Bom Bunuh Diri

Paus Fransiskus Doa Khusus bagi Para Korban Bom di Gereja Katedral Makassar

Paus Fransiskus membuat catatan khusus tentang insiden kekerasan yang baru terjadi di Indonesia.

Editor: DionDBPutra
© Vatican Media
Paus Fransiskus pada Misa Minggu Palem di Basilika Santo Petrus, 28 Maret 2021. 

Seorang warga bernama Laele memberikan kesaksian saat bom meledak di depan Gereja Katedral Makassar. Pria berusia 56 tahun itu mengatakan, waktu kejadian ia bersama istri tengah melintas di kawasan tersebut.

Laele dibonceng istrinya Sitti Naima (39) dengan sepeda motor. Keduanya dalam perjalanan pulang ke rumah di Jalan Veteran Selatan, Kota Makassar.

"Saya pas pulang terapi air laut dari pantai dekat benteng, pulang lewat Jalan Kajaolalido, pas depan Katedral ada banyak orang dan langsung meledak," kata Laele. Ia merupakan penyuluh agama level kelurahan di Mamajang, Makassar.

Dia kaget bukan kepalang akibat ledakan besar diikuti api dan asap di depan Katedral.

Sepeda motornya oleng, dia dan istrinya melihat tubuh manusia berserakan seperti rambut di trotoar jalan.

"Ngeri sekali Pak, seumur hidup baru saya lihat yang begitu," ujarnya terbata-bata via telepon. Menurut Laele saat itu lalu lintas relatif sepi.

"Alhamdulillah saya dan istri selamat Pak," ujarnya.

Rosmini, pedagang di Kanreong, Karebosi, Jalan Kartini Makassar mengaku mendengar ledakan sangat besar. Lokasi ia berjualan tak jauh dari tempat kejadian. "Besar sekali (ledakan), ada asapnya. Saya lihat ada potongan badan, saya langsung lari," kata Rosmini.

Saksi mata lainnya melukiskan situasi di sekitar gereja pascaledakan sangat menegangkan. "Masyarakat berlarian panik. Ada yang berteriak 'bom'," kata Armin Hari.

Armin mengatakan, ketika itu dia melihat ada warga dengan baju terkena bercak darah. "Ada juga yang (karyawan) retail di depannya itu (gereja), dia bajunya kena bercak darah dan dia bilang dia sempat menyelamatkan satu ibu dan empat orang anak di depan gereja itu," kata Armin.

Pelaku dari Jaringan JAD

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengungkap jenis bom dan identitas pelaku bom bunuh diri tersebut.

Kapolri Listyo mengatakan bom yang digunakan pelaku berjenis bom panci. "Ledakan yang tadi menggunakan bom jenis panci," kata Listyo Sigit saat meninjau lokasi ledakan bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Minggu malam 28 Maret 2021.

Adapun kedua pelaku, kata Listyo merupakan seorang pria dan wanita dari Jaringan Ansharut Daulah (JAD).

"Terkait dengan identitas pelaku kita sudah dapatkan, yang bersangkutan berinsial L."

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved