Berita Jembrana
Sepuluh Rumah Rusak Diterjang Angin Puting Beliung di Desa Warnasari Jembrana
Sekitar sepuluh rumah rusak akibat diterjang angin puting beliung di Desa Warnasari Kecamatan Melaya, Sabtu 10 April 2021 kemarin sore.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Sekitar sepuluh rumah rusak akibat diterjang angin puting beliung di Desa Warnasari Kecamatan Melaya, Sabtu 10 April 2021 kemarin sore.
Angin puting beliung menerjang rumah warga mengakibatkan beberapa bahan bangunan rumah ambrol dan terbang.
Kejadian itu menurut beberapa warga terjadi sekitar pukul 16.30 Wita.
“Kejadian terjadi setelah adanya gempa (gempa Malang) kemarin itu,” ucap Kelian Banjar Warnasari Kaja, Komang Sudiarta Minggu 11 April 2021.
Baca juga: Buka Posko Penampungan, Polda Bali Distribusikan Bantuan Untuk Korban Bencana NTT
Baca juga: Terkumpul 5 Ton, Kodam IX/Udayana Kirim Bantuan Untuk Korban Bencana di NTT
Ia menjelaskan, bahwa rumah warga yang rusak diterjang angin itu memang rumah sederhana.
Mereka warganya yang mengalami rumah rusak akibat bencana puting beliung ialah Komang Bagi Arjana, Nengah Karti, Kadek Sulatra, Nengah Wardana, Made Latra, Wayan Sudra, Wayan Murnadana, Wayan Mundri, Putu Sujana, dan Ketut Kadir.
“Untuk korban jiwa tidak ada. Hanya kerugian material saja, karena beberapa bangunan rumah warga rusak,” bebernya.
Masyarakat Bali Diminta Waspada
Masyarakat di Bali diminta waspada dengan potensi terjadinya hujan lebat dan angin kencang sebagai dampak tidak langsung dari Siklon Tropis Seroja serta terbentuknya awan konvektif atau awan Cumulunimbus.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Iman Faturahman saat dikonfirmasi Tribun Bali, Kamis 8 April 2021.
"Masyarakat agar selalu waspada dengan potensi hujan lebat dan angin kencang yg diakibatkan oleh awan-awan konvektif terutama awan cumulunimbus (CB)," ujarnya.
Sementara untuk dampak langsung dari siklon tropis Seroja di Bali, disebutkan Iman tidak ada, karena posisi siklonnya menjauh dari Pulau Bali.
"Posisi Siklon Seroja juga bergerak menjauh dari Bali/Indonesia ke arah Barat Daya. Namun dampak tidak langsungnya adalah adanya pertemuan angin di wilayah Bali yanh berpotensi terjadinya pembentukan awan-awan hujan," jelasnya.
Sehingga, mengakibatkan Bali berpotensi hujan sedang hingga lebat dan angin kencang, terutama untuk Bali bagian Tengah, Utara, Timur dan Barat.
Termasuk kejadian angin kencang di wilayah Klungkung Rabu 7 April 2021 malam sebagai dampak tidak langsung dari Siklon Seroja. (*)
Berita lainnya di Bencana di Bali