Berita Denpasar

UPDATE Penemuan Mayat Laki-laki di Jalan Anggrek Denpasar, Istri Korban Ungkap Hal Ini

Fransisca Susi Mariani (53) yang merupakan istri korban mengatakan jika suaminya Ferry Tjandratno Pradigtho (59) sudah ditemukan dalam kondisi

Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Wema Satya Dinata
Polresta Denpasar.
Jasad Ferry Tjandratno Pradigtho saat ditemukan meninggal di kamarnya tepatnya di Jalan Anggrek, Nomor 28, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali pada Selasa 6 April 2021 siang. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Terkait penemuan mayat laki-laki di Jalan Anggrek, Nomor 28, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali pada Selasa 6 April 2021 pukul 14.30 wita, beberapa saksi yang mengetahui hal tersebut memberikan keterangan kepada pihak kepolisian, salah satunya dari istrinya.

Fransisca Susi Mariani (53) yang merupakan istri korban mengatakan jika suaminya Ferry Tjandratno Pradigtho (59) sudah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di dalam kamarnya.

Saat itu saksi curiga karena beberapa hari ini tidak melihat dan bertemu dengan suaminya tersebut.

Baca juga: Ferry Ditemukan Meninggal Dunia di Rumahnya Jalan Anggrek Denpasar, Kini Polisi Tunggu Hasil Autopsi

"Istri korban mengaku sudah tidak menjumpai suaminya beberapa hari terakhir ini.

Saat dihampiri ke kamar, suaminya sudah dalam kondisi meninggal dunia," ujar Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi meneruskan keterangan Susi, Selasa 6 April 2021 malam.

Diketahui sebelumnya, Susi dan Ferry ternyata sudah sejak lama pisah ranjang namun masih satu rumah dan hanya berbeda kamar dengan korban.

Biasanya Susi selalu menjumpai sang suami dirumah, namun beberapa hari belakangan hingga Selasa siang ia tidak melihat suaminya.

Merasa curiga, saksi yang juga istri korban langsung menghampiri kamar Ferry, namun ia kaget saat mengetahui suaminya tersebut sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Terlihat, korban dalam posisi terlentang diatas kasur, beberapa bagian tubuhnya sudah membiru dan masih mengenakan pakaian.

"Istri korban sebelumnya curiga, karena korban sudah tidak terlihat belakangan ini," lanjut Iptu I Ketut Sukadi.

Susi menerangkan lebih lanjut, ia terakhir kali bertemu pada hari Sering April 2021 sekitar pukul 04.00 Wita saat korban berada di dapur rumahnya.

Terkait kematian korban, Susi menambahkan jika korban tidak memiliki riwayat sakit, namun ia mengetahui jika ada kaitannya dengan usahanya.

"Korban tidak memiliki riwayat sakit. Tapi menurut saksi, korban diduga depresi karena usahanya bangkrut kurang lebih 10 tahun lalu," tambah Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi.

Baca juga: Selebgram Syiva Dkk Jalani Sidang di PN Denpasar, Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkotik Jenis Baru

Disisi lain, sejak masalah usaha Ferry bangkrut, korban jarang berkomunikasi, tidak pernah bersosialisasi dan lebih sering mengurung diri di dalam kamar.

Sebelumnya diberitakan, Warga di Jalan Anggrek, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali digegerkan dengan penemuan mayat jenis kelamin laki-laki pada Selasa 6 April 2021.

Diketahui laki-laki yang ditemukan meninggal dunia tersebut bernama Ferry Tjandratno Pradigtho yang berusia 59 tahun.

Menurut keterangan Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi dikonfirmasi terpisah Selasa malam.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 wita di rumah Jalan Anggrek, Nomor 28, Denpasar Utara.

"Kita terima informasinya Selasa siang, seorang berjenis kelamin laki-laki ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia di dalam kamarnya," ujar Iptu I Ketut Sukadi, Selasa 6 April 2021 malam.

Dalam peristiwa tersebut, Kasubbag Humas Polresta Denpasar menjelaskan korban ditemukan dalam posisi terlentang di atas tempat tidur kamarnya.

Korban masih memakai baju warna putih dengan gambar maskot Kuala Lumpur dan celana putih motif bunga.

Posisi kepala disebalah barat sedangkan kaki menekuk ke lantai, dari mulut korban mengeluarkan darah.

Bahkan tangan, kaki, wajah dan leher korban sudah membiru, serta di sekitar jasad Ferry ditemukan barang berupa balsem, tissue, juga satu handphone.

Baca juga: Kuras Uang Nasabah di ATM Wilayah Badung dan Denpasar Bali, Komplotan Pelaku Skimming Diadili

Sekitar pukul 17.00 wita, tim Identifikasi Polresta Denpasar datang dan melakukan olah TKP.

Dari hasil olah TKP, petugas identifikasi mendapati ada kejanggalan pada kematian Ferry yang sehari-hari bekerja sebagai wiraswasta.

Kasubbag Humas Iptu I Ketut Sukadi menjelaskan, di jemari kedua tangan korban terlihat sudah keriput, pada telapak tangan terdapat bercak darah.

Menurut petugas di lapangan yang diteruskan Kasubbag Humas Polresta Denpasar, korban diperkirakan sudah meninggal dunia lebih dari 12 jam.

Sedangkan di tempat sampah yang ada dikamar korban, petugas menemukan tisu berwarna merah.

Namun belum diketahui pasti apakah noda merah tersebut merupakan darah atau bukan, untuk memastikan hal tersebut Iptu Ketut Sukadi masih menunggu hasil autopsi.

"Masih dikembangkan (mengenai kematian korban) dan sambil menunggu hasil otopsi untuk mengetahui sebab-sebab kematiannya," tambahnya.

Sementara itu, usai dilakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi di lokasi, jenazah Ferry kemudian dibawa ke RSUP Sanglah Denpasar menggunakan mobil ambulans BPBD Kota Denpasar.

"Jenazah sudah dibawa ke RSUP Sanglah, untuk mengetahui hasil autopsi dari kematian korban," tutupnya.(*)

Artikel lainnya di Berita Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved