Berita Gianyar
Tepat di Hari Kajeng Kliwon Pencarian Komang Ayu Dihentikan, Basarnas: Maaf Kami Belum Bisa Temukan
Tepat di Hari Kajeng Kliwon Pencarian Komang Ayu Dihentikan, Basarnas: Maaf Kami Belum Bisa Temukan
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Hari ini Kamis 25 Maret 2021 yang bertepatan pula dengan hari Kajeng Kliwon, tim gabungan lintas instansi akhirnya menghentikan pencarian Ni Komang Ayu Ardani (37) asal Banjar Teruna, Desa Siangan, Gianyar, Bali.
Penghentian tersebut tepat sepekan pascakejadian.
Sebelumnya, tim beserta segenap relawan telah melakukan berbagai upaya termasuk menempuh jalur sekala dan niskala agar korban bisa ditemukan. Namun, upaya tersebut tetap belum membuahkan hasil.
Seperti diketahui, Komang Ayu merupakan salah satu korban insiden maut atau kecelakaan hingga membuatnya terjun ke Sungai Petanu Gianyar bersama motor dan dua orang penumpang pada Kamis 18 Maret 2021 malam.
Kepala BPBD Gianyar, Ida Bagus Suamba mengatakan, hari ini Kamis 25 Maret 2021 merupakan hari kedelapan korban bersama anak dan mertuanya jatuh ke jurang di bawah jembatan Banjar Laplapan, Ubud, Gianyar.
Baca juga: Pencarian Komang Ayu di Sungai Petanu Berakhir Hari Ini, Suami: Anak Saya Bertanya Kapan Ibu Pulang?
Tim pencarian terdiri dari berbagai pihak, mulai dari Basarnas Bali, Balawista Bali, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Gianyar, Polairud Polda Bali, Polairud Polres Gianyar, Tagana, ratusan relawan dan terakhir bergabung Yonzipur 18/YKR. Total orang yang pencari sebanyak 135 orang per hari.
"Tim Balawista telah melakukan penyisiran sampai laut, tapi tidak ada tanda-tanda, termasuk bau pun tidak tercium. Balawista kami sudah berpengalaman, kalau misalnya ada bau, dalam radius 50 meter saja sudah diketahui," ujarnya.

Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Bali, Anak Agung Ketut Alit Supartana menjelaskan, penghentian pencarian terhadap Komang Ayu bukan berarti pihaknya menutup secara permanen.
Artinya, ketika nanti adanya informasi terkait keberadaan korban, tim akan kembali melakukan evakuasi.
"Pencarian hari ini kami tutup, tapi bukan berarti kita berhenti secara permanen. Seandainya hari ke 8, 9, atau10 ada laporan warga, ada tanda keberadaan korban, agar diinformasikan ke kita atau BPBD," ujarnya.
Dia mengungkapkan, selama pencarian di hari pertama, pihaknya melakukan penyisiran di TKP hingga radius 1,5 kilometer.
Ketika itu, air sungai relatif tinggi. Pencarian yang dilakukan siang dan malam, tidak membuahkan hasil.
Hari kedua dan seterusnya, pencarian diperluas hingga radius 2 kilometer.
"Kami lakukan pencarian dengan semua unsur, dengan hati-hati. Semua yang dilakukan atas koordinasi. Tidak ada yang bergerak atas kemauan diri sendiri. Mohon maaf untuk keluarga, kami belum bisa temukan," ujarnya.
Kasat Polairud Polres Gianyar, Iptu I Wayan Antariksawan menambahkan, selama pencarian, tidak ada sejengkal tempat pun yang tidak diperiksa.
Bahkan, setiap ada lokasi yang dicurigai, tim pencari sampai mengeceknya hingga tiga sampai empat kali.
"Ada tempat yang kita curigai, kita lakukan pencarian berulang-ulang, bahkan sampai tiga, empat kali. Setiap informasi kami tindaklanjuti. Masyarakat sangat antusias membantu. Tapi apa daya, sampai habis waktunya, korban belum ditemukan," ujarnya.
"Sebelum pencarian, tiap hari saya berdoa. Bangun tidur berdoa agar korban bisa ditemukan. Tapi ini di batas kemampuan kami," ujarnya.
Baca juga: Pencarian Komang Ayu di Sungai Petanu Berakhir Hari Ini, Suami: Anak Saya Bertanya Kapan Ibu Pulang?
Saat pencarian Komang Ayu ditutup, tampak hadir pihak keluarga termasuk suami korban.
Pihak keluarga berterimakasih atas bantuan dari pihak pemerintah selama ini, termasuk juga para relawan. Namun, meskipun pihak pemerintah telah menutup pencarian, pihak keluarga akan tetap melakukan pencarian.
"Saya selaku keluarga berterimakasih pada aparat, masyararakat dan semua yang membantu. Kami selaku keluarga tetap melakukan pencarian bersama teman, keluarga atau relawan. Kami selalu mengharapkan adanya pihak yang membantu kami," ujar kakak suami korban, I Wayan Sumirat. (*)