Berita Bali
Seseorang yang Sudah Divaksin Masih Bisa Terjangkit Covid-19, Kadiskes Bali: Maka Jangan Gegabah
Seseorang yang Sudah Divaksin Masih Bisa Terjangkit Covid-19, Kadiskes Bali: Maka Jangan Gegabah
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Vaksinasi Covid-19 di Bali masih terus berlanjut.
Di tengah proses vaksinasi tersebut, tak sedikit masyarakat yang penasaran: apakah seseorang yang sudah divaksin masih bisa terjangkit Covid-19?
Terlebih lagi sebelumnya seorang politisi PDIP Bali yang bernama I Wayan Sutena (54) dikabarkan meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 pada Jumat (2 April 2021) lalu.
Padahal, Sutena diketahui telah mendapatkan vaksin Covid-19 hingga dosis kedua.
Lalu, mengapa orang yang sudah divaksin tetap bisa terjangkit Covid-19?
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya mengatakan, seseorang yang divaksin tetap berpotensi terpapar Covid-19.
Hanya saja, orang yang divaksinasi akan memiliki kekebalan tubuh yang lebih tinggi.

"Saya sudah sering katakan bahwa vaksin ini tidak 100 persen yang bisa melindungi maka dari itu, protokol kesehatan harus tetap dijaga, tidak sampai kebal 100 persen. Maka dari itu walaupun kita sudah tervaksinasi jangan gegabah, jangan tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan," kata Suarjaya, Senin (5 April 2021).
"Orang yang divaksinasi akan memiliki kekebalan yang lebih tinggi daripada yang tidak divaksinasi. Namun virus tentu saja bisa terus menyerang. Jadi ini yang harus diingatkan jadi kita paham bahwa kesehatan tetap menjadi yang pertama," tambahnya.
Target Selesai Juni Mendatang
Untuk diketahui, kegiatan vaksinasi Covid-19 sudah berjalan hampir dua bulan lebih.
Pemerintah Provinsi Bali menargetkan kegiatan vaksinasi akan selesai pada bulan Juni mendatang.
Adapun saat ini sudah lebih dari 400 ribu warga Bali yang telah disuntikkan vaksin Covid-19.
"Saat ini kita sudah progresif melakukan kegiatan vaksinasi disemua kabupaten sudah melakukan vaksinasi nya dengan sasaran lansia dan juga petugas publik. Kalau dari petugas publik kita sudah mencapai cukup besar bahkan petugas publik yang sudah kita vaksinasi ini sudah mencapai 98 persen ya. Kalau pada lansia baru mencapai 16,7 persen dari sasaran yang ada," ungkapnya dr. Ketut Suarjaya.
Baca juga: Vaksinasi di Denpasar Goes to Banjar, Jaya Negara: Masyarakat Sudah Jenuh, Kita Kejar Herd Immunity
Suarjaya mengakui memang ada keterlambatan di kegiatan vaksinasi pada lansia.
Hal tersebut dikarenakan informasi mengenai vaksinasi yang belum lengkap didapatkan sehingga belum semua lansia mendapatkannya. Maka dari itu pihaknya berusaha untuk selalu menjangkau para lansia.