Cerita Menegangkan Junedi, Kepsek Lolos dari Tembakan KKB Papua, Sembunyi 2 Jam dan Dikira Diculik

Setelah kami pulang, ternyata di depan rumah kami dapat tembakan. Ini (Yonatan) kasian kena. Puji Tuhan saya masih bisa lolos.

Editor: Kambali
IRSUL PANCA ADITRA VIA KOMPAS.COM
Kepala SMP Negeri 1 Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Junedi Arung Sulele. 

TRIBUN-BALI.COM - Junedi Arung Sulele, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, menceritakan detik-detik dirinya lolos dari rentetan tembakan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Menurut Junedi, peristiwa itu terjadi saat dirinya dan mendiang Yonatan Renden (28), pulang dari mengambil terpal untuk jenazah Oktovianus Rayo (40), salah satu guru yang tewas ditembak KKB pada Kamis, 8 April 2021 di Kampung Julugoma. 

"Setelah kami pulang, ternyata di depan rumah kami dapat tembakan. Ini (Yonatan) kasian kena. Puji Tuhan saya masih bisa lolos. Saya lari ke sebelah kanan, dan korban ini ke sebelah kiri," ujar Junedi

Baca juga: Sumber Dana KKB Papua untuk Beli Senjata Api dan Amunisi Terbongkar, Irjen Mathius: Tempatnya Emas

Waktu itu, kata Junedi, dirinya tak melihat siapa pelaku penembakan.

Dirinya hanya berpikir untuk menyelamatkan diri.

Lalu dia berlari dan bersembunyi di sebuah rumah. Setelah itu, Junedi keluar karena merasa tidak aman.

Saat itu Junedi memilih bersembunyi di semak-demak dekat rumah penduduk selama 2 jam.

Baca juga: Berulah Lagi, KKB Tembak Mati Guru dan Bakar Sekolah di Papua

Keluar setelah mendengar suara petugas

Beberapa saat kemudian, Junedi memberanikan diri setelah mendengar suara aparat keamanan.

Saat itu, menurut Junedi, petugas hendak mengevakuasi jenazah rekannya, Yonatan.

"Karena saya dengar suara pakai bahasa umum (bahasa Indonesia), saya buang suara, dan keluar dari semak-semak, dan kemudian ke Koramil," kata Junedi.

Dirinya juga membantah soal dugaan dirinya telah diculik KKB.

Menurutnya, warga tak melihat keberadaan dirinya dan menduga telah dibawa KKB.

Baca juga: Pernah Hadapi KKB Papua, Mayjen TNI yang Juga Putra Bali Ini Ajari Langsung Prajurit Untuk Bertempur

"Waktu petugas jemput korban ini tidak temukan saya. Akhirnya mereka dobrak pintu, dia cari saya tidak ada. Makanya anggota diatas sana pikir saya diculik, padahal saya menyelamatkan diri," tutur Junedi.

Junedi juga menceritakan, Yonatan dan dirinya telah lama tinggal bersama.

Rencananya jenazah Yonatan akan dipulangkan ke kampung halamannya di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, untuk dimakamkan, pada Minggu, 11 April 2021.

"Informasi dari keluarga mau dibawa ke Toraja untuk dimakamkan," ujar Junedi. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Detik-detik Guru Junedi Lolos dari Aksi Penembakan KKB di Papua, Sembunyi 2 Jam dan Dikira Diculik.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved