Berita Bali

Jangan Sampai Masyarakat Takut, Penjagaan Gereja di Bali dan Kantor Polisi Diperketat

kepolisian Bali memperketat pengawasan di gereja-gereja jelang perayaan Paskah dan akses masuk-keluar ke markas kepolisian di wilayah Bali.

(Tribun Bali/Rizal Fanany)
Anggota kepolisian melakukan penjagaan saat umat Katolik menjalani ibadah Pekan Suci Minggu Palma di Gereja Katedral Denpasar, Minggu 28 Maret 2021. Pasca ledakan di Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan, pihak kepolisian melakukan penjagaan ketat di areal Gereja - Jangan Sampai Masyarakat Takut, Penjagaan Gereja di Bali dan Kantor Polisi Diperketat 

Lebih lanjut, Kabag Ops menjelaskan, patroli ini sebenarnya rutin dilakukan, namun kali ini patroli akan lebih ditingkatkan demi memberi rasa nyaman kepada masyarakat.

"Jadi personil yang ditugaskan untuk melakukan pengamanan (PAM) untuk tempat ibadah berjumlah 205 personil. Berbeda dari sebelum ada kejadian berjumlah 140 personil. Sehingga sekarang ada peningkatan 65 personil," katanya.

Di Buleleng, pengamanan di seluruh gereja juga diperketat serangkaian hari Paskah.

Kabag Ops Polres Buleleng, Kompol AA Wiranata Kusuma, mengatakan, ada sekitar 500 personel yang dikerahkan untuk mengamankan serangkaian hari Paskah.

Pengamanan itu dilakukan di 53 gereja yang ada di Buleleng, bersinergi dengan anggota TNI serta Pecalang.

Pengamanan bahkan sudah dimulai pada Kamis sore, mengingat umat kristiani mulai melakukan ibadah Misa Kamis Putih.

Mantan Kapolsek Kota Singaraja ini menyebut, pengamanan di masing-masing gereja akan dibagi menjadi tiga ring.

Ring pertama, berada di dalam gereja. Ring dua, berada di sekitar halaman gereja. Ring tiga, di areal parkir gereja.

“Jadi untuk gereja yang kecil seperti rumah ibadah itu jumlah personelnya 4 orang, dibantu TNI dan Pecalang. Sementara di gereja-gereja besar, pengamananya dilakukan 10 personel juga dibantu oleh TNI dan Pecalang. Bahkan personel dari Dalmas juga akan bergerak,” terangnya.

Dalam menyambut hari Paskah ini, Kompol Wiranata juga menyarankan kepada umat kristiani agar tidak membawa tas saat masuk ke dalam gereja.

“Kalau bawa tas kan pasti diperiksa. Barang-barang yang ada di dalam tasnya dicek satu per satu. Kalau tidak bawa tas kan akan jauh lebih enak, umat juga tidak akan merasa terganggu, karena petugas hanya cukup melakukan pemeriksaan badan. Jadi kami imbau umat hanya cukup membawa Alkitab saja,” jelasnya.

Sementara disinggung terkait pengamanan di Mapolres Buleleng pasca terjadinya penyerangan di Mabes Polri, Kompol Wiranata mengaku hanya dilakukan sesuai SOP.

“Pengamanannya tidak terlalu khusus. Kami tidak ingin mempertegang suasana,” ujarnya.

Di Bangli, Kapolres Bangli, AKBP Agung Dhana Aryawan menyebutkan, pihaknya meningkatkan kegiatan patroli di tempat-tempat vital, khususnya di tempat ibadah, mulai dari gereja, masjid, termasuk juga pura yang ada pratima-nya.

"Selain itu besok dalam pengamanan Paskah akan dilakukan penebalan personel. Dari yang awalnya 9 orang di satu gereja, kini kita tingkatkan menjadi 15 personel untuk satu gereja. Dengan situasi seperti ini kan ada peningkatan intensitas situasi. Jadi kita tebalkan untuk personelnya," ucap Kapolres.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved