Human Interest Story
Kehidupan 3 Anak Yatim Piatu di Karangasem, Komang Desi Kadang Tinggalkan Dua Adiknya Jualan ke Ubud
Ni Komang Desi mengatakan, rasa persaudaraan yang erat ini dibangun sejak orang tua mereka masih ada. Mereka diajarkan untuk saling mengasihi.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
Pukul 06.00 wita mulai memasak jika ada stok beras. Tapi jika tak ada beras, terpaksa minta makanan dengan keluarga serta tetangga dekat rumahnya.
Pukul 07.00 wita berangkat sekolah. Karena pandemi COVID-19 proses belajar mengajar tak begitu lama.
Lalu mencari rumput untuk 1 ekor sapinya yang merupakan warisan orang tua. Setelah itu memberi makan adiknya.
Kegiatan ini setiap hari dilakukan demi bisa memenuhi kebutuhannya.
"Makanya setelah pulang sekolah saya jarang main sama teman - teman disekolah. Setelah belajar saya langsung cari rumput, air, dan jaga adik.
Seandainya kakak saya pulang dari dagang otomatis tanggungjawab rumah dikerjakan oleh kakak. Saya cuma jagain adik,"tambahnya.
Walaupun serba kekurangan, tetapi Desi dan Pait mengaku bersyukur masih diberikan kesehatan ditengah pandemi COVID - 19.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih pada donatur serta komunitas yang memberikan bantuan, baik material maupun inmateri, beberapa hari belakangan ini.
Kepala Dusun Muntigunung Tengah, Made Merta, mengatakan, 3 bersaudara yatim piatu ini merupakan keluarga tak mampu, dan harus menjadi perhatian.
Baca juga: Sekitar 4 Ribu Kepala Keluarga di Karangasem Bali Belum Miliki Rumah
Dari pemerintah daerah sudah memberikan bantuan PKH, Bantuan Pangan Non Tuna, BPJS Kesehatan gratis, dan bantuan bedah rumah.
"Tetapi bantuan ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari. Syukurnya ada bantuan dari komunitas yang memberikan sembako, mie, memperbaiki atap rumah yang bocor, serta memberikan bantuan lainnya,"ungkap Made Merta.
Untuk makan setiap hari, mereka kadang mengandalkan pemberian keluarga dan tetangga.
Seandainya tidak punya makanan otomatis makan seadanya. Biasanya mereka makan hanya menu sambal bawang.
"Dari dulu 3 masuk KK miskin, tetap memerlukan bantuan,"akui Made Merta.
Hal serupa juga diungkapkan Perbekel Tianyar Barat, Agung Pasrisak Juliawan, bantuan yang didapatkan tiga bocah tersebut yakni PKH, BPNT, dan BPJS Kesehatan, bedah rumah.