Gubernur Koster menjelaskan manajemen pelaksanaan vaksinasi di Provinsi yang menangani vaksinasi untuk Anggota DPRD Provinsi, ASN dan Non ASN Provinsi Instansi vertikal, BUMN dan BUMD, Lembaga Perbankkan, Pekerja Pariwisata, Pekerja Pasar Swalayan, Perguruan Tinggi, Lembaga Adat dan Leagamaan Provinsi, Organisasi Profesi Provinsi, Organisasi Kemasyarakatan Provinsi, dan Kelompok Masyarakat tertentu yang menjadi Penanggungjawabnya adalah Kadis Kesehatan dan Kalaksa BPBD Provinsi Bali.
"Sedangkan Kabupaten/Kota menangani vaksinasi untuk Anggota DPRD Kabupaten/Kota, ASN dan Non ASN Kabupaten/Kota, BUMD Kabupaten/Kota, Pasar Tradisional, Lembaga Adat dan Keagamaan Kabupaten/Kota, Organisasi Profesi Kabupaten/Kota, Organisasi Kemasyarakatan Kabupaten/Kota, Krama Desa/Kelurahan/Desa Adat yang menjadi Penanggungjawab adalah Bupati/Walikota," jelas Gubernur Koster yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.
Koster mengharapkan sinergitas instansi/lembaga pendukung mulai dari TNI dan Polri, Perguruan Tinggi dan Organisasi Profesi bisa dilakukan secara gotong royong. Untuk pembiayaan bersumber dari APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, dan pihak lain penyelenggara vaksinasi.
"Sedangkan penyediaan vaksin menjadi tanggungjawab Pemerintah Pusat yang dialokasikan melalui Pemerintah Provinsi," pungkasnya.(*)
Artikel lainnya di Corona di Bali