Bisnis

Semakin Diminati Investor, Setiap Tahunnya Dua Hingga Tiga Galeri Investasi di Bali Diresmikan

"Galeri Investasi setiap tahunnya rata-rata ada dua atau tiga  yang baru di Bali. Kalau di Nasional lebih luar biasa lagi," katanya pada Rabu 7 April

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Karsiani Putri
Salah satu giat Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam mengedukasi masyarakat terkait investasi di Pasar Modal adalah dengan dihadirkannya Galeri Investasi 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Salah satu giat Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam mengedukasi masyarakat terkait investasi di Pasar Modal adalah dengan dihadirkannya Galeri Investasi.

Galeri Investasi dihadirkan di beberapa Perguruan Tinggi dengan harapan seluruh akademisi baik dari Dosen, pegawai hingga mahasiswa dapat mengenal dan melakukan aktivitas investasinya di Galeri Investasi tersebut.

Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Bali, I Gusti Agus Andiyasa, Galeri Investasi sendiri merupakan perpanjangan tangan BEI dalam mensosialisasikan Pasar Modal.

"Galeri Investasi setiap tahunnya rata-rata ada dua atau tiga  yang baru di Bali. Kalau di Nasional lebih luar biasa lagi," katanya pada Rabu 7 April 2021.

Baca juga: Percepat Pemulihan Ekonomi di Bali, Kemenko Marves Gelar Forum Investasi dengan Negara-Negara Mitra

Hal tersebut juga dipicu oleh semakin meningkatnya antusias masyarakat khususnya generasi Z dan milenial dalam hal investasi.

Menurutnya, Perguruan Tinggi sendiri telah berpandangan bahwa masa depan Indonesia ini ada di generasi anak-anak muda sekarang ini.

"Oleh karena itu, perlu literasi dan edukasi mengenai pemahaman investasi yang benar. Investasi yang benar dulu, barulah ke Pasar Modalnya.

Mau gak mau dan lama-kelamaan juga, Pasar Modal ini bukanlah menjadi sebuah pilihan tetapi, suatu alternatif investasi yang sangat menjanjikan dan bisa untuk masa depan karena sudah banyak orang-orang sukses di dunia yang memang salah satu investasi yang digelutinya adalah investasi di Pasar Modal," ungkapnya.

Menurutnya, Galeri Investasi bukan hanya sebatas  untuk di lingkungan Perguruan Tinggi saja, namun  terbuka juga untuk masyarakat umum.

"Misalnya, masyarakat sekitar yang ingin belajar atau membuka rekening, bisa melakukannya di Galeri Investasi karena memang sasaran yang utamanya adalah akademisi dan mahasiswa. Nantinya, barulah berkembang ke masyarakat sekitar seperti masyarakat umum," jelas I Gusti Agus Andiyasa.

Dirinya juga menjelaskan bahwa dalam pendirian Galeri Investasi juga tidak sebatas didirikan oleh dan di lingkungan Perguruan Tinggi saja, namun, sebuah asosiasi, komunitas atau pun perusahaan juga dapat bekerjasama dengan BEI dalam mendirikan Galeri Investasi.

Untuk di Bali sendiri, pendirian Galeri Investasi oleh pihak-pihak tersebut belum  ada.

 I Gusti Agus Andiyasa pun mengakui bahwa salah satu kendala dari pendirian Galeri Investasi, yakni terkait ruangan.

"Oleh karena itu, bulan lalu kami me-launching Galeri Investasi Digital.  Di zaman yang semuanya serba digital ini,   Galeri Investasi bisa dibuat tanpa ruang.

Baca juga: Di Awal Tahun 2021, PT. Solid Gold Berjangka Bali Rekomendasikan Dua Produk Investasi Ini

Hanya saja aktivitas dilakukannya melalui platform-platform digital seperti salah satunya Webinar," katanya.

Tidak hanya itu saja, dalam waktu yang bersamaan, Galeri Investasi Edukasi juga di-launching dan menargetkan akademisi di SMA.

"Antusiasnya sangat tinggi karena ketika di-launching itu sudah ada beberapa SMA,  Non-Kampus, dan Asosiasi yang sudah mau mendirikan Galeri Investasi Digital dan Galeri Investasi Edukasi," ungkapnya.

Dalam hal edukasi, pihaknya pun sejak beberapa waktu lalu telah rutin menggelar Sekolah Pasar Modal hingga Forum Investor.

Dan di masa pandemi ini, masyarakat pun semakin dipermudah karena masyarakat kini bisa langsung mengikuti berbagai acara edukasi tersebut secara virtual.

Kepada Tribun Bali,  I Gusti Agus Andiyasa mengakui bahwa sampai dengan saat ini masih ditemukan beberapa investasi bodong dengan berbagai modus penipuan.

"Untuk masyarakat khususnya anak muda apabila ingin melakukan investasi, yang pertama kali dilakukan adalah kita harus paham tentang investasi dan jangan sampai kita melakukan investasi tapi kita tidak paham.

Caranya adalah dengan mengikuti edukasi, banyak membaca atau pun learning by doing, silahkan. Tapi, jangan lupa apa yang dikatakan OJK bahwa 2L, Legal dan Logis," ucapnya. (*)

Artikel lainnya di Bisnis

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved