Pernah Hadapi KKB Papua, Mayjen TNI yang Juga Putra Bali Ini Ajari Langsung Prajurit Untuk Bertempur

Jenderal dari Kopassus itu berpengalaman menumpas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Editor: Eviera Paramita Sandi
Youtube Kodam Kasuari
I Nyoman Cantiasa Saat Mengajari Pasukannya Bertempur 

Melansir dari tayangan MetroTV yang diunggah ulang channel youtube blackdistro, Mayjen TNI I Nyoman Cantias menceritakan pengalamannya saat Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma 1996.

Menurut keterangan Nyoman, saat itu ia masih berpangkat Letnan Satu (Lettu).

Ia menjabat sebagai Wakil Komandan (Wadan) Sub Tim Detasemen 81 (Penanggulangan Teror) atau Sat-81/Gultor Kopassus.

Nyoman dan para prajurit Kopassus lainnya awalnya tidak menyangka, akan mendapatkan tugas membebaskan warga yang disandera KKB Papua.

"Jadi saat operasi pembebasan sandera di Mapenduma, saya berpangkat Letnan Satu.

Jabatan saya Wadan Sub Tim pada saat itu," ucap Nyoman.

Tak cuma warga negara Indonesia, beberapa warga negara asing juga ikut disandera.

"Kami pada saat itu tidak menyangka akan ada tugas operasi pembebasan sandera.

Sanderanya bukan hanya Warga Negara Indonesia, tetapi ada warga negara asing.

Kami mendapat perintah operasi dari Komandan (Jenderal) Kopassus, pada saat itu Brigadir Jenderal TNI Prabowo Subianto," katanya.

Nyoman mengungkap bahwa saat itu KKB Papua pimpinan Kelly Kwalik melayangkan sejumlah tuntutan.

Tuntutannya adalah mempublikasikan keberadaan OPM yang eksis di Papua, dan meminta Komite Palang Merah Internasional (ICRC) sebagai fasilitator dan negosiator.

Selain itu, KKB Papua itu juga meminta ICRC mengirimkan logistik berupa makanan dan obat-obatan.

Yang lebih tak masuk akal, Kelly juga mendesak ICRC mengirim sejumlah senjata kepada KKB Papua.

Profil Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa 

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved