Corona di Bali
Polda Bali Kawal Kedatangan 10 Ribu Vaksin Covid-19 di Lanud Ngurah Rai Badung
Tiba di Baseops Lanud Ngurah Rai, Vaksin Covid-19 kini mendapatkan pengawalan kepolisian Polda Bali menuju Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Senin 29
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Tiba di Baseops Lanud Ngurah Rai, Vaksin Covid-19 kini mendapatkan pengawalan kepolisian Polda Bali menuju Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Senin 29 Maret 2021.
Sebanyak 10.000 vaksin diterbangkan langsung dari Jakarta menuju Bali, menggunakan pesawat penerbangan GA-402 melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Tepat pada pukul 10.00 wita, vaksin yang datang selanjutnya diberangkatkan lagi ke Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang dikawal langsung oleh Wakapolresta Denpasar AKBP I Wayan Jiartana.
Didampingi Kasat PJR Ditlantas Polda Bali AKBP Leo Dedy Defretes bersama Wadanden Gegana Satbrimob Polda Bali Kompol I Made Sudiantara.
Baca juga: Warga Ubud Menggigil 2 Hari Usai Divaksin - Pengiriman 10,3 Juta Dosis AstraZeneca Ditunda, Ada Apa?
Baca juga: Vaksinasi di Zona Hijau Sanur, Baru 2 Konsul yang Mengajukan Vaksin Covid-19 untuk WNA
"Setelah vaksin Covid-19 sudah dinyatakan lengkap, selanjutnya di distribusikan langsung ke kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali di Jalan Melati Denpasar," ujar Karo Ops Polda Bali Kombes Pol Firman Nainggolan selaku Karendalops Ops Aman Nusa Agung II, Senin 29 Maret 2021.
Lebih lanjut, vaksin covid-19 yang masuk ke Bali dan dikirim ke Dinkes Provinsi Bali mendapat penjagaan ketat dari pihak kepolisian.
Mulai dari kedatangan sampai ditempatkan ke lokasi penyimpanan di Gudang Farmasi Dinkes Provinsi Bali.
"Dijaga ketat dari kedatangan sampai ditempatkan di lokasi penyimpanan di Gudang Farmasi Dinkes Provinsi Bali sebelum di distribusikan ke seluruh Kabupaten/Kota di Bali," tambahnya.
"Semua pelaksanaan pengawalan distribusi vaksin berjalan aman dan lancar," tutup Karo Ops Polda Bali Kombes Pol Firman Nainggolan selaku Karendalops Ops Aman Nusa Agung II, Senin 29 Maret 2021.
Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 di Bali Menipis, Kadiskes Sebut Tak Pengaruhi Target Vaksinasi
Baca juga: 800 Vial Vaksin Covid-19 Kembali Tiba di Bali, Dikawal Ketat Polisi
Vaksinasi di Sanur
Pelaksanaan vaksinasi untuk kawasan zona hijau Sanur, Denpasar, Bali tak hanya menyasar warga dan pekerja lokal, namun juga menyasar pekerja warga negara asing (WNA) yang ada di wilayah Sanur.
Untuk syarat WNA yang bisa divaksin harus sudah memiliki kitas.
Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan untuk melakukan vaksinasi WNA ini, pihaknya harus mendapat izin dari negara yang bersangkutan.
Di mana pihaknya telah melakukan konsultasi dengan Konsul Jepang, India, dan Korea yang ada di Denpasar.
Dari koordinasi ini yang sudah mengajukan untuk vaksinasi yakni Konsul Korea dan Jepang.
Ia mengatakan pelaksanaan vaksinasi WNA ini harus mendapat persetujuan dari negara asalnya demi keselamatan.
Jika tak mendapat persetujuan, pihaknya tak berani melakukan vaksinasi.
“Vaksin ini diberikan kepada WNA yang bekerja di Denpasar, tidak untuk umum, dan hanya diberikan kepada yang udah memiliki kitas."
"Ini juga khusus yang di wilayah sanur untuk green zone,” kata Jaya Negara saat diwawancarai Senin 29 Maret 2021 seusai pelantikan pejabat eselon.
Ia menambahkan, pihaknya juga melakukan koordinasi terkait pelaksanaan vaksin WNA dengan Provinsi Bali.
Menurut Jaya Negara, sampai saat ini, WNA yang sudah divaksin tak lebih dari 200 orang.
“Fokus para pekerja di Sanur dan tidak sampai 200 orang WNA yang baru divaksin di Sanur,” katanya.
Sementara itu, untuk capaian vaksinasi di kawasan zona hijau Sanur sebanyak 14 ribu.
Di mana sasaran vaksin ini sebanyak 33.225.
“Memang tercatat 35 ribu, tapi karena ada kondisi tensi dan memang ada yang berumur di bawah 17 tahun, maka sasarannya 33 ribu,” katanya.
Pihaknya menargetkan, untuk vaksinasi di Sanur dosis pertama selesai 3 April 2021.
Sementara dosis kedua ditargetkan selesai pada 28 Mei 2021.
“Karena dosis kedua harus menunggu 8 minggu, maka kami target 28 Mei sudah selesai,” katanya.
Setelah itu, pihaknya akan melakukan persiapan lain yang mendukung pelaksanaan kawasan zona hijau ini.
“Kalau diharapkan Juli 2021 dibuka tempat wisatanya, jadi masih ada waktu dan kami persiapkan yang lain seperti sertifikat CHSE untuk pelaku pariwisata,” katanya. (*)
Artikel lainnya di Vaksinasi Covid-19